🍉🍉🍉
Suara bel berbunyi.
Mark terkejut, ia langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Yeri.
"Mau apa sih Mark?" Ucapnya merutuki dirinya entah apa yang ingin tadi ia lakukan.
Kini ia beranjak untuk membukakan pintu. "Eh Om udah pulang?"
Om Suho tampak kecapean. "Iya nih, Yeri tidur ya. Kamu tolong bawa dia ke kamar yaa. Bisa kan?"
"Bisa Om," Ucap Mark seraya tersenyum.
Mark mulai mengangkat tubuh Yeri, dan berjalan menuju kamar, lalu menidurkan di kasurnya. Mark menarik selimut agar menutupi setengah badan Yeri.
Ia melihat diambang pintu sudah ada Om Suho.
"Makasih Nak!" Suho menepuk punggung Mark, dibalas anggukkan dan senyuman oleh Mark.
"Ngantuk?" Tanya Suho.
Mark menggeleng, ia sudah biasa tidak tidur malam karena insomnia, atau sibuk belajar hingga larut.
"Sudah izin orang tua kalo kamu disini?" Tanya Suho lagi.
"Gausah izin Om, lagian mereka gak ada di rumah hehe." Seru Mark.
"Mau begadang bareng?" Tawar Suho.
"Om gak cape? Besok kan harus berangkat kerja lagi!"
"Tanggung udah jam 3, bentar lagi subuh. Kalo mau ayok kita ngopi di belakang, mau banyak yang Om omongin sama kamu, itung² saling tukar pikiran."
"Ide bagus tuh Om, Hayuuk!"
"Bener?"
"Iya Om, besok libur ini hehe"
"Baguslah hayu"
Disinilah mereka di sebuah teras dengan sepasang kursi dan satu meja. Menghadap ke sebuah kolam ikan. Malam ini cukup cerah, ralat ini sudah jam tiga pagi. Padahal kemarin sore hujan.
Bintang-bintang juga hadir dalam suasana yang sunyi ini. Mark dan Suho sedang menikmati secangkir kopi nya masing-masing.
"Makasih sudah hadir di hidup Yeri, dulu Om bingung caranya bikin Yeri kembali tersenyum saat peninggalan bundanya. Tapi kamu berhasil membuat Yeri tersenyum lagi. Makasih Mark,"
"Itulah gunanya sahabat Om. Pertama kali Mark liat dia, rasanya pengen selalu bikin dia senyum. Walau awal-awal kenal itu, Yeri agak sedikit jutek."
Suho terkekeh. "Emang dia mah gitu sama orang asing, dia sama persis kaya bundanya. Dulu juga gitu, ada rasa kangen yang sering muncul ketika malam hari."
"Sabar ya Om! Bunda Yeri pasti tenang di atas sana, Kita hanya bisa mendoakan dari sini."
"Jagain Yeri ya!"
Mark mengangguk.
"Yeri itu anaknya males, jarang belajar. Tapi Om akui dia itu cukup pintar, makasih udah bikin dia masuk kelas unggulan!" Ujar Suho.
"Makasih mulu Om, hehehe..."
Mereka tertawa. "Kamu udah punya pacar?" Tanya Suho.
Mark menggeleng. "Belum nemu,"
"Mark sayang Yeri?" Tanya Suho, yang membuat Mark sedikit tersedak.
"Jika ada kata yang lebih dari rasa sayang, itu yang Mark kasih buat Yeri!" batin Mark.
"Sayang Om, sebagai sahabat."
"Tetep jadi sahabat baiknya Yeri yaa"
Mark mengangguk.
Nanti siang update lagi !
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE || Markri ✔️
FanfictionMark yang menyimpan rasa pada sahabatnya sendiri.