33 🍶

1.4K 301 16
                                    

평화

Sebenernya sudah mau update minggu lalu tapi entah kenapa chapter kemarin agak mengecewakan vomment-nya. Jadi aku undur sementara

Hargai kerja keras penulis ya guys, cukup dengan vote dan comment tentang cerita ini

Hari demi hari sudah berlalu dan tidak terasa sudah seminggu Lisa ada di wilayah Sungrok. Gadis itu tidak melakukan pergerakan apapun selama berhari-hari karena Sungrok terus berada di ruangannya. Maka, Lisa hanya bisa memikirkan rute untuk keluar dari Istana bersama dengan plakat emas itu.

Selama beberapa hari mengamati sekitar Istana, Lisa menyadari ada dua celah yang bisa ia gunakan untuk rute kaburnya. Namun, yang menjadi masalah adalah ia tidak tahu rute tersebut mengarah keluar ke mana. Jika suatu saat terdesak, ia akan terpaksa keluar dari sana. Rencananya, hari ini ia akan mencoba untuk mengambil plakat emas itu karena Sungrok sibuk dengan rapat hari ini.

Ia hanya berharap supaya rencananya berjalan lancar sebelum malam karena ia takut racun yang ada pada tubuhnya bereaksi di saat yang tidak tepat.

Lisa pikir itu akan berjalan lancar sebelum akhirnya ia mendengar percakapan dari beberapa dayang yang lewat di depan ruangannya.

"Katanya Putra Mahkota akan datang kemari dengan pasukannya untuk menyelamatkan Putri Mahkota! Bagaimana ini? Jika Putra Mahkota datang kemari, bisa saja kita semua mati!"

"Bagaimana jika kita kabur saja? Siapkan barang-barangmu dan saat kita menerima kabar Putra Mahkota telah memasuki perbatasan, kita kabur lewat belakang."

"Tapi, jika Raja menemukan kita..., apa yang harus kita lakukan?"

"Kita hanya berusaha untuk menyelamatkan diri, bukan? Tidak ada salahnya."

"Tapi-,"

Tangan Lisa mengepal erat. Ia tidak bodoh untuk tidak mengetahui siapa yang dimaksud Putri Mahkota itu. Ia dalam hati tahu benar itu hanya akal-akalan Jungkook untuk menyelamatkannya, tapi entah kenapa malah ia tidak bisa tenang mendengar itu.

"Putra Mahkota, kita siap berangkat sekarang." Kata Jenderal Hwang disertai ratusan pasukan yang ada di belakangnya.

Jungkook mengangguk, "Kita berangkat sekarang."

Mereka mulai keluar dari gerbang Istana dengan dipimpin oleh Jungkook, Jaehyun, dan Jenderal Hwang di depan. Memikirkan waktu keberangkatan mereka, seharusnya mereka bisa sampai sebelum sore hari. Namun, Jungkook tidak tahu jika Sungrok sudah mendengar kabar akan kedatangannya.

"Jenderal Hwang, kita akan melewati dua rute yang berbeda. Anda akan menyusup dari sebelah rute tersembunyi Istana Utara demi menghindari kejadian tidak diinginkan jika saja mereka menyiapkan jebakan atau apapun. Saya akan lewat gerbang Istana untuk mengalihkan perhatian mereka." Kata Jungkook.

"Baik, Putra Mahkota."

Di sisi lain, Lisa memasuki ruangan Sungrok. Pemilik ruangan itu sedang keluar dan membuat Lisa dapat dengan mudah masuk ke dalam sana. Ia mengendap pelan dan mendekati kayu yang beberapa hari lalu ia temukan sebagai tempat disembunyikannya plakat emas Jungkook.

Ketika ia membukanya, plakat itu masih berada di sana. Lisa dengan cepat mengambil plakat itu dan menyembunyikannya di balik ikat pinggangnya.

Belum selesai ia menutup kayu pada lantai itu, ia mendengar suara seseorang di belakangnya. Saat ia membalikkan badannya, ia melihat dengan jelas siapa orang itu.

"Oh Sehun."

"Hai, Nona Hwang. Apa yang kau lakukan dengan barang curian abeonim?" Tanyanya.

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang