bab 7

787 83 3
                                    

Typo!!! Harap maklum:v
Happy reading guyss📖:*
__________________________________

Xiao yu liang#

Dia sudah berada di dalam mobil bersamaku, ah lebih tepatnya di sebelahku. Kami belum berangkat karna zico yang masih mengurus anak anak tak punya kerja yang berani mengganggu buruan ku.

Tak lama aku melihat zico keluar gerbang dengan dasi yang sedikit agak berantakan. "Puas menghajarnya? " Tanya ku setelah dia masuk ke dalam mobil.
"Hah.... Sedikit, akan lebih puas jika aku bisa mengirimkan nya ke UGD dengan pukulan ku" Ucap zico. Yap jangan bilang dia tak sopan berkata seperti itu pada atasan nya.
Aku yang menyuruhnya lagian kami akan saling menyebut nama tampa embelan kata bos dan sekertaris karna kami sudah berteman sejak SMP.

"Jadi ke mana kita sekarang? " Tanya zico menatapku dari kaca spion mobil.
"Kembali ke sana, aku harus mengantarnya dengan selamat" Jawab ku membuatnya tertawa pelan.
Sedangkan yang ku maksud hanya diam mendengarkan percakapan kami.
"Bagai mana pelajaran nya? " Tanya ku mengawali pembicaraan di dalam mobil
"Seperti biasa" Jawab nya.
"Apa dia sering membullt mu? " Tanya ku lagi.
"Entahlah, " Jawab nya membuatku mengernyitkan dahi.
"Apa kau lapar? " Tanyaku membuatnya melirik ku.
Astaga tolong jangan melirik ku dengan wajah itu, sial sekarang aku punya masalah di selangjangan ku!

"Tidak" Jawab nya.
Namun sepertinya jawaban dari mulutnya tidak sejujur suara perutnya yang tengah berbunyi ria meminta jatah makan.
"Apa kita perlu mampir ke restoran? " Tanya ku.
"Ti-tidak, aku berjanji untuk pulang cepat pada paman" Jawab nya membuatku mengangguk.
"Zico, sampai di rumah dalam 15 menit" Ucapku membuat zico dengan cepat meniki laju kendaraan membuat pemuda di sampingmu hampir mendaratkan kepalanya di belakang kursi jok depan.
"Paman tidak baik mengebut" Ucapnya ketika sudah ku pasangi seatbelt.
"Kau masih memanggilku paman?" Tanya ku membuatnya mengerjapkan matanya lucu.
"Eh maksudku gege" Jawab nya seketika meralat ucapan sebelumnya.
"Kau harus cepat sampai untuk meredakan cacing di perutmu itu" Ucapku membuatnya mengerucutkan bibirnya sebal, namun di mataku bibirnya sangat lucu, dan ah tentunya menggoda.

Tak lama kami sudah sampai di halaman sebuah rumah dengan dekorasi Eropa.
Aku keluar setelah zico membuka kan pintu, hendak membuka pintu untuk meili de ren (美丽的人=pria cantik) namun dia sudah lebih dulu membuka nya, baiklah biarkan saja.

Aku melangkah mengikuti pria muda di depan ku.
Ting tong....
Bel berbunyi kala shunxi menekan tombol di sebelah pintu membuat seorang pria tua muncul di ambang pintu kala pintu itu sudah terbuka.
"Tuan muda, selamat datang" Ucap pria itu menyambut kedatangan tuan muda nya.
"Maaf paman aku sedikit terlambat" Tutur zeng shunxi membuat pria bernama lengkap xinfu itu mengangguk paham.
"Bos.. "
"Stttt... Panggil saja aku tuan, jangan bocorkan identitas mu di depan nya" Ucapku menahan ucapan paman xi yang sebenarnya mata mata yang di tugaskan oleh ayahku namun aku sedikit bingung bagai mana bisa dia berakhir di rumah ini.

Aku mendudukan diri di ruang tengah, dengan zico yang berdiri di belakangku."bagai mana tuan muda bertemu dengan tuan muda zeng? " Tanya xinfu setelah dia duduk di sebelahku.
"Tak sengaja bertemu dan menjadi teman" Jawab ku membuatnya mengangguk.
"Lalu bagai mana kau bisa berakhir di sini? Bukan kah kau di tugaskan untuk memata matai keluarga wu? " Tanya ku membuatnya berdehem pelan.
"Orang yang bersama anda tadi apa anda sudah menyelidiki identitasnya secara detail tuan muda? " Tanya xinfu balik bertanya padaku.
"Lalu apa sangkut pautnya detail identitasnya dengan kehadiran mu di sini tuan xi? " Tanya zico mengambil jawaban ku.
"Anda tahu jika keluarga wu mempunyai dua 9 anak, dan salah satu dari anak anak itu sudah menjadi seorang ayah dari pernikahan pertamanya, dan memiliki seorang anak dari pernikahan kedua nya, anak dari pernikahan ke dua bernama wu si kenaan, " Jelasnya.
"Lalu? " Tanyaku.
"Dan anak dari pernikahan pertamanya bernama zeng shunxi atau Joseph zeng"
"Maksudmu?" Tanya zico membuat xinfu berhelas napas.
"Tuan muda zeng adalah cucu dari wu zen yang selama ini aku awasi. " Ucapnya.
"Lalu marganya? " Tanya zico.
Aku masih terdiam untuk mencerna semua ucapan pria di sampingku ini.
"Mendiang ibunya tidak memberikan marga wu kepada shunxi hingga akhirnya dia menggunakan marga ibunya yaitu zeng shina. " Jelas xinfu.
Aku mengangguk paham. Tak heran jika jika dia berada di sini tampan alasan.

Accidental Love//JZ^XXYL(ulimatenote 2020)//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang