Heaven School,
Minggu, 09:00.Seorang gadis baru saja turun dari mobil hitam Bugatti, wajah yang imut dengan mata yang indah tentu saja menjadikan ia seperti Dewi yang baru turun dari khayangan.
"Nona... Ayumi... jangan buat ulah" pesan Rey pria berparas tampan
"Aiih... Rey... Sudahlah sana pulang..."
Ayumi melanjutkan langkahnya sambil bersenandung riang menuju ruang Kepala Asrama, tanpa permisi ia membuka pintu kayu jati berwarna coklat.
"Halloooo" sapanya
Wanita bertubuh gemuk yang sedang duduk langsung terkejut, tatapannya penuh kekesalan rasanya ingin sekali memukul pantat gadis di sana.
"Maaf Bu Diana apakah aku sudah membuatmu kaget?"
"Kamu!" kesal Diana
"Owhahaha... ayolah Bu Diana.. jangan salahkan aku.. karena aku di pinta orang tuaku untuk menemuimu sebelum mendapati kamar" jelas Ayumi
Ayumi duduk dengan santai di kursi yang berada di depan Diana, dengan napas berat Diana berusaha sabar menghadapi gadis ini.
"Yoshie Ayumi ini nomor dan konci kamarmu, sekarang silahkan pergi" dingin Diana
"Ok"
Ayumi mengambil kuncinya dengan langkah kaki yang cepat ia segera menuju kamarnya yang berada di lantai 7, saat asik dengan aerphone-nya dan bernyanyi tepat di belokan tubuhnya menabrak sesuatu yang lembut.
"Uhhh" ringis Ayumi saat tubuhnya di dorong kasar
Ayumi menatap seorang gadis berambut pirang yang memiliki tubuh tinggi nan ramping, gadis itu juga memakai switer putih dan celana pendek warna hitam, sandal karakter gajah.
"Siapa kamu!!!" kejutnya
"Aku... murid baru di sini...
huh bisakah kamu tidak mendorongku!""Siapa suruh kamu menabrakku"
"Dasar wanita tua"
"Apa katamu?!!!"
Ayumi segera pergi tak meladeni gadis pirang itu, akan tetapi lengannya di tarik sampai dirinya harus berada di kurungan tangan gadis itu.
"Wanita tua kamu sudah gila!" tegas Ayumi menyentuh bahu gadis itu
"Sebut aku tua lagi! Akan ku robek mulutmu!"
Ayumi menautkan alisnya, sepertinya tidak ada satu jam ia berada di asrama langsung mendapatkan musuh, Ayumi bukannya takut ia hanya malas meladeni musuh barunya.
"Minggir" dingin Ayumi
Gadis itu masih terus menyelusuri wajah Ayumi sampai dia menarik dagu imut itu, "Kamu berani denganku"
"Hhh... aku Ayumi tidak pernah takut dengan siapapun..."
"Aku Younha!! juga tidak takut dengan siapapun! DAN apapun!"
Kedua gadis itu secara tidak langsung berkenalan, meski keduanya terlihat akan menjadi musuh seumur hidup lihat saja di antara mereka menunjukkan tatapan tajam dengan raut wajah dingin.
"Younha!"
Gadis pirang itu menoleh, seorang gadis dengan kulit sawo matang melangkah menghampirinya.
"Younha kamu sudah di tunggu kenapa belum juga datang" ucapnya
"Nara apa kamu tidak lihat kalau aku sedang berantem dengan orang lain" dingin Younha
Nara melihat bagaimana temannya sedang mengurung seorang gadis imut yang menempel di dinding dengan kedua tangan Younha yang mengurungnya.
"Tolong aku Kakak manis" ucap Ayumi menatap sendu ke arah Nara
"Baiklah Kakak manis ini akan membantumu!" semangat Nara
'Bocah ini memanggil Nara Kakak manis!! sedangkan aku di panggil wanita tua!! Astaga...! Aku ingin merobek tenggorokan bocah ini-
"Younha cepat sana di tunggu anggota osis" usir Nara
Younha melepaskan Ayumi, terlihat Ayumi langsung menjulurkan lidahnya sepertinya ia akan mendapatkan musuh setara di sekolah asrama ini.
"Aku Nara, sekarang kamu mencari kamar nomor berapa?"
"Aku Ayumi, nomor kamar aku 19 apakah Kakak bisa temani aku mencarinya?"
"Ha? 19?"
"Iya"
"Yaudah ikut aku, aku akan mengantarmu dengan selamat"
Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka tiba di depan pintu kamar no 19, Nara segera pergi sedangkan Ayumi masuk dengan senang.
Saat melihat ada dua ranjang ia sedikit memincingkan matanya melihat ranjang dan lemari di arah barat, jadi ia di kamar ini tidak sendirian.
Ayumi menaruh tas ranselnya di atas meja belajarnya, ia segera berjalan ke sebrang ranjang itu, saat melihat ada foto seorang gadis sedang memegang mendali emas, ia segera menjauh dari sana.
'Apes banget satu kamar dengan wanita tua itu-
*****
Pukul 12 siang Ayumi masih tertidur lelap di ranjangnya, suara pintu terbuka membuat gadis itu mematung melihat seseorang yang berada di ranjang yang selama ini kosong mengapa sekarang ada yang meniduri?
Younha pada akhirnya berjalan tergesa-gesa berani sekali kepala Asrama menaruh orang lain satu kamar dengannya, matanya melihat dan menyadari teman baru sekamarnya adalah bocah biru itu.
Melihat bocah biru itu tertidur dengan lelap terdengar dari dengkuran kecil rupanya membuat Younha mengurungkan niatnya untuk membangunkannya.
Younha kembali duduk di tepian ranjangnya, matanya tak lepas dari bocah biru itu setelah itu ia berbaring dengan cepat ia memiringkan tubuhnya ke arah tembok.
'Lebih baik natap tembok dari pada liatin bocah biru itu, hu menyebalkan-
Younha tertidur untuk sesaat, ia segera bangun untuk menyelesaikan tugasnya, namun ketika ia ingin duduk tiba-tiba kursi itu tergeser membuat Younha jatuh duduk.
"Aaaw!!!!" pekik Younha
Ayumi segera keluar dari kolong tempat tidur karena ia berhasil menggeser kursi itu, "Hahahaha... Wanita tua mang enak..." tawa Ayumi sambil bangkit berdiri
Younha yang duduk langsung mengeraskan rahangnya, jujur saja bokongnya sangat sakit dan bocah biru itu malah tertawa senang.
'Tahu gitu tadi... pas dia tidur aku lempar dari lantai tujuh ini'
"Hahaha wanita tua apakah pinggangmu akan copot... Haha"
Ayumi keluar dari kamar sambil terus tertawa, sedangkan Younha bangun dengan berpegang kursi, "Awas aja kamu bocah sialan... Aku akan memakanmu hidup-hidup" gumam Younha
TBC.
JANGAN LUPA TINGGALKAN
JEJAK KALIAN#
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Gadis Nakal
Teen FictionYoshie Ayumi terpaksa masuk asrama karena perintah orang tuanya, bagaimana nasib Ayumi? di sekolah barunya? penasaran? yuk kepoin kisah Ayumi si gadis nakal yang selalu buat ulah. Start : 25012021