bab 6

803 90 8
                                    

typo!!! harap maklum:V
  and happy reading guys:*
____________________________

Zeng shunxi#
   
    Suara berisik di dalam kelas memang sudah menjadi hal yang wajib untuk setiap sekolah, bukan kah begitu?

"Shu! Ke kantin! " Ajah sepupuku itu menghampiriku yang sedang asik melipat kertas yang entah akan menjadi bentuk apa.
"Mn" Aku segera bangkit berjalan meninggalkan ruang kelas.
           *shu: "nama panggilan kecil zeng shunxi.
  Kami menyusuri lorong panjang dengan pintu pintu kelas di setiap sisi kolidor sekolah. Kantin terletak di ujung bangunan sekolah, memang area khusus kantin, hampir setiap makanan anak sekolah bisa di temukan di sini yah kecuali makanan bintang lima atau bintang tujuh, jelas tak ada, ku harap kalian tidak berpikir jika sekolah kami adalah sekolah elit dengan kantin bak restoran luar negri.

"Kau mau pesan apa? " Tanya liu yuhan setelah kami berdua sampai di kantin. "Pangsit saja, minuman nya terserah kau mau pesan apa samakan saja" Jawab ku segera duduk di kursi yang belum terisi.
Tidak lama liu yuhan sudah bergabung dengan ku, kami berbincang masalah sekolah seperti biasa.
"Apa kau tak pulang ke rumah nenek? " Tanya nya mengganti topik yang langsung membuatku kehilangan selera makan ku.
"Tidak" Jawab ku kembali melahap pangsit yang baru saja datang beberapa menit yang lalu.
"Kau tak ingin bertemu paman(ayah zeng shunxi) ? " Tanya nya lagi.
"Untuk apa bertemu, jika hanya ingin mengomeliku dengan nasehat yang tak berfaedah. " Jawab ku meneguk sekaleng soda yang di belikan liu yuhan tadi.
"Ku tahu masalah mu dengan ayahmu sangat rumit, tapi tidak ada salahnya juga bukan untuk menemuinya! " Ucapnya.
'' walau kau memberiku 30 won. aku tak akan pergi''jawab ku
''ni..''
'' sudah jangan membujuku kau tahu persis dengan masalahku liu'' ucapku memotong ucapan nya.

kami  kembali hening,tak ada yang ingin berbicara, entahlah aku terlalu malas untuk berbicara.
''rupanya ada di sini yah!" sebuah suara menghampiri kami.
'' ck apa yang tuamn muda ini makan? pangsit!'' ucap coi wura datang dengan para geng sialan nya.
aku dan liu yuhan tak menanggapi nya, mungkin itu yang membuatnya kesal.

BRAKKK
''berengsek,'' ucapnya menggerbrak meja dengan kakinya.
'' bisa kah kau jangan berisik?'' tanya liu yuhan menatap coi wura dengan taja. ''ooo..siapa ini  tuan muda kesembilan dari keluarga xie, ah maaf aku mengganggu makan siang anda tuan muda'' ucapnya sambill membungkuk hormat ke arah liu yuhan.
''ck'' desis ku membuat coi wura kembali meenatapku.
''sialan.kau bilang apa barusan'' ucapnya membuatku menatapnya.
'' ucap? memangnya aku mengucapkan apa barusan?'' tanya ku membuat nya naik pitan.

dia menjambak kerah bajuku membuatku tersungkur ke lantai kantin.
''yak apa yang kau lakukan sialan?'' liu yuhan mendorong tubuh coi wurah hingga dia pun sama dengan ku mendarat di atas lantai kantin.
''jangan ikut campur sialan'' ucap teman coi wura memukul liu yuhan namun tidak sempat mendarat mulur sebelum sebuah lengan kekar memegangi tangan pria itu.
''siapa kau?'' tanya teman coi wura menatap pria dengan balutan jas hitam.

aku menatap lekat pria itu hingga sebuah bayangan datang ke dalam pikiran ku.''aku sepperti mengenalnya'' ucapku dalam hati.

pria itu memukul teman coi wura hingga kerumunann di kantin pun terjadi. ''masih ingin berkelahi lagi?'' tanya pria itu memegangi tangan coi wura menguncinya dari belakang.
''lepaskan,kkami menyerah'' ucap coi wura Yang segera di lepaskan oleh pria berjas itu.

Coi wura beserta gengnya pergi dengan umpatan yang entah di tunjukan untuk siapa.
"Kau baik baik saja? " Tanya pria itu menyondorkan tangan nya membantuku bangkit.
"Baik, terimakasih" Ucapku.
"Sialan jika lalu saja bukan di sekolah sudah ku habisi dia" Umpat liu yuhan.
"Sudah lah, biarkan saja" Jawab ku menepuk bahu sepupuku yang memang terkenal dingin, cuek, tukang pemarah tapi jujur dia anak yang baik.

Accidental Love//JZ^XXYL(ulimatenote 2020)//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang