.
.
.
.
.
.
.
***Dua pria muda kompak meregangkan otot-otot tubuh mereka yang terasa kaku, kemudian membuang napas lega setelah pelanggan terakhir mereka keluar dari studio. Keduanya sengaja malam itu tutup lebih awal sebab salah satu dari mereka ada urusan penting.
"Kau jadi bertemu temanmu itu?"
Hyunjin Hwang, laki-laki bertanya selagi membereskan peralatannya. Sedikit melirik ke arah temannya yang telah selesai berberes. Rekannya itu bernama Felix Lee, laki-laki kelahiran Aussie 28 tahun yang lalu.
"Terakhir kali dia memberi kabar sih katanya jadi, aku akan bertanya padanya nanti."
Hyunjin mengangguk mengerti, "Pergilah lebih dulu. Studio biar aku yang tutup."
Keduanya adalah teman sejak masa kuliah dan sekarang merintis bisnis bersama karena memiliki kesukaannya yang serupa. Baik Hyunjin maupun Felix sungguh tertarik dengan seni tato, hingga membuat keduanya memutuskan untuk terjun lebih dalam ke dunia tersebut. Dan sekarang, sepasang taman itu membangun studio tato yang kini cukup terkenal, terlebih di kalangan para pekerja industri hiburan. Mereka adalah cerminan anak muda yang sukses.
"Thanks, mate."
Felix menyahut dengan suara bariton yang terkadang tidak selaras dengan rupa wajahnya yang cukup cantik untuk ukuran seorang laki-laki. Terlebih dengan wajah yang dihiasi bintik freckless bak rasi bintang membuat Felix terlihat sungguh mempesona. Hyunjin pernah mengatakan bahwa ia iri dengan cacat yang Felix miliki tersebut.
Ia melempar senyum pada Hyunjin sebelum benar-benar pergi, namun pintu studio yang tiba-tiba terbuka membuat keduanya menaruh fokus penuh ke arah tersebut. Di mana saat ini seseorang masuk ke dalam dengan wajah ragu.
"Permisi, apa masih buka?" Orang itu dengan ragu bertanya, membuat Felix dan Hyunjin saling bertukar pandang sejenak.
"Maaf, tapi kami sudah tutup. Kau bisa kembali besok hari." Hyunjin bereaksi lebih dahulu, yang kemudian dibalas helaan kecewa dari sosok asing tersebut.
"Ah, benarkah? Ya sudah kalau begitu, maaf menganggu."
Felix berdehem meminta perhatian Hyunjin, sebab merasa tak enak hati pada calon pelanggan mereka yang saat ini memutar tubuh akan melenggang pergi. "Kau bisa melayaninya sebentar? Sebagai gantinya aku akan traktir minum."
Hyunjin terkekeh, tidak mengiyakan atau menolak permintaan Felix namun berlari ke arah pintu masuk dan menyusul sosok tadi yang beruntungnya masih berada di sekitar sana.
"Hey, kau ingin tato macam apa?"
Sosok tadi, sedikit terkejut atas teriakan nyaring tersebut. Memutar tubuhnya agar dapat memandang penuh sumber suara, sedikit mengernyit kala mendapati si tattoist tadi melambai ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMALS | 19+
FanfictionBagi seorang penari telanjang seperti Changbin, uang adalah segalanya. Apapun akan ia lakukan agar biaya hidupnya terpenuhi. Meski harus melayani naluri binatang 7 pria brengsek. Mereka kaya, dan itu cukup baginya. WARN‼️ SEO CHANGBIN X SKZ OT7 CHAN...