SEASON 2 || 63. Eksekusi Kedua

1.5K 345 12
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Kali ini waktunya Jennie yang melakukan rencananya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugasnya adalah mengamankan warga ke tempat yang aman. Mengapa warga harus diamankan? Sebab nanti malam kota ini akan mereka ledakkan.

Dan kenapa harus diledakkan? Jawabannya karena mereka akan memunculkan teror sebelum eksekusi ketiga dimulai. Teror yang akan membuat Kaisar Min lebih memperketat penjagaan di sekitar istana.

Tat kala seluruh prajurit dikerahkan untuk menjaga istana, maka di saat itu pula kesempatan emas berada di tangan para bangsawan. Mereka akan menyelamatkan seluruh bangsawan yang dikurung di Istana Dingin.

Tujuannya sederhana, untuk menghindari ancaman dari Kaisar Min ketika ia terpojok nanti. Bisa saja 'kan Kaisar Min mengancam akan membunuh seluruh bangsawan asli Kekaisaran Kim agar nyawanya terselamatkan? Maka dari itu, mereka lebih memilih mencegah daripada terperangkap.

"TOLONG SEMUANYA JANGAN PANIK, IKUTI ARAHAN KAMI UNTUK MELINDUNGI DIRI. KAMI AKAN MEMBAWA KALIAN KE TEMPAT YANG AMAN," teriak Jennie sambil mengarahkan para warga ke jalan menuju tempat persembunyian.

Beberapa saat setelah ia sampai di sini dan mengungkapkan jati dirinya, seluruh warga serentak memberi hormat kepadanya. Bahkan, ada yang menangis karena harapan mereka akhirnya akan terwujud.

Jennie menerima dengan senang hati, namun tak ayal rasa bersalah hadir di hatinya sebab baru bisa sekarang mereka bertindak. Membayangkan 3 tahun para warga tersiksa oleh pemerintahan Kaisar Min, membuat Jennie sangat merasa bersalah. Ia yang notabennya salah satu dari 4 bangsawan murni kala itu tidak bisa berbuat apa-apa.

Berjam-jam kemudian, setelah semua orang sudah berhasil di pindahkan. Jennie meminta prajuritnya bergerak lebih dulu memimpin jalan mereka, ia masih memiliki urusan yang harus dilakukan.

Kedua kaki Jennie perlahan mengelilingi Ibu Kota yang saat ini kondisinya layaknya kota mati. Di sini sudah benar-benar sepi. Mungkin yang tersisa hanyalah beberapa prajurit kekaisaran yang berhasil mereka lumpuhkan agar tidak mengabari Kaisar Min atas tindakan mereka.

Jennie mengecek satu persatu tempat bahan peledak yang nanti akan mereka ledakkan. Semua sudah aman. Kemudian langkahnya mulai menuju tempat yang sudah tidak asing baginya, yaitu Pondok Mawar.

Seluruh pasukan Mawar Hitam sudah diperintahkan untuk ke tempat persembunyian dan membantu mereka untuk melengserkan tahta Kaisar Min atas Kekaisaran Kim. Meski giok pemimpin berada di tangan Lisa, tetap saja pengakuan pasukan atas pemimpinnya 100% hanya kepada Rose. Rose yang notabennya keturunan asli dari pemimpin sebelumnya.

Jennie terus berjalan masuk hingga ia membuka pintu rahasia yang diberitahukan Lisa melalui surat yang dikirimkan kepadanya. Di dalam sana ada sesuatu yang mereka butuhkan demi kelancaran menuju masa depan.

Gelap. Satu kata yang mewakilkan segalanya. Karena posisi ruang rahasia berada di bawah tanah, tentu saja bila obor tidak dinyalakan akan terjadi kegelapan.

Jennie pun menyalakan obor yang tadi sudah ia siapkan. Saat ruangan sudah tidak gelap lagi, barulah Jennie melakukan penelusurannya.

Jennie mencari ke sana ke mari sebuah kotak berbungkus kain berwarna merah. Beberapa menit berlalu, akhirnya ia bisa menemukannya. Dengan cepat gadis itu buka penutup kainnya, lalu membuka kotak untuk memastikan isinya.

Buku sejarah.

Benar sekali, yang dicari Jennie dari tadi adalah buku sejarah ini. Lisa yang memberitahukan bila buku itu ada padanya dan sudah ia sembunyikan di ruang rahasia Pondok Mawar. Sebelumnya mereka sudah berkirim surat secara rahasia tanpa sepengetahuan siapapun.

Jennie menyimpan kembali buku itu. Kemudian bergegas keluar untuk ke tempat tujuan keduanya.

Sebentar lagi ia akan memastikan apakah teorinya benar atau tidak.

Q u e e n

Bukit Pateulyoon.

Tempat pertama yang ia kunjungi bersama Lisa setelah mereka berempat berkumpul. Tempat ini juga yang menunjukkan kepadanya ada portal yang menghubungkan kedua dimensi antara masa lalu dan masa depan. Hanya saja saat itu portalnya belum terbuka.

Menurut perkiraannya, portal itu akan terbuka saat misi mereka sudah selesai.

Jennie berjalan ke tempatnya yang dulu. Ia melihat dengan seksama sekelilingnya.

Dinding portal itu tidak ada. Tak kehabisan akal, Jennie berinisiatif menguburkan buku sejarah ke tanah tempatnya berpijak. Ia sangat berharap bahwa perkiraannya benar kali ini.

Kumohon-kumohon.

Namun, cukup lama ia menunggu tetap tidak terjadi apa-apa. Helaan nafas lelah ia keluarkan. Mungkinkan ia salah?

Dengan penuh kekecewaan akhirnya Jennie memilih pergi, tapi ia tidak mengambil lagi buku yang sudah ia kubur.

Baru beberapa langkah, tiba-tiba langit berubah gelap dan angin kencang berhembus di sekelilingnya. Dengan cepat Jennie kembali menuju tempatnya tadi.

Ia terus bersikap awas sembari kepalanya mendongak ke atas. Muncul bulan sabit di sana, meski sebenarnya hari masih siang.

Perlahan cahaya putih bersinar terang sampai menyilaukan pandangan. Saat Jennie sudah bisa membuka mata, dinding portal waktu itu sudah muncul di depannya. Bedanya kali ini ada sebuah pintu kaca berwarna biru di tengah-tengah dinding.

Jennie berjalan mendekat, tangannya terulur ke kenop pintu itu. Namun, percuma sebab tidak bisa dibuka.

"Ternyata benar, hal keempat yang menjadi syarat kembalinya kami ke masa depan adalah Bukit Pateulyoon. Dan kami harus menyelesaikan misi lebih dulu, lalu datang ke tempat ini saat bulan sabit muncul," gumam Jennie.

Omong-omong Jennie masih belum memberitahukan tentang Bukit Pateulyoon pada ketiga temannya, ia sudah memutuskan untuk mencari tahu terlebih dahulu baru memberitahu mereka.

Kemudian secepat cahaya, semua kembali normal

Jennie menggenggam tangannya erat.

Tunggu kembalinya kami, masa depan.

Gadis itu pun memutuskan kembali ke tempat persembunyian. Buku sejarah yang tadi ia bawa sengaja ia tinggalkan. Lagipula tempat itu aman, jadi Jennie tidak perlu khawatir.






••••
0121

Haloha I'm backk >o<

Pendapat tentang part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Terimakasih semua atas dukungan.

See you in next chapter~

callmeRIES

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang