Budidayakan, vote sebelum membaca.
______________________________________Mungkin akan terdengar lucu bagi kalian, tapi entahlah... sangat aneh mungkin? Ini adalah kisah seorang anak SMA yang bernama "Senja Letha Afriyadi" terdengar asing mungkin bagi kalian.
Kehidupan yang di jalani Senja bukanlah kehidupan yang mungkin bisa di jalani atau di pahami oleh kalian.
Senja namanya, bukan berarti ia membenci langit Senja. Ia sangat teramat menyukai langit itu, kalian bisa tebak Senja sedang berada di mana?Di sinilah aku berada, terduduk di Pantai dengan hamparan pasir putih yang mengitariku. Semuanya terasa indah, saat aku melihat langit itu. Sesaat, semua masalah di hidup ku hilang bagai di telan bumi, saat sudah asik melihat langit Senja di saat galau seperti ini. Benar kata orang, 'Lihatlah Senja di saat kau meresa tak nyaman, dan tenangkanlah dirimu di saat kau risau. Maka, langit itu bagaikan sihir yang akan menghilangkan beban masalahmu seketika.' Dan benar saja, semua hilang bagaikan di telan bumi.
Meratapi Senja dengan termenung itu sangat menyenangkan. Bahkan entah yang ke berapa kali aku tersenyum di buatnya, langit itu bagaikan jam yang di gunakan untuk menghipnotis orang yang biasanya digunakan untuk beberapa kelompok kejahatan. Namun, langit itu menghipnotis dengan ke indahan yang di milikinya. Berwarna Jingga, dan tak berselang lama akan menghilang. Lalu, di gantikan dengan awan hitam dan bulan, bintang yang bertabuaran.
Aku mempunyai adik perempuan yang bernama "Queenzie Gabriella Afriyadi" dia adik yang sangat mudah terhasut oleh ucapan Mamah, Nana Ella Afriyadi. Entah mengapa Queenzie mudah sekali terhasut oleh ucapan Mamah, dengan menggunakan kata 'masa lalu' saja Queenzie sudah terhasut dengan mudah. Yah... memang sih, dulu aku membuat kecelakaan yang mengakibatkan Queenzie mudah membenciku. Begitupun dengan Mamah, sepertinya ia sangat membenciku, entah dengan tujuan apa. Yang pasti ada rahasia di baliknya.
Hey, kata Papah aku mempunyai Kakak Lelaki loh. Dia sangat teramat menyayangiku sama seperti Papah menyayangiku. Ah..rupanya aku belum pernah bertemu dengan nya, atau mungkin sudah? Entahlah, aku adalah anak yang pelupa, hihi.
~SENJA
Senja tersenyum miris. "Kasian? Buat apa lo kasian sama gue hah? Sebegitu menyedihkan nya gue kah?"
"Lan, asal lo tau. Hidup gue emang perlu di kasihani, tapi lo nggak perlu ngelakuin itu, bahkan gue nggak mau dikasihani. Kenapa? Gue bukan pengemis Lan, yang haus akan kata kasihan." lanjut Senja berucap .
"Ta ... nggak git-" ucapan Nalan terpotong oleh Senja di kala ia pergi.
~SENJA
"Senja, entah sejak kapan gue baru menyadari perasaan gue sekarang. Tapi, gue sayang sama lo, nggak cuma itu gue juga Cinta sama lo." Revan mengutarakan perasaan nya pada Senja.
Senja kaget bercampur dengan bingung, ia tak tahu ingin menjawab apa. Ia juga tak ada rasa pada Revan, Just friend bagi Senja, "Tapi Revan...."
Revan menghela nafas, "Gue tau Senja, gue telat ngucapin nya. Tapi, gue nggak mau menyimpan rasa ini sendiri, setidaknya orang yang gue sayang tahu apa yang gue rasakan." Revan pergi meninggalkan Senja yang sedang termenung.
~SENJA
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, langit pun berubah warna menjadi gelap. Kulirik sebentar jam yang melingkar manis di pergelangan tangan ku, sudah waktu nya aku pulang. Dengan, jalan yang malas akhirnya aku pun pergi meninggalkan Pantai, berniat untuk pulang. Dan merehatkan seluruh tubuh dan pikiranku untuk esok, berharap akan lebih baik di banding dengan hari ini.
Salam,
SaYooNara.🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja [Proses Revisi]
Fanfiction"Kasian? Buat apa lo kasian sama gue hah? Sebegitu menyedihkan nya gue kah?" - Senja Sedang tahap perbaikan cerita😉 penasaran sama ceritanya? Yuk, baca. #1 in nalan[02.03.21] #1 in tertinggal [02.03.21] #1 in taken [31.01.21] #6 in mengalah [31.0...