"Jadi... Bagaimana kondisimu akhir-akhir ini?"
"Baik noona! Baby bahkan tidak rewel sama sekali."
"Tidak mengalami morning sickness dan semacamnya?"
"Hmmm..." Lelaki manis itu mengerucutkan bibirnya. "Oh! Hanya mual di pagi hari dan masih bisa kutahan. Tapi begitu aku minum teh hangat buatan Wonwoo, mualnya langsung hilang!"
Dokter kandungan bernama Kang Seulgi itu tertawa pelan. "Baguslah. Mungkin baby tidak ingin membuat mommy-nya kerepotan."
"Tapi apa tidak apa noona? Maksudku... waktu aku hamil pertama dulu, mual muntahku sangat parah."
"Tidak masalah Kyun. Itu semua bawaan bayi saja." Changkyun mengangguk mendengar penjelasan singkat Seulgi.
"Oh iya. Noona lupa mengatakan ini padamu."
"Apa itu?"
"Mulai minggu depan, noona dipindah tugaskan ke rumah sakit di Seoul."
Changkyun pun langsung memanyunkan bibirnya. "Kenapa mendadak sekali sih noona??" Rengeknya.
"Maaf, maaf... Noona sudah diberitahu sejak bulan lalu, hanya saja noona lupa mengatakannya padamu. Tenang saja, noona sudah mendapatkan pengganti dan dia yang akan menanganimu nanti."
"T-tapi..." Changkyun gugup, merasa tidak nyaman jika harus berinteraksi dengan orang baru. Entahlah, semenjak kepindahannya secara diam-diam ke Changwon, Changkyun selalu merasa seperti ini. Ia hanya tidak ingin terlalu banyak bertemu orang baru yang kemungkinan saja merupakan orang yang mengenalnya dulu.
"Tenang saja. Dia baru saja datang dari luar negeri."
"Huff~ baiklah..."
***
Jooheon membasuh wajahnya setelah merasakan mual begitu membuka mata dan langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan seluruh isi perutnya. Wajahnya sangat pucat dan jangan lupakan lingkar hitam di bawah matanya yang terlihat sangat jelas.
Jooheon menghela nafas kemudian berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar yang berada di sampingnya. Dilihatnya Soo Ji yang masih tertidur pulas dengan perut yang mulai membesar, membuat Jooheon harus menunda pernikahan mereka sampai nanti bayinya lahir.
Jooheon menutup pintu kamar dengan perlahan kemudian berjalan ke arah dapur. Ingatannya melayang pada masa-masa saat ia dan Changkyun baru saja menikah. Lelaki manis itu akan memasak sarapan sambil bersenandung pelan, kemudian membangunkan Jooheon dengan kecupan di seluruh wajah.
Betapa Jooheon sangat merindukan masa-masa itu...
Seandainya saja ia tidak mengutamakan harta, mungkin saja ia dan Changkyun masih bisa bersama saat ini...
Seandainya saja ia bisa mengendalikan diri dan tidak sampai mabuk saat itu, mungkin saja ia dan Changkyun sudah kembali hidup bersama, membangun keluarga kecil yang bahagia dengan Chan.
Tapi semuanya sudah terjadi dan yang bisa Jooheon lakukan adalah menyesali semua kebodohannya.
***
"Nah, perkenalkan, dia Brian Kang yang akan menggantikan posisiku sebagai dokter kandunganmu."
Changkyun memajukan bibir bawahnya. "Noona~" rengeknya kemudian memeluk wanita yang merupakan sepupu dari Jeon Wonwoo itu. "Aku akan merindukanmu."
"Eum, aku juga. Kau jaga diri baik-baik ya? Jaga baby dan Chan juga. Jangan lupa minum vitamin dan susu, makan makanan yang bergizi, mengerti?"
Melihat interaksi Seulgi dan Changkyun membuat Brian tersenyum kecil.
Kenapa ada laki-laki yang sangat menggemaskan seperti ini huh?