Chapter 12 || Ini aku (tanpamu)🌫

73 20 49
                                    

Dimana? kamu dimana..
Disini.. Bukan

Kemana? kamu kemana..
Kesini.. Bukan

Katanya, pergi sebentar...
Ternyata.. Lama

Tahukah aku sendiri..
Menunggu.. Kamu♥

🎵 Mulmed🎵

Kesepian🎼
.
.
.
.
By. Vierra🎶

__________________

- Semenjak kau pergi, hidupku bagai awan kelabu. Tak pernah terang, selalu gelap. Dan kini ku tau, rasanya bulan yang merindukan matahari. -


Sore itu, terdapat seseorang yang datang ke rumah Freya.

Tok..Tok..Tok..

"Siapa itu Freya?" Tanya Tiara yang sedang berada di dapur kepada anak semata wayangnya.

Freya yang sedang menonton televisi itu, langsung mematikannya, "Sebentar bu, Leya liat dulu." Ia berlari menuju pintu dan membukanya. "Iya, sia ...." Ucapan gadis kecil itu melayang begitu saja di ambang pintu.

Spontan Freya memeluki tubuh cowok dihadapannya. "Elang kemana aja? Leya kangen," Sedetik kemudian, Freya kecil melepas pelukannya dan menarik tangan Elang masuk kedalam. Elang menahan langkahnya walau tangannya di tarik oleh Freya, Freya menoleh, tak mengerti mengapa sahabatnya itu tak mau masuk.

Elang tersenyum manis memandangi wajah cantik Freya, lalu ia menyodorkan boneka beruang kecil berwarna coklat.
"Untuk Leya." Elang tersenyum melepas tangan Freya. "Elang harus pulang, nanti mama cariin." Tak ada jawaban yang Elang inginkan dari bibir gadis dihadapannya.

Elang melihat raut sedih yang ditampakkan oleh Freya. Freya bergeming dengan beribu perasaan tak terkendali. Senyuman Elang tak pudar sedikitpun.

Elang meraih kedua tangan Freya, membuka kedua telapak tangannya dan meletakkan boneka beruang kecil itu di genggaman Freya. "Ini untuk Leya, dari Elang. Jaga boneka ini, peluk dia kalau Leya membutuhkan Elang," Elang tersenyum, lebih hangat dari sebelumnya. Ia melepaskan kedua tangan Freya, "Elang pasti kembali untuk Leya," lalu Elang memutarkan tubuhnya hendak meninggalkan Freya yang belum mengeluarkan sepatah kata apapun.

Di detik itu pula, Freya menarik lengan Elang. Tatapannya sendu, "Jangan tinggalin Leya," Elang tersenyum tipis, ia memutarkan kembali tubuhnya. Menatap wajah gadis itu kembali, "Leya gaboleh nangis, Elang kan akan kembali untuk Leya. Hanya sebentar." ucap Elang yang mengusap air mata di pipi Freya.

Freya tersenyum, lalu memberikan jari kelingkingnya sebagai tanda penjanjian antara dirinya dengan Elang. Matanya berbinar menatap Elang, "Janji?" Elang pun melekatkan jari kelingkingnya. "Elang janji."

Dibawah langit biru, janji itu terlukis indah, bersamaan dengan burung-burung yang saling bertebrangan.

Elang melepas tangannya, lalu pergi meninggalkan Freya disana. "Elaaaaaaang...." teriak Freya, Elang berlari meninggalkanya. Kedua mata Freya memanas melihat keberadaan Elang yang semakin menjauh, ia memeluk erat boneka beruang itu, "Leya membutuhkan Elang." Setetes cairan bening itu turun perlahan membasahi pipinya, "Elaa ... aang," Freya menangis tersedu-sedu. "Elaaaang ...." Tubuhnya bergetaran bersama dengan derai tangis dan rasa sakit yang membaluti dirinya. "Elaaaaaaaaaaang ...."

Freya Anandita || by SfnalifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang