🌿14🌿

1.1K 87 2
                                    

Votenya kakak-kakak, Om-Om, Tante-tante, ibu-ibu, bapak-bapak, adek-adek, Kakek-kakek, nenek-nenek dll❤️

Jan sider ya🏃👀

•°•°•°•°•

"Ciee yang udah nikah sampe lupa rumah."

Lulu berhenti melangkah. Matanya menatap lurus kedepan. Tanpa menoleh ia sudah tau siapa yang baru saja berbicara tentang pernikahannya barusan.

Sosok gadis berpakaian ketat. Dua kancing di dada terbuka, menampilkan kesan seksi yang membuat Lulu merasa muak padanya.

"Minggir!"

Gadis dihadapan Lulu itu terkekeh pelan. Kemudian ia mulai berjalan maju selangkah mendekat ke arah Lulu.

"Gimana? Dah ngerasa bebas Lo sekarang?"

Lulu diam. Matanya menyorot tajam mata gadis dihadapannya.

"Aduh, bebas lah ya pasti, nikah sama orang kaya, pasti uwaw kan rasanya?" Gadis itu kembali tertawa-tawa mengejek. Kemudian dengan gaya sok manis gadis itu menepuk-nepuk pelan bahu Lulu. "Kalo gue jadi lo sih, yang gue gaet bokapnya.. mayan kay—anjing!"

Lulu menatap datar sosok gadis yang terjatuh terduduk dihadapannya itu, kemudian pergi tanpa meninggalkannya.

"Gue kasian sama lo, punya Abang brengsek punya bapak gobloknya kebangetan!"

Langkah Lulu kembali berhenti. Matanya menyorot tajam pada arah depan.

Aria, siswi berpakaian ketat tadi berdiri kembali dari jatuhnya. "Prihatin gue tuu.."

Lulu menoleh, wajah sinisnya kini telah ia tampakkan. "Kasihan mana yang punya Mama kaya jalang, obral sana sini dengan ngga tau malunya.." dengan langkah cepat Lulu segera pergi dari hadapan Aria yang tengah menatapnya penuh geram dan emosi yang membara.

*

"Yang udah nikah mah beda.."

Uhuk!

Anjir. Zio keselek bakso gara-gara ucapan Adlan yang tiba-tiba begitu. Dengan susah payah, Zio meraih es teh miliknya lalu meminumnya dalam sekali tegukan tanpa tersisa lagi.

Hiks. Adlan tuh kejam.

"Saha yang nikah Dlan?" Tanya Andreas dengan wajah bodohnya. Lelaki itu sedang memakan bakso dengan mulut penuh. Terlihat seperti bocah.

Dalam diam Adlan melirik sekilas ke arah Zio yang menatapnya mematung. "tetangga gue.."

Andreas mengerjap-ngerjap pelan. "Ha? Tante Santi nikah?."

Adlan mengangguk pelan. Cowok itu menyeruput susu kotaknya dengan tenang.

"Lah, anjir, padahal nih niatnya gue mau ngelamar dia abis ntar gue jadi penerus bokap gue.." ujar Andreas dengan menggebu-gebu.

"Si bege, kelamaan lah.. keburu Tante Santi jadi gadis tua, lagian mana mau Tante Santi yang wah dapet modelan kek ayam geprek gitu.."

Andreas mencebikkan bibirnya kebawah. "Si anjir ngelunjak, gini-gini pun gue ganteng tau.."

Adlan diam. Matanya melirik Zio yang memperhatikannya dengan wajah tegang yang berhasil membuatnya tersenyum miring.

Kliing!

Zio merogoh saku celana abu-abu miliknya. Ia menatap layar ponselnya yang menampilkan ada pesan via WhatsApp dari Adlan.

Hah? Adlan? Tuh bocah kek kurang kerjaan banget dah. Udah tau saling berhadapan ngapain make ngirim WA segala? Aneh, sangat aneh. Apa mungkin Adlan gabut?

Menatap Adlan yang menatapnya dengan senyuman misterius, membuat Zio semakin dilanda rasa penasaran. Dengan cepat ia membuka pesan dari Adlan.

BYURRR.. uhuk.. uhuk!!

Zio menyembur kan kuah bakso dari mulutnya dengan spontan. Hah, ia kaget.

Zio menatap Adlan penuh pertanyaan. Tapi, Adlan malah bangkit berdiri dari duduknya dengan senyum yang mengembang.

Ini gila. Adlan.. dia.. tahu tentang pernikahannya dengan Lulu?. Bagaimana bisa?.

°•°•°•°•°•°

Hayuuukkk...
Duuh author gaje banget yak..
Hari ini segini dulu ya, ntar author lanjut lagi pas dah ada kuota, eaaa..

Sampai ketemu di part selanjutnya.. bye-bye..❤️❤️

Good Or Bad Couple? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang