HALOOO ULAA BACKK!! Selamat membaca wahai saudara/i ku ihiiyyy!!
***
6. Tentang Raka dan Kesayangannya, Ica
"Assalamualaikum ya ahli kubur!"
"Salam yang bener," ujar Dirga mengoreksi. Oknum yang baru berbicara itu tampak tidak bersalah. Randi cengegesan lalu berkata,
"Assalamualaikum teman-temanku tercinta!"
"Jijik, Ran." ujar Arion.
"Buangsat serba salah gue kayanya." kata Randi.
"Lo idup aja udah salah Ran. Tiap nafas yang keluar bau jigong. Kalo ga itu ya pete jengkol," ledek Aksa.
Aksa memang nomor satu kalau soal ledek-meledek. Ada saja bahan ledekan yang lewat dikepalanya.
"Aksa ngomong suka bener," ujar Arion.
"Lo jangan sembarangan Sa. Gini-gini kalo gue mau ketemu cewek pasti mereka langsung tertarik karena gue wangi." ujar Randi.
Memang benar sih. Cowok itu wangi sekali. Tapi tiap mau ketemu cewek saja. Ralat. Ketemu Natalia. Selain Natalia, paling dia hanya bertemu sepupu-sepupu ceweknya yang sudah pasti menyukai Randi.
"Nyenyenye," ujar Aksa. Ledekannya masih berlanjut.
"Mulut lo gue tepuk ntar Sa. Diem nape?" ujar Randi kesal.
"Dih sok sebel, paling ntar minta tolong ini itu lagi," kata Aksa. Dia menahan tawanya agar tidak menyulut emosi Randi.
"Bodo amat."
"Bos, gimana sama Adara?" tanya Arion pada Dirga. Dirga menoleh, setelah itu ia mengedikkan bahunya seakan tidak peduli dengan pertanyaan Arion.
"Gue nyium-nyium bau kasmaran masa," ujar Arion lagi. Menggoda Dirga adalah salah satu kegiatan yang sangat jarang terjadi karena cowok itu bahkan tidak pernah membawa perasaan tiap berhubungan dengan cewek.
"Yon kok lo nyebelin banget anjing?!" kata Dirga.
"Gue kan nanya doang Dir. Nyebelin dari mana coba?" ujar Arion.
"Lo muncul disini udah sangat menyebalkan Yon." ujar Aksa mengundang tawa dari Randi dan Dirga.
"Halah bacot. Kalo gak ada gue juga sepi. Pada kangen pasti nanyain gue dimana," kata Arion. Fakta sih tapi yang lain tidak akan mengakui. Tidak didepan Arion. Bisa-bisa cowok tinggi dengan bandana di kepala itu menjadi GR.
"Kepedean banget lo lontong!" ujar Randi sambil melempar tisu bekas tadi dia mengelap air es teh manis yang tumpah.
"Heh kulkas! Diem-diem bae, ngopi napa ngopi?" kata Aksa mencari perhatian Raka.
Sedari tadi cowok itu larut dalam ponselnya. Entah apa yang membuat Raka seperti itu. Biasanya Raka pasti tetap memperhatikan teman-temannya tapi saat ini dia benar-benar tidak peduli.
"Kenapa Rak?" tanya Dirga menyadari keanehan dari sahabat kecil nya itu.
"Enggak."
"Kalau ada apa-apa cerita aja lah Rak. Siapa tau kita-kita bisa bantu lo," ujar Randi.
"Betul! Yoyon selalu disamping babang Raka kalau babang Raka butuh Yoyon." ujar Arion memancing tatapan tajam dari yang lain. Arion terkekeh, "Biasa aja dong matanya wahai pendosa."
"Dosa lo lebih-lebih Yon." ujar Aksa.
"Monmaap nih Sa, ayo beli kaca. Gue tau lo lagi gak ada uang. Gue yang beliin." kata Arion.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SMA Haros] Dirgantara Ravindra. Cowok keren idaman semua siswi di sekolahnya. Ketua geng paling dikenal diantara geng-geng SMA lain. Siswa paling disegani karena ketegasannya, juga jabatannya sebagai Ketua Osis. Sampai suat...