🧞‍ Her

374 64 6
                                    

Taeyong sendu begitu tahu bahwa membujuk Jisoo singgah ke istananya merupakan hal yang sangat tidak memungkinkan bagi seorang Dewi Musim Semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taeyong sendu begitu tahu bahwa membujuk Jisoo singgah ke istananya merupakan hal yang sangat tidak memungkinkan bagi seorang Dewi Musim Semi. Demeter pasti akan melarang putrinya itu untuk singgah ke tempatnya barang sejenak, terlebih setelah tahu bahwa dia—Sang Penguasa Dunia Bawah—jatuh hati dengan putrinya tersebut.

Kini Taeyong sering tertangkap oleh Perdana Menterinya tengah melamun. Kadang dia nampak linglung tatkala memberikan perintah pada bawahannya, sedangkan Johnny sebagai Dewa Kematian sekaligus merangkup sebagai Perdana Menterinya hanya dapat mengarahkan bawahan tersebut untuk mengabaikan segala perintah pemimpin mereka saat ini.

“Tuan,” panggilan Johnny bahkan tidak sampai mengusik seraut sendu tuannya itu. Untuk kesekian kalinya pula Taeyong membuang napas dan bergumam kecil.

“Tuan Hades!” Johnny terpaksa sedikit membentaknya hingga Taeyong tersentak, sontak menatapnya dengan mata setengah membulat sebelum beralih nelangsa.

Johnny tersenyum tipis. Tanpa sadar jika dia sebetulnya telah lelah menghadapi kegalauan tuannya ini. “Tuan, sesuai permintaan Anda, saya mengutuskan—”

“Kerberos¹!” Bukannya mendengarkan ucapan Perdana Menterinya, Taeyong malah memanggil sang anjing penjaga Dunia Bawah berkepala tiga tersebut.

Kerberos muncul dengan ketiga kepalanya berayun penuh irama. Untuk sekarang ini binatang ini dalam wujud normal. Kerberos dapat berubah menjadi anjing bertubuh besar layaknya monster yang mengerikan, sementara ekornya itu langsung menjelma ular, siap memangsa siapa pun yang bertekat masuk ke Dunia Bawah tanpa izinnya. Dulunya kerberos merupakan anjing kecil menggemaskan, tapi semenjak dirawat oleh Taeyong, kerberos tumbuh jadi anjing paling ganas.

“Temani aku ke Dunia Atas.” Kerberos langsung melolong mengiyakan permintaan sang tuan.

Sang Dewa Kematian itu segera beranjak dari singgasananya, diikuti kerberos di samping sementara Johnny diam-diam berkeluh kesah sebelum akhirnya ikut menyusul keduanya.

...

Mereka tidak langsung turun ke bawah begitu sampai di Dunia Atas. Taeyong bersama Yohan dan kerberos sekadar mengamatinya dari atas, memandangi sosok cantik yang tengah bercengkerama dengan tanamannya di istananya tersebut.

Senyum di wajah Taeyong tampak menawan. Betapa bahagianya dia walau hanya sebatas melihat Jisoo, Sang Dewi Musim Semi. Tidak seperti saudaranya yang selalu gampang untuk jatuh cinta, entah kepada dewi minor atau makhluk mortal¹. Dia justru baru kali ini mendapatkan pengalaman ini. Pengalaman yang selalu dielu-elukan oleh kedua saudaranya, bahkan kadangkala mereka mengejeknya yang notabenenya paling minim pengalaman.

Atau mungkin, ini adalah pengalaman pertamanya.

Johnny mengawasi raut berseri tuannya. Dia sendiri enggan mengomentari ekspresi jatuh cinta Sang Dewa Dunia Bawah ini. Cupid pasti diam-diam telah melesatkan satu anak panahnya. Johnny mendesis kecil begitu melihat sekelebat bayangan Chenle—Sang Dewa Cinta—terbang dan bersembunyi di antara langit.

Ferly | TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang