🔞Boomerang🔞

4.2K 283 23
                                    

"Ohm, Nanon, Phi memanggil kalian kemari ingin mengajak diskusi." Pria empat puluh tahunan itu menatap Ohm Pawat dan Nanon Korapat yang berada di hadapannya secara bergantian.

Kedua anak lelaki itu hanya bisa manggut-manggut, memasang kuping baik-baik dan menyimak apa yang akan dibicarakan oleh P'Aof selanjutnya.

"Jadi, kemarin waktu di diskusi script kan Ohm bilang bebas-bebas aja mau adegan apa pun. Entah cuma pelukan, ciuman biasa, bahkan sampai foreplay aja Ohm enggak masalah. Jadi, Phi rasa Ohm akan menerima apa pun keputusan dalam script." P'Aof menjelaskan sembari menilik ekspresi dua lelaki di depannya. "Dan Nanon, Phi kemarin agak berpikir mengenai adegan dalam novel yang ... kamu tau sendiri bagaimana. Dan menahan diri untuk tidak memasukkan adegan-adegan yang terlalu menjurus, mengingat ini adalah BL series pertama kamu."

Kedua anak itu masih mendengarkan dengan saksama, tak ingin menginterupsi paparan dari sang sutradara.

Yang paling tua di sana mendadak tersenyum lebar setelahnya, menatap bangga kedua anak asuhnya. "Dan ternyata kekhawatiran Phi mengenai Nanon dengan BL series pertama ini tak terbukti. Ternyata Nanon malah menyanggupi—"

Hah? Tunggu, menyanggupi apa? batin Nanon merespons dengan mata yang membelalak tidak paham.

Nanon ingin menginterupsi, tapi P'Aof justru melanjutkan pembicaraannya dengan tampang semringah, "Iya, gara-gara reply kamu di Twitter kemarin, Non, Phi jadi yakin kalau kalian memang bisa diandalkan. Kalian bisa profesional, bahkan walaupun ada adegan dewasanya sekalian. Jadi, Phi dengan script writer sudah memutuskan untuk memasukkan adegan semi-dewasa untuk BBS."

Mendengar hal tersebut, Nanon seketika memasang tampang bodohnya, menyadari bahwa karena kejailannya pada fans menjadikan hal ini boomerang bagi dirinya sendiri.

-

"Ohm, aku ... bingung?" Nanon dengan tampang clueless menatap Ohm yang tengah fokus mengemudi di sampingnya.

Ohm menolah sekilas. "Bingung kenapa?"

"Aku cuma mau badutin fans aja tadinya, tapi kok diseriusin gitu sama P'Aof?!" Nanon memekik sambil mengguncang bahu Ohm pelan, merengek dengan tampangnya yang super menggemaskan.

Si kelahiran bulan Maret pun terkekeh, tersenyum mengejek ke arah Nanon dan berkata, "Siapa suruh hobinya ngebadutin fans? Kena sendiri 'kan, akhirnya?"

Nanon berdecak keras, memukul lengan Pawat sebagai pelampiasan kekesalannya. "Dasar, nggak ada simpati-simpatinya!"

Ohm Pawat menggeleng pelan, berpikir akhirnya temannya yang satu ini mendapatkan karma karena keseringan mem-badut-i para fans. Jujur saja, memang geng 2000 yang beranggotakan Ohm, Nanon, serta Chimon sebenarnya suka menjaili orang-orang—hal ini juga berlaku untuk fans mereka pula. Semakin badut, semakin senang mereka.

Hanya saja, terkadang Nanon suka lupa akan batasannya. Seharusnya ia tak perlu mem-badut-i fans di hadapan P'Aof. Apalagi jika P'Aof sedang konteks serius begitu. Bukankah itu salah Nanon sendiri? Dan ya, finalnya adalah Nanon harus bertanggung jawab akan hal itu.

"K-kalo sampe semi-dewasa, misal sampe foreplay gimana?! Ciuman aja aku belum siap!"

Hadeeh, Ohm memutar bola matanya kesal.

"Banyakin nonton, lah. Nonton yang ada ciumannya, cari yang hot sekalian. Perhatiin kayak gimana detailnya. Kulumannya, lumatannya, kalo mau pake lidah lihat—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ohm & Nanon Oneshot(s) AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang