Part 1

10.1K 858 6
                                    

Sudah 20 menit lebih Jisung berkeliling sekolah; mencari ruang guru yang sialnya entah dimana.

Ia menyerah.

Dengan langkah lebarnya, Jisung kembali; berjalan melewati lorong dan kelas yang sempat ia lewati beberapa menit yang lalu.

Bugh!

Tubuhnya tersentak; kaget. Saat telinganya mendengar dentuman keras yang berasal dari balik pintu yang sempat ia lewati.

Berbalik; menghampiri pintu tadi, menelan ludah dengan kasar sebelum tangannya mendorong kedua pintu yang ada dihadapannya.

"Wow!" pekiknya takjub, saat iris hitamnya melihat lapangan basket didalam ruangan.

Bukannya norak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya norak. Hanya saja, Jisung tidak pernah membayangkan jika sekolah barunya menyediakan lapangan basket didalam ruangan.

Terlebih didepan sana; lingkungan sekolahan juga menyediakan lapangan yang besar. Lebih dari cukup untuk bermain basket maupun sepak bola.

Yeah, karena sekolah lamanya hanya menyediakan satu lapangan kecil diluar ruangan; didepan sekolah, yang disediakan pemerintah untuk bermain bola, basket, maupun olahraga lainnya.

Ah! Jisung lupa, jika saat ini kakinya sedang berpijak pada lantai bersih High School terbaik nan elit di Seoul. Jadi wajar saja jika sekolahnya membangun lapangan basket didalam ruangan.

Dan mungkin saja jika sekolahnya  menyediakan kolam renang, lapangan sepak bola, dan ruangan lainnya untuk menyamankan siswanya dalam belajar.

"Apa yang kau liat?!"

Pekikan itu membuat Jisung sadar dari ketakjuban sekaligus khayalannya. Dan lagi, sejak kapan ada orang lain disana?

"Bukan apa-apa." jawab Jisung pada akhirnya.

"Eoh?! Kurasa aku tidak pernah melihatmu. Apakah kau murid trasferan itu?" tanya lelaki bersurai hitam.

"Hah?"

Lelaki itu menyeringai; menatap Jisung dengan intens. "Benar. Itu kau kan?" ucapnya.

Jisung tidak mengerti, lebih tepatnya tidak mendengar apa yang lelaki itu ucapkan karena jaraknya terpaut 5 meter dan lelaki itu berbicara dengan berbisik.

Lelaki itu mendekat, menghampiri Jisung yang tengah mematung saat iris hitamnya melihat indahnya wajah lelaki itu. Rambut hitam, kulit putih, pipi tembam, mata sipit.

Gila! Jisung pasti sudah gila!

"Kurasa kau tersesat. Ruang guru ada dibangunan sebelah." jelasnya. Lelaki itu memungut tas dan kain yang tergeletak disamping Jisung.

"Oh— HAH?!"





Tbc

Happy birthday uri Jisung-ah!💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy birthday uri Jisung-ah!💚

Look! Our baby is grown up, growing up handsome. May health and happiness always be with you💚

 May health and happiness always be with you💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rich Man『JICHEN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang