Hidup, Nama, dan Makna

44 2 0
                                    

"Hidup,.." 

Begitulah aku menyebutnya. Berawal dari 1 kata sederhana menjadi suatu kata yang paling peting bagi semua orang.  

Setiap hari semua orang berusaha untuk menjalani kehidupannya sebaik mungkin. Demi mencapai tujuan yang mereka impikan.  

Dari situlah aku menyimpulkan bahwa Hidup ini sangat penting bagi semua orang...

Tapi,..  

Diantara semua orang yang menjalani kehidupa-nya untuk tujuan yang jelas.  

Terdapat orang yang menjalani hidupnya hanya untuk hidup tampa ada tujuan yang ber-arti. 

yah orang itu adalah saya, Dain De van atau sering dipanggil Dain.  

Umurku sekarang 17 tahun, aku tinggal di kota besar bernama Arcniah, disana aku tinggal di apartemen seorang diri.. 

Kedua orang tua ku sudah tiada dan keluargaku tidak ada satu pun yang mau mengurus ku.
jadi aku berusaha bertahan hidup demi hidupku yang tidak berarti ini.
 
saat ini aku masih kelas 2 SMA 
sekolah ku mengratiskan pembayaran karna aku anak yatim-piatu. aku tidak terlalu berbakat dalam semua hal, aku hanya anak biasa yang mengikuti pelajaran dengan normal.

tampa keahlian khusus aku-pun bertahan di kota itu sebagai seorang pengatar barang disebuah toko bunga.  

Berbekal sepeda yang aku dapat dari orang tua ku dulu, aku pun mengatar barang pesanan keseluruh kota dengan sepeda itu. 

Pagi aku sekolah dan siang aku bekerja sampai malam.

 --------------------
Minggu, 21 Maret 2015
Pada saat itu ak sedang beristirahat kerja.  
aku duduk di sebuah kursi didekat taman kota, tempat itu adalah tempat favoritku kalau sedang beristirahat saat selesai mengantarkan barang.  

hari ini terasa sangat berat dari biasanya, mungkin karna tugas sekolah yang menumpuk dan pekerjaan yang cukup banyak menguras tenaga ku hari ini.  

setelah ini aku harus mengantarkan bunga kerumah yang terletak di ujung kota, tapi cuacanya sudah mendung dan awan gelap sudah menutupi matahari.  

mungkin aku harus mencari tempat teduh sebelum hujan membasahi bunga yang ku bawa.

Tak lama kemudian,
seperti yang aku katakan.. rintikan air hujan sudah mulai berjatuhan.

Aku pun pergi ke sebuah toko yang sudah tutup dikota, sesampainya aku disana hujan pun-turun dengan derasnya. 

aku bersyukur karna barang yang aku bawa tidak basah. 

tak lama aku berteduh tiba-tiba ada seseorang berlari ke tempat ku berteduh.
Ternyata seorang gadis muda Berambut biru.
gadis itu terlihat asing buatku, karena sebelumnya aku tidak pernah bertemu dengannya. gadis itu menggunakan baju kemeja berwarna biru laut, karna tidak mau mencari masalah aku hanya diam dan memperbaiki bunga yang ak bawa.

Hujan semakin deras dan angin pun berhembus kencang,  

gadis itu terlihat gelisah karena baju dan rambutnya yang basah karna hujan tadi. karna kasihan aku pun memberanikan diri untuk menyapanya.  

"hei.." sapa ku agak pelan, dia pun memandangku, aku pun bertanya kepadanya 

"apakah kamu orang baru di kota ini? Dan maaf,.. jika kau kedinginan, aku ada sweater di sepedaku, jika kau mau akan aku pinjam kan.." wah sial, sepertinya aku membuat masalah. aku bertanya kepadanya Tampa pikir panjang, mungkin dia akan berpikir macam-macam kepadaku sekarang. 

Setelah itu dia terlihat ragu, dan sepertinya dia tidak mau. Tapi tak lama angin kencang berhembus dan gadis itu langsung terlihat menggigil.

"Baiklah, akan aku terima tawaran mu.." jawab gadis itu sambil gemetaran karna dingin.

"Oh oke, tunggu sebentar... Ini silahkan , tenang saja aku blm menggunakannya hari ini, jadi masih bersih" ku berikan sweater ku dan mengatakan kalau aku blm menggunakannya agar dia tidak segan memakainya.

"Te.. terimakasih.. " ucap gadis itu agak malu.

aku pun memperkenalkan diriku dan berusaha untuk tidak membuat dia berfikir yang aneh-aneh terhadapku.  

sekitar 10 menit kami berbincang-bincang aku dengan dia pun sedikit akrab, namanya Nerin umurnya 1 tahun lebih muda dari ku,  

dia baru pindah kekota ini karna pekerjaan ayahnya. 

rumahnya tidak terlalu jauh dari apartemen tempat aku tinggal, dia pun cerita kepadaku kalau dia tadi sedang jalan-jalan di kota,  

tapi tersesat dan tidak tau jalan pulang kerumahnya. Setelah mengetahui masalah gadis itu aku pun mengajak dia untuk ikut bersamaku untuk mengatar barang bawaanku ke ujung kota sambil mengenalkan dia arah jalan kota ini. Awalnya dia ragu, tapi entah mengapa dia mau juga..

yah aku rasa gak ada salahnya membawa dia bersamaku dan dia juga tidak menghambatku, hanya saja mungkin dia akan sedikit capek karena perjalanan kami mungkin agak jauh.
Dan..
setidaknya aku punya temen saat perjalanan.

Hujanpun reda.  

aku pun mendorong sepedaku dan berjalan meninggalkan toko itu bersama nerin mengikuti ku,  

saat perjalanan, aku menjelaskan struktur kota ini kepadanya. 
Memang, kota ini luas dan jalan yang di lalui sedikit rumit. Maka dari itu, jalan kaki sambil menikmati suasana kota adalah hal yang cukup menarik.

tempat pertama yang kami lewati adalah taman kota,
dimana disana berada di pusat kota jadi lebih gamapang menemukan arah jika lewat sana. 

kami pun melanjutkan perjalanan kami.  
kami pun melewati tempat makan, disana kami berhenti sejenak untuk membeli makanan,  

karna dirumahku hanya sendiri jadi setiap hari aku membeli makanan untuk aku bawa pulang. 

Setelah selesai kami melanjutkan perjalan kami. sekitar 18 menit, kami pun sampai di ujung kota.  

aku pun memberikan bunga pesanan itu. 
orang yg memesan bunga ku adalah seorang nenek tua yang sudah langganan di toko tempat aku bekerja, setiap Minggu dia akan selalu memesan 1 jenis bunga di musim bunga itu mekar.
"Ooh, Dain hari ini sepertinya cuaca sedikit tidak cerah, apakah itu menghambat mu saat kesini" sapa nenek itu kepadaku..

"Hahaha, iya nek.. tadi aku sempat terhambat hujan, tapi tenang saja, Bunga yang nenek pesan tetap utuh dan tidak rusak, terimakasih atas pesanan nya nek.. " jawab ku sambil memberikan pesanan bunga nenek itu.
"Terimakasih kembali Dain, aku sangat senang saat bunga segar ini datang, dan kelihatan nya kamu juga dapat teman baru yah, hahaha" ujar nenek itu sambil tertawa..
"Hahaha nenek bisa saja.. kami pulang dulu yah nek, jaga kesehatan mu" aku pun pergi dari sana bersama nerin.

Setelah selesai mengantar bunga, aku dangan nerin pun pulang. saat perjalanan pulang nerin bertanya kepadaku. "hei? kamu masih SMA kan? sekolah dimana?" aku pun menjawab "aku sekolah di SMA North Arcniah , kalau kamu?" "wah.. jadi kamu sekolah disitu yah, kalau begitu sama dong, mulai besok aku juga sudah sekolah disana,!" saat nerin menjawab pertanyaan ku.  
Aku mulai berfikir mungkin ini kebetulan atau apa. Tapi aku harap dia tidak sekelas dengan ku,..

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Title For The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang