Mereka berempat masih memasang posisi siaga dengan kuda kuda masing masing, posisi mereka dengan Thorn paling dekat menghadap pohon dan solar yang paling belakang sedangkan halilintar dan ice bersiaga dengan serangan mendadak, dengan waspada mereka menunggu orang itu menunjukkan dirinya
Tak lama terdengar sebuah dengusan kasar dari balik pohon, sosok itu menampakan dirinya keluar dengan santai menunjukan rambut putih dengan sehelai berwarna hitam, manik hijau yang terlihat hendak berubah menjadi merah itu menatap malas empat orang yang ada di hadapannya
"Ah aku ketahuan ya, emang lagi sial sih" ucapnya seraya membungkuk kan badannya 80°
"Salam kenal aku reverse, dan aku ingin membawa anak hijau itu bersamaku" ucapnya seraya menaikan sudut bibirnya, ia menyeringai dengan tatapan merendahkan
"Apa yang kau mau dari Thorn sialan"
Reverse kembali menegakkan badannya menatap malas empat bersaudara yang ada dihadapannya
Halilintar maju ke depan Thorn, ia menatap tajam orang yang mengaku bernama reverse itu, walaupun cuek gitu gitu juga halilintar tak mau adiknya dalam bahaya
"Halilintar, aku hanya ada urusan dengan Thorn bukan dirimu"
"Urusan adikku, adalah urusan ku juga"
"Oh bagus kau menganggap dia adik sungguh menarik"
Solar dengan ice mendengus, padahal kan adiknya halilintar bukan cuma Thorn doang
"CK, kau terlalu banyak basa basi sialan, apa yang kau rencanakan dengan membawa Thorn"
Thorn yang berada di belakang halilintar memperhatikan dengan seksama kakaknya yang sedang berusaha untuk melindungi dirinya itu
"Kau sungguh perhatian halilintar, tetapi kukatakan sekali lagi urusanku dengan bocah hijau itu"
Reverse mengangkat tangannya mengeluarkan hembusan angin yang di selimuti dedaunan menyebabkan dirinya tak terlihat, membuat keempat orang itu berkumpul dan saling memunggungi
"Waspada semuanya jangan sampai terpisah" ucap halilintar seraya mengeluarkan pedangnya ia memegangnya di kedua tangannya, manik ruby nya menatap area sekitar. Ia tersentak ketika ice berteriak
"Serangan dari arah jam 12" pekik ice, walau ia pemalas tetapi ia memiliki insting yang cukup tajam walau tak setajam insting gempa Taufan dan halilintar
Dan kali ini insting ice mendahului insting milik halilintar
Solar menembakan tembakan cahaya ke arah jam 12, tetapi reverse dengan lihai menghindari serangan itu
"Woah hebat, kau cukup tajam bocah biru" sahut reverse dengan nada kagum
Reverse kembali menghilang diantara dedaunan yang berterbangan
Suara reverse terdengar dari berbagai arah karena angin yang menerbangkan dedaunan yang terus berputar putar mengelilingi mereka berempat
"Sial" halilintar mengumpat dengan wajah kesal
"Kak hali, aku punya serangan yang mirip dengan serangan ini mungkin aku bisa mengatasinya" thorn berbicara sembari menatap ke sekeliling
Halilintar melirik ke arah Thorn
"Lakukan saja jika memungkinkan, ice dan solar perhatikan sekitar"
Thorn meletakan tangannya ke depan, perlahan lahan ia menggerakkan tangannya membentuk bola dengan sekumpulan dedaunan yang berputar putar di tangannya, bola itu langsung menyerap angin angin di sekitar mereka hingga menghilang. Lebih tepatnya Thorn mengambil alih kendali dedaunan yang berterbangan secara paksa
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Happier [Slow Up]
Fanfiction©Monsta Thorn menjadi detektif dadakan ketika semua hal mengejutkan terus berdatangan padanya, Dan lebih parahnya kekuatannya di incar oleh orang misterius, tetapi dia di bantu oleh sosok lain dirinya untuk mengungkap misteri satu demi satu Akankah...