juu roku.

1K 156 13
                                    

"lo habis di bogem cewek??" hanbin menatap menatap haruto dengan mata membulat terkejut, tak habis pikir pemuda yang sudah ia anggap adiknya itu bisa selemah seperti yang dia dengar barusan, apalagi dengan seorang gadis

"seharusnya lo bisa ngelawan dia to! cewek itu lemah!" hanbin mengusak rambutnya kasar, haruto kembali menundukkan kepalanya bersalah "tapi kak, bukannya kakak punya prinsip gak boleh kasarin cewek apapun alasannya?"

"cewek kan terlahir buat disayangi bukan disakiti" sambung haruto, hanbin yang mendengarnya langsung gelagapan "i-iya, tapi dia kan udah kasar sama lo, cewek tuh gak boleh kasar sama cowok, bolehnya cowok yang main kasar ke cewek"

"main kasar gimana kak?" tanya haruto yang tidak paham, hanbin gelagapan lagi "a-anu siapa nama pacar lo yang gay?" tanyanya mengalihkan topik

"oh iya kak, ngomongin gay... ternyata cewek yang gue taksir itu belok juga" hanbin menganga kaget tapi kemudian mengangguk "mantan gue juga gitu"

haruto mengangkat kepalanya bingung dengan ucapan hanbin "mantan lo berapa kak?"

hanbin, pemuda itu kini beralih duduk dihadapan haruto "mantan gue ada 6, yang cewek 5 dan sisanya cowok" haruto yang mendengarnya terkejut bukan main "j-jadi mantan gue harus 6 juga kak?? cewek 5 sisanya cowok?? kureijī! hanbin kyōdai fakkubōi ichido!" [gila! kak hanbin fakboy banget!].

hanbin menggeleng cepat "gak, buat hal ini terserah lo mau pacaran berapa kali, tergantung hati lo to!" haruto mengatur nafasnya lalu menatap hanbin tenang "terus kak?" timpal haruto

hanbin mengangkat alisnya "terus apa? jawablah, kan gue tanya siapa nama pacar gay lo"

haruto menopang dagunya, kemudian menghela nafas berat "ternyata dia mantan lo kak"

"hah?? mantan??" haruto mengangguk pelan "pendek, imut, lucu, gemesin, jinhwan sensei" hanbin tidak bisa berkata-kata lagi, mulutnya seketika terkunci

"l-lo suka kak jinan??" tanya hanbin penuh penekanan "m-maafin gue kak" kata haruto menyesal

hanbin tidak melanjutkan ucapannya, tiba-tiba ia berdiri dan berjalan pergi meninggalkan haruto sendirian

"kak?? kak hanbin! kak!" teriak haruto, namun hanbin tetap melanjutkan langkahnya hingga punggungnya hilang karena jarak mereka sudah jauh

haruto mengusap wajahnya kasar frustasi, akhirnya dia pun ikut berdiri dan melangkah pergi, kembali pulang ke apartemen yang disewa ayahnya setelah 2 hari menginap di tempat hanbin

ジジジ

"watashi wa ie ni imasu" kata haruto lesu, kaki panjangnya melangkah masuk kedalam dengan tidak bersemangat [aku pulang].

"kak hanbin kenapa tadi?? dia benci sama gue?? dia gak mau lagi ngomong sama gue?? kan jinhwan sensei udah jadi mantan dia, atau mereka udah balikan?? ARGH! KALO GAK ADA KAK HANBIN GUE MAU NGOMONG SAMA SIAPA?? cuman kak hanbin orang terdeket gue!" batin haruto kembali frustasi

"a-ani??" sontak haruto menjingkat kaget, tapi perlahan tersenyum, tersenyum senang sekaligus rindu "AIRI!!!" teriaknya yang menyebar ke seluruh ruangan [kakak?].

airi, si gadis mungil, adik kesayangan haruto itu segera berlari menghamburkan pelukan rindunya dibadan tinggi haruto, dia juga merindukan kakaknya, sudah berhari-hari mereka tidak bertemu

"gakkō wa dō? shiawasedesuka?" airi mengangguk senang "mochiron airi wa shiawasedesu! airi wa gakkō ni tomodachi ga imasu!" [gimana sekolah kamu? apa kamu seneng?] [tentu aja airi seneng! airi punya temen disana!].

haruto yang mendengarnya ikut senang, syukurlah jika adiknya baik-baik saja, haruto sempat merutuki dirinya sendiri, karena dia telah lupa pada adiknya, karena terlalu sibuk memikirkan tentang pacaran

"haha to chichi wa doko?" tanya haruto pada airi, pasalnya dia tidak merasakan sama sekali keberadaan orang tuanya saat ini [mana mama sama papa?].

airi hanya menggeleng, haruto mengernyitkan dahinya "mama papa ninggalin airi sendirian?? maksud mereka apaan??"

haruto merasa geram pada kedua orang tuanya, ini keterlaluan, apa mereka lupa penyakit Alzheimer yang diderita airi?? namun anehnya, tumben sekali airi tidak menangis atau kebingungan

"a-ani, airi wa nanika o motomeru koto ga dekimasu ka?" haruto mengalihkan pandangannya "nani o motomete imasu ka?" [kakak, airi boleh minta sesuatu?] [mau minta apa?].

"banana miruku" haruto memeriksa telinganya, susu pisang? apa dia tidak salah dengar? apakah ada kombinasi susu dengan pisang? bukankah rasanya akan aneh? "banana ni wa gyūnyū wa arimasenga shinzō ga arimasu" [susu pisang] [pisang itu gak punya susu tapi jantung].

airi menggeleng cepat "airi wa mō kanjimashita! banana miruku ga arimasu!" haruto ikut menggelengkan kepalanya "Īe airi, banana ni wa gyūnyūde wanaku shinzō shika arimasen" [ada! susu pisang itu ada! airi udah ngerasain!] [gak airi, pisang itu cuman punya jantung bukan susu].

akhirnya mereka mulai berdebat tentang ada dan tidak adanya susu pisang, sesekali haruto mengelabui airi seraya menggodanya karena rindu

hingga kedua orang tua mereka datang, haruto yang tadi senang karena bercanda dengan airi kembali marah melihat kedua orang tuanya yang sudah bertindak keterlaluan, yaitu meninggalkan airi di apartemen sendirian

"mama! papa!"








.
:D apa gini atau gimana? vomment ! gomen gak jelas :(

♞ϟ - huh? ˓★﹆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang