Tower of God
Original story by SIU
Disclaimer by SIU
Enjoy reading
.
.
.
."Papa! ayo ayo!"
Tangan gadis mungil itu terus menarik tangan papanya. Dirinya sudah tak sabar untuk menggelar pesta teh dengan papa dan kakaknya. Saking senangnya rona merah samar terlukis manis dipipi gembilnya.
"oh ayolah, kenapa kita tidak berlatih saja papa?"
kembar lebih tua menyahut jengah. Pesta teh? oh ayolah, bukankah lebih baik jika mereka berlatih mengendalikan shinsu? adiknya itu ada-ada saja.
"kalau tidak mau ikut ya sudah sana! aku juga tidak memaksamu kok!"
lihat? menyebalkan!
.
"Nah ini teh untuk papa, dan ini untuk kakak hehe"
"Bisa kita hentikan ini tolong..."
si tampan kecil merengut sebal, sungguh ia benar-benar jengah dengan saudarinya itu. tangan yang bersedekap didada dan dahi yang mengkerut menunjukkan seberapa tidak inginnya dia ikut dalam acara pesta teh sang adik.
Tak!
Satu jitakan melayang manis dikepala bersurai dwiwarna itu.
"Aku kan sudah menyuruhmu untuk tidak ikut! kenapa malah duduk disini dan menerima teh dariku hah?!"
Vincent menelan ludah takut, adik manisnya mengamuk. Seram, seperti sang mama.
"iya-iya maaf. Ayo bersulang~"
Ctak!
💢💢
"Apa sih?!"
bocah tampan itu berteriak kesal. Apaan coba? menjitaknya dua kali! dua kali! oh dewa menara-
"Tak ada istilah bersulang dalam pesta teh bodoh!"
"sudah-sudah, jika kalian bertengkar terus, papa akan meminta paman wangnan dan bibi yeon mengasuh kalian, mau?"
"big no/never!"si kembar menyahut bersamaan. Sungguh dari semua orang dimenara ini mereka paling tidak mau jika harus diasuh atau dititip pada dua orang dewasa itu. Menyeramkan.
"kalau begitu mari kita mulai pesta teh kita ^^"
Bam tersenyum jumawa. Sangat mudah sebenarnya membuat sepasang kembar itu untuk diam. Mereka takut dengan wangnan dan nona ehwa yeon. Alasannya? mereka terlalu ceroboh dalam mengasuh anak. Khususnya si kembar.
mau tidak mau vincent menurut saja, daripada dirinya dititip di dua orang dewasa tukang rusuh itu lebih baik ikut saja pesta teh konyol saudarinya.
Pesta teh kembali dilanjutkan dengan gerutuan dari Vincent tentu saja. Si cantik Vassa mulai mengabaikan. Hingga langit senja terlihat barulah pesta teh berakhir dan mereka kembali kerumah untuk beristirahat.
.
"Aku pulang~"
Senyum lesu diberikan Aguero saat ia menemukan mate nya menunggu disofa ruang tamu mereka.
"Kemarilah, sudah kubuatkan kopi untukmu."
dengan segera Aguero melangkah menghampiri Bam. Duduk disamping lelaki brunette itu sambil menyesap kopi hitam buatannya.
"ahh.... sangat nyaman..."
kepala biru itu tak segan menyender dibahu kokoh Bam, mencoba mencari kenyamanannya disana. Rambutnya yang terlihat sedikit kusut dirapikan oleh Bam.
"kau lelah?"
"Hm.. sedikit.. bagaimana anak-anak? apa mereka menyusahkanmu?"
Bam terkekeh geli saat mengingat pertengkaran yang tiada habisnya dari si kembar.
"kau pasti tau siapa yang paling menyusahkan ^^"
Aguero termenung sesaat. Siapa lagi yang paling dan lebih menyusahkan dari anak lelakinya, Vincent? Vassa tentu saja jauh lebih kalem dari kakaknya. Gadis kecil itu menuruni sifat Aguero.
"yeah tentu, aku sangat menghafalnya diluar kepala."
inilah suasana paling nyaman bagi Aguero dan Bam. Saat mereka saling mendekap dan bercerita tentang hari-hari mereka lalu membicarakan si kembar. Hari yang lelah dan berat seakan sirna begitu saja. Itulah keajaiban dari sihir bernama cinta....
.
.
.
.
.End.
nyeheheh hola aku kembali gaes 😁😁
sorry ya gk prnh up krn stuck dan mager :')
Pictnya aku pinjem dari akun ig milik @haya_chan ^^ gk ada keuntungan yg aku ambil atau sejenisnya ya bestie...
Jan lupa vote atau komen bestie :3
see ya next time... /hug dengan cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grace
Randompunya anak bawaannya bikin emosi sama khawatir! - Aguero si mamah muda Perasaan dulu aku tidak sebandel itu. Apa karna salah pergaulan ya? - Bam si papa muda berwibawa