Alarm NaruHina

3.6K 252 11
                                    

Hari ini, semua rekan-rekan seangkatan Naruto tengah berkumpul di kediaman keluarga Uchiha. Sasuke, dan Sakura membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kepulangan mereka sekaligus memperkenalkan anak perempuan mereka, Uchiha Sarada pada semua rekan-rekannya. Meskipun hari ini Sasuke dan Sakura sedang mengadakan pesta, namun Naruto memilih untuk tak hadir dan menyuruh Hinata saja yang pergi sementara dia menjaga Boruto di rumah. Selain karena dia takut Boruto akan rewel, tentu saja alasan utama dia tak hadir karena masih berselisih paham dengan sang sahabat.

Persoalan Naruto dan Sasuke memang tak diketahui oleh istri mereka masing-masing, Kakashi pun memilih untuk diam dan membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri.

Naruto POV.

Untunglah Boruto tidak rewel ditinggal ibunya, setidaknya aku tak kerepotan-dattebayo.

"Boruto... jangan rewel ya nak! Sebentar lagi ibu pasti pulang, Boruto main sama ayah dulu ya.."

Boruto seperti mengerti akan keadaan ayah ya, dia sama sekali tidak gelisah ataupun menangis.

Melihatnya terus tumbuh, mendengar cerita Hinata saat menjaganya membuat hatiku tenang, dia benar-benar anakku. Yak sepertinya siapapun yang melihatnya pasti akan tahu jika dia anakku-dattebayo, dilihat dari sisi manampun dia benar-benar mirip denganku hahaha.. matanya, warna rambutnya dan garis dipipinya. Oh iya ayah juga memiliki warna rambut dan mata yang sama kan hahha.. bedanya ayah tak memiliki garis dipipinya.

"ku harap setidaknya kepribadianmu tidak menurun pada putramu" sahut Kurama tiba-tiba.

"memangnya kenapa-dattebayo?"

"kau bertanya kenapa? kau pikir saja sendiri, memikirkannya saja membuatku mengantuk"

"woe!"

Yak sepertinya aku paham maksudnya. Tidak bisa dipungkiri, aku saat masih kecil memiliki sikap dan kepribadian yang buruk, tidak, sangat buruk. Semoga kelak Boruto tidak seperti itu.

Naruto POV End.

Naruto terus mengajak putranya bermain dan sesekali mencium pipinya karena gemas melihat tingkah sang anak.

Hingga waktu menunjukkan pukul 9 malam, pesta yang digelar pasangan uchiha itu belum selesai, akan tetapi Hinata memilih untuk pulang karena khawatir pada sang anak dan suaminya.

"Tadaima" ucap seseorang sambil membuka pintu.

Hinata pulang dan langsung menuju kamarnya. Hati Hinata menghangat saat melihat suami dan anaknya bermain dan tertawa bersama, meski kondisi kamarnya kini sudah seperti kapal pecah yang penuh dengan mainan bayi.

"ya ampun, berantakan sekali, padahal Boruto belum bisa berjalan tapi mainannya berserakan kemana-mana, ini yang main Boruto atau ayahnya?" tanya Hinata mendekati sang suami.

Naruto yang tersadar akan kehadiran sang istri langsung tersenyum legah.

"maaf, aku daritadi seperti menjadi pelawak tahu agar dia tidak menangis" jawab Naruto "apa pestanya sudah selesai?" lanjutnya bertanya.

"belum"

"lalu?"

"aku pulang duluan, karena menghawatirkanmu" jawab Hinata "oh ya, Naruto-kun, Sasuke-kun dan Kakashi sensei mencarimu tadi ya sebenarnya semuanya juga mencarimu sih" lanjut Hinata.

"kau bilang apa?"

"ya aku bilang saja kalau Naruto-kun di rumah menjaga Boruto" ucap Hinata

"ooh.."

"Naruto-kun ada masalah dengan Sasuke-kun ya?" tanya Hinata sudah mulai curiga.

"tidak" bohong Naruto.

"begitu ya" Hinata masih curiga namun lebih memilih untuk tak ikut campur.

"sudah, Naruto-kun tolong rapikan mainan-mainannya ya, aku mau membersihkan diri dulu lalu kita tidur" titah Hinata.

Setelah Naruto merapikan kamarnya dan Hinata telah selesai ganti baju, mereka bersiap untuk tidur.

Hinata menyusui sang buah hati terlebih dahulu.

"Na-Naruto-kun jangan melihatku begitu, aku malu" ucap Hinata yang merasa diperhatikan oleh Naruto.

"hahaha... kenapa malu, setiap hari aku melihatnya padahal" Naruto justru terkikik geli.

Naruto mengusap-usap pipi sang putra bermaksud agar Boruto cepat terlelap.

"Hinata sebentar lagi liburku selesai, apa kau tidak masalah ku tinggal?" tanya Naruto.

"tidak, aku kan sudah bilang, aku akan pergi ke rumah ayah atau memanggil Hanabi jadi jangan khawatir" jawab Hinata.

"begitu ya" balas Naruto "eh sepertinya dia sudah tidur" Naruto melihat Boruto yang sudah terlelap dengan nyenyak. "sini biar ku pindahkan di keranjang tempat tidurnya" lanjut Naruto sambil mengangkat tubuh sang buah hati pelan-pelan dan membawanya ke keranjang tempat tidur milik Boruto yang berada tepat di samping ranjang NaruHina.

Setelah memindahkan Boruto, Naruto langsung mematikan lampu dan menyusul Hinata ke tempat tidur.

Naruto mengcup kening sang istri dan mengucapkan kalimat "selamat malam" lalu menarik selimut dan tidur.

Saat jam menunjukkan pukul 2 dini hari, saat Naruto dan Hinata masih berada di dalam mimpi tiba-tiba saja terjadi sesuatu yang memaksa mereka harus terbangun. Sesuatu itu tidak lain karena tangisan sang buah hati.

"ooeeek.... Oooeek..." tangis Boruto terdengar memenuhi seisi ruangan.

"ya ampun..." Naruto terbangun dan mengucek matanya. Saat matanya sudah terbuka sempurna, Naruto menyaksikan Hinata yang dengan cekatan mengganti popok sang anak.

Naruto hanya duduk di ranjangnya menyaksikan sang istri melakukan pekerjaannya.

"kita seperti memiliki alarm otomatis-dattebayo" ucap Naruto.

Memang benar, semenjak Naruto dan Hinata resmi menjadi orangtua, mereka selalu terbangun di tengah malam karena tangisan sang anak.

Di awal-awal, Naruto dan Hinata masih kewalahan karena ini pertama kalinya bagi mereka, namun seiring berjalannya waktu, itu seperti sudah menjadi kebiasaan baru mereka.

"mau bagaimana lagi, kita nikmati saja" ucap Hinata yang menggendong Boruto dan menyusuinya untuk menidurkan kembali sang buah hati.

"istriku memang hebat" puji Naruto.

Mendapatkan pujian dari sang suami, membuat Hinata tersenyum lebar.

Naruto tidak khawatir lagi jika harus meninggalkan Hinata dan anaknya karena menjalankan misi, dia yakin Hinata sangat bisa diandalkan.

.

Notes:

Makin absurd wkwkwk maap yak... kalau ceritanya monoton atau nggk jelas, soalnya aku kurang referensi soal masah kecilnya Boruto dan alhasil aku ngarang bebas aja hihi😅😅 aku masih nyari-nyari juga kok karena itu juga aku updatenya lama😁😁 *reader be like: alasan aja authornya :v tapi kalau kalian punya referesi bisa loh di share ke author hehehe😁😁 Makasih yang masih setia nungguin😘😘

NEXT PART..

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran, jangan dibully ya..

Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang