24

704 89 8
                                    

Lukisan abstrak dengan tone warna bumi di depan Hana menjadi perhatiannya selama ia menempati ruangan itu. setelah diselamatkan dari Tidung, Hana lantas dilarikan ke rumah sakit meski ia sudah bersikeras bilang kepada Dave bahwa ia hanya ingin pulang.

Tapi tentu beda dengan pemikiran Dave, Dave tahu Hana masih shock dengan tindakan pembelaannya. Dan banyak yang dia pikirkan juga mengenai kejadian di Tidung. Membawa Hana pulang maka bukan jalan yang bagus untuk sekarang karena Hana pasti sulit untuk istirahat dengan adanya anak-anak mereka disekitar. Dave hanya ingin Hana bisa menenangkan diri dulu untuk beberapa hari ini.

Orang tua Hana, Niken dan Alex sudah tahu Dave kembali dan Hana sedang bersamanya, namun mereka belum tahu lengkap kejadiannya seperti apa. Sementara Kyra dan Jamie belum tahu jika Dave sudah kembali. Dave melarang siapapun memberitahu mereka agar Dave bisa lebih dulu fokus untuk membereskan hal ini.

Fokus Hana terpecah dari objek yang ia lihat setelah ia merasakan kepalanya dibelai. Dia tidak sadar bahwa ada yang masuk, namun ketika dia melihat suaminya, Hana tersenyum.

"You answer what all the cops ask?"

Hana mengangguk mengiyakan. Ya, baru saja dua orang penyidik polisi menanyakan beberapa hal kepadanya dan Hana berusaha menjawab sedetail mungkin apa yang terjadi kepadanya. Termasuk semua terror yang dulu anak-anaknya alami.

"Gimana perasaan kamu sekarang? Getting better?" tanya Dave kemudian.

Dan Hana menjawabnya dengan anggukan lagi.

"Ada yang kamu ingin sekarang? I'll ask someone to get it."

"Tiduran disamping aku mau?"

Dave tersenyum lebar. "Anything my wife ask." Dave berbaring setelah Hana memindahkan badannya sedikit untuk memberikan space untuk Dave.

"Kalo sekarang aku minta ceritain kamu kemana aja dan ngapain aja selama kamu jauh dari kami, mau?"

Dave berbaring menyamping sambil memberikan lengan kirinya untuk jadi bantalan Hana. Setelah menemukan posisi yang nyaman bagi keduanya, Dave memainkan ujung rambut Hana. "Aku pergi kemanapun aku bisa pergi buat meyakinkan orang-orang. But I watch you and the babies everyday. Kita beruntung karena aku tahu apa yang Gilang rencanakan."

"Terus kenapa kamu tetep biarin itu terjadi?"

"We need proof to arrest him. Aku membiarkan dia merasa menang."

Hana masih merasa apa yang Dave katakana masih diluar nalar. Hana merasa dalam bahaya dan membutuhkan Dave tetap pada pendiriannya."Kamu tahu kami diteror, tapi kenapa kamu gak pulang?"

"I'm sorry, Pearl." Dave membawa Hana dalam pelukan. "Kita butuh bukti lebih besar untuk bawa Gilang ke penjara."

"Dari kapan kamu tau semua yang Gilang lakukan?"

"Dia udah rencanain semuanya 4 tahun lalu. Dengan pelan tapi pasti dia sabotase perusahaan. I let him to think that he won. I give him a fake glory. Dari situ aku tau kalo dia ternyata punya rencana sebesar ini. gilang bahkan bawa-bawa Nesa untuk bantu dia. Itu kenapa aku minta kamu buat bialng bahwa kamu gak tahan ada di samping aku. Aku butuh Gilang percaya bahwa aku gak punya apa-apa lagi." Jelas Dave.

"Berapa tahun dia bakal dipenjara?"

Mata Dave menatap kosong, tapi dalam sorot matanya menggambarkan kemarahan yang begitu kental. "Aku gak tau. Dengan koneksi yang dia punya, aku gak yakin bisa lama. Tapi aku berusaha buat sampe belasan tahun."

"Ini semua gak akan berhenti, kamu sadar?"

Pandangan dan perhatian Dave kembali berpusat kepada Hana. "Ya, ini kenapa aku ingin Gilang masuk penjara. Citra perusahaannya bakal rusak. Keluarganya gak akan bertahan lama untuk urusin Gilang."

Anehnya, meski Hana ingin berusaha memendam semua hal yang ia ingin tahu, Hana tetap khawatir. Padahal tidak ada gunanya karena semua ini sudah usai. Tapi tetap saja, otak dan hatinya kini berjalan berlawanan sehingga Hana tetap bertanya, "Kamu sama siapa diluar sana?"

"Sama beberapa kepercayaanku."

"Kenapa gak sama Alex juga? Kenapa semua karyawan beneran dipecat?" Hana makin ingin tahu.

"Aku gak mau banyak orang tau rencanaku. Bawa Alex akan memudahkan Gilang berpikir bahwa aku punya rencana. Ya, kita pecat mereka tapi akan kembali direkrut setelah aku selesai."

"Jadi kita gak beneran bangkrut?"

"We're almost. Tapi aku berusaha bikin kesepakatan dengan titipkan beberapa asset ke perusahaan lain seolah mereka beli itu untuk bantu tutup utang-utangku. Itu kenapa aku harus pergi selama ini."

Jangan salahkan Hana karena dia semakin mengubur pemikirannya diawal untuk berhenti bertanya. Rasa ingin tahunya sekarang sudah membesar tanpa dia bisa kendalikan. Ia menjadi ingin tahu semuanya. "Sekarang Nesa gimana?"

"Nesa terlibat, dia akan dipidana juga."

"Kenapa Nesa begitu?"

"Gilang punya tekad yang besar sehingga Nesa bisa kemakan ucapan Gilang dan kembali mengingat masa lalu. Mungkin Nesa jadi kepikiran bahwa masa lalu gak begitu adil buat dia. Padahal dulu dia juga yang dorong aku untuk nurut orang tuaku buat stay in this marriage with you."

"Aku gak menyangka bahwa semua itu kejadian dalam hidup aku. Kayak mimpi rasanya aku tiduran disini dengan semuanya udah terlewati. Rasanya damai banget."

Dave tersenyum dan mengusap kepala Hana. Ia mendekap Hana lebih kuat sambil menghidup aroma wanita yang dia rindukan sekali.

"Could you stop everything here?"

"Stop what?" Dave bingung dengan apa yang Hana minta.

"Jangan penjarain Gilang dan Nesa."

Dan satu kalimat itu berhasil membuat lidah Dave mati rasa dan kesulitan untuk merepon apa yang baru saja Hana utarakan. Sadarkah istrinya saat bilang begitu? Atau dia masih dalam rasa shocknya sehingga kepikiran untuk meminta hal yang diluar nalar. Ingatkah Hana dengan apa saja yang sudah ia dan anak-anak mereka lalui hanya karena Gilang?

Suara Dave meninggi. "Kenapa? Gilang cause all this mess. Gilang is mess." Katanya penuh dengan tekanan.

"Kamu gak boleh bilang seperti itu. Hidup Gilang selama ini diliputi beban yang begitu besar. Hidupnya selalu punya tuntutan."

Yang barusan tambah tidak masuk akal. Tentu semua orang punya beban dan tekanannya masing-masing dalam hidup. "Kenapa kamu jadi simpati sama dia? Kamu gak ingat rumah Mama dan Papa diteror? Kamu gak ingat anak-anak dapat apa dalam kotak makan mereka? Kamu gak ingat alasan aku kenapa harus pergi?" Ya, semua orang bisa salahkan Dave dengan apa yang barusan dia katakan karena berhasil mengungkit hal yang menyakitkan padahal niat Dave membawa Hana ke rumah sakit agar bisa menenangkan diri. Tapi jika ini adalah satu-satunya cara membuat Hana sadar dari permintaan absurnya, maka dengan berat hati akan tetap Dave lakukan.

Hana menghela napas berat, sulit sekali meyakinkan suaminya. "Ini semua gak akan behenti dengan hanya penjarain Gilang. Itu bukan jalan keluar. So could you please stop here?"

Dave refleks memundurkan kepalanya sedikit, saat satu pikiran melintas dalam otaknya tanpa sadar. Meski ia menolak pemikiran itu, meski ia ingin menelan pemikiran itu jauh di dasar dalam dirinya, tapi nyatanya dave tidak bisa menghiraukan apa yang dia pikirkan sampai ia tidak tahan untuk bilang, "Kamu cinta dia?"



Ok, sis Hana memang susah berubah ya. sis Hana minta jangan buli dia karena terlalu jadi angelic, please. Tapi memang iya, Hana cinta Gilang?

terimakasih sudah vote🖤🖤

Nobody's Like You season 2Where stories live. Discover now