Home

67 3 0
                                    

**

Prompt ini komisi dari President Namgination.

**

Kakinya bergerak tak sabaran, langkah besar terus ia ambil hingga pintu coklat itu berada tepat di depan matanya. Senyumnya mengembang lebar sampai lesung pipi itu terlihat jelas dipandang mata. Seminggu sudah waktu berlalu sejak terakhir kali ia mencium kening lelaki dan juga anaknya di depan rumah mereka untuk berpamitan pergi dinas keluar kota. 

Ia tak sabar menemuinya lagi, laki-laki berparas manis yang selalu ia pikirkan selama seminggu berjarak ini, Yoongi, suaminya. Namjoon membuka pintu coklat itu dengan kunci yang ia bawa, saat itu jam sudah menunjukkan ke angka 2 malam, wajar jika suaminya kini tertidur di sofa ruang tengah dengan posisi tak nyamannya, Yoongi memang sangat keras kepala, ia tak heran.

"Udah aku bilang tidur di kamar, sayang" Namjoon meletakkan tas yang ia bawa sembarang, lalu mendekati lelakinya yang masih tertidur pulas berbalut selimut tipis miliknya. Namjoon mengecup pelan dahinya, mengirimkan doa agar mimpi indah menyapa suaminya malam ini.

Namjoon bergegas membersihkan diri setelah ia membawa Yoongi ke dalam kamar mereka, setelahnya, ia memasuki kamar anaknya yang berada di samping kamar mereka.

"Halo jagoannya Ayah," jemari Namjoon mengelus pelan kepala Joongi dan mengecupnya pelan, khawatir akan membangunkan tidur nyenyak anaknya. Akhirnya, Namjoon kembali ke kamarnya dan mengecup pelan bibir Yoongi sebelum ia menyusul untuk tidur.


**


Dinginnya pagi ini menyapa seluruh tubuh Namjoon, ia menggeliat dan tangannya meraba sisi kasurnya, suara helaan nafas keluar begitu saja dari celah bibirnya. Ia ingin disambut pelukan dan morning kiss yang layak ia dapatkan dari suaminya, tapi kenapa yang ia temukan justru sisi kosong di kasurnya?

Namjoon mengangkat bokongnya dari kasur empuknya, berjalan menuju kamar mandi selagi mulutnya terus mengomel, tangannya sibuk menggosok giginya dengan matanya yang masih tertutup dan kepalanya yang dipenuhi keluhan yang ia layangkan untuk suaminya, Yoongi kemana sih? Kok malah ninggalin? Aku seminggu jauh bukannya disayang-sayang pas udah pulang malah ditinggal sendirian! 

Namun, aroma bumbu dan daging yang tengah diolah menyapa indera pencium Namjoon, menyela sedikit keluhan yang Namjoon lantunkan hingga senyumnya merekah kembali. Tanpa suara, Namjoon keluar dari kamar mandi setelah cepat-cepat membasuh mulutnya, ia berjalan dengan hati-hati menuju asal aroma lezat berada, ingin hati mengejutkan sang suami, namun serangan justru telak ia dapatkan. Ia tercekat, pemandangan Yoongi memakai baju miliknya membuat Namjoon berdiri tegak di tengah ruangan, matanya mengikuti setiap pergerakan lelakinya.

"Selamat pagi, Ayah" sapanya.

Alih-alih menjawab, Namjoon justru melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Yoongi, menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala secara berulang. Senyum itu hadir di wajah putih Yoongi, "Suka sama yang kamu lihat, Ayah?" godanya.

"Damn it, Yoongi. Siapa yang suruh kamu pakai bajuku?"

"No one?" ia memiringkan sedikit kepalanya, menunjukkan leher putihnya dan mengulum bibirnya seolah berpikir. Yoongi menggoda dan Namjoon jelas menyukainya. Kini, Yoongi lah yang terkejut dengan pergerakan Namjoon yang tiba-tiba, badannya terkunci di antara meja dan badan Namjoon yang menjulang di hadapannya.

"Ade masih tidur?" Yoongi mengangguk pelan, tidak percaya pada suaranya sendiri karena tangan Namjoon kini tengah mengelus pahanya dengan pelan dan menggoda.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang