Bab 2 : Renteneir?

4.7K 383 7
                                    

Haii..
Balik lagi sama cerita Geza ini.
Semoga ga ngebosenin yah.

Thank you...

_GEZARA_

Dua orang laki-laki paruh baya nampak berjalan cepat didalam ruangan yang sangat gelap bersama dengan orang-orang berbaju hitam. Didepan terlihat bodyguard bersiap membuka pintu untuk memberikan akses kepada dua lelaki paruh baya itu.

"Bagaimana, apakah orang itu sudah membuka mulutnya?." tanya salah satu lelaki paruh baya tersebut setelah berhasil masuk kepada salah satu bodyguard yang ada disana.

"Belum, tuan." jawab bodyguard itu takut-takut.

"Ayah, memang harus diriku sendiri yang turun tangan agar membuat bedebah itu membuka mulutnya." geram lelaki itu kepada lelaki paruh baya disampingnya.

"Baiklah, terserah kau saja. Aku ingin masalah ini cepat selesai dan cucuku segera ditemukan." ucap lelaki paruh baya kepada anaknya.

Mereka berdua pun langsung memasuki ruangan paling pojok yang sangat gelap dan kedap suara.

BRAKK!!

"Keluar." ucap lelaki itu kepada para bodyguardnya setelah mendrobrak pintu.

Bodyguard yang mendengar perintah dari tuannya itu langsung bergegas keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Terlihat dipojok ruangan terdapat seseorang yang terikat disebuah bangku dengan kondisi yang mengenaskan. Luka pada sekujur tubuhnya dengan darah yang sudah mengering dan tubuh yang sudah lemas tak bertenaga. Orang itu mengangkat kepalanya keatas melihat orang yang baru saja datang di ruangan ini. Ia menyeringai melihat musuh bisnisnya berdiri dihadapannya.

"Sudah aku katakan, aku tidak akan memberitahu keberadaan putrimu itu sampai kau menyerahkan perusahaanmu itu kepadaku." sentak orang itu.

"Hahaha, jangan terlalu bermimpi Daniel Savero. Kau tidak akan bisa mengambil perusahaanku begitu saja." ucap lelaki itu sambil terkekeh sinis.

"Jika kau tidak menyerahkan perusahaanmu kepadaku, aku tidak akan memberitahu kepadamu dimana putrimu berada dan kau tidak akan bisa bertemu dengan putrimu sendiri selamanya, tuan Bryan yang terhormat." ujar Daniel sambil menyeringai puas.

"Oh begitukah? Bagaimana kalau kau juga merasakan apa yang aku rasakan, Daniel." tanya Bryan sambil mengangkat sebelah alisnya naik.

"Apa maksudmu?." tanya Daniel bingung.

"Arqueenza Savero. Putri satu satunya yang kau miliki, masih berusia tiga tahun yang keberadaanya selalu disembunyikan olehmu supaya publik tidak ada yang mengetahui kalau dirimu mempunyai seorang putri. Bagaimana jika aku menculik lalu membunuhnya Daniel, ide yang sangat bagus bukan?." tanya Bryan sambil menyeringai.

Daniel yang mendengar ancaman Bryan pun menegang ditempat. Bagaimana musuhnya ini bisa tau kalau dirinya mempunyai seorang putri, padahal dia sudah menutup semua akses agar putrinya tidak diketahui oleh publik.

"Bagaimana kau bisa tau?!!." tanya Daniel sambil berteriak didepan Bryan.

"Bukan urusanmu." jawab Bryan santai.

G E Z A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang