Bagian 54 ||Ke-uwuan Aldo-Key||

9 13 75
                                    

            Aldo menatap tajam pada sosok lelaki yang sudah babak belur di hadapannya. Tidak sadarkan diri dan sekujur tubuh nya bermandikan darah membuat sosok lelaki itu tidak mudah untuk dikenali. Namun Aldo tetap menunggu di depan lelaki yang tidak sadarkan diri itu. Hingga langkah kecil dan pelukan di pingganggya membuat Aldo tersenyum sejenak. Lengan kecil itu memeluk nya erat, Aldo tahu bahwa sosok yang sedang memeluknya itu sedang menenggelamkan wajah nya di dalam punggungnya. Key bilang gadis itu senang memeluknya dari belakang, itu sebabnya Aldo selalu membuat tubuh nya harum. Semua demi gadis nya, Key tidak boleh merasa jijik dengannya. Bahkan saat ini Aldo sudah sangat ingin menbasuh tubuh nya karena darah yang mengotorinya.

"Key, Aa lagi kotor. Darah nya guru kamu itu buat Aa jijik banget!" ujar Aldo membuat Key melepaskan tangannya yang sedang memeluk Aldo. Membuat lelaki itu membalikkan badannya dan menatap Key.

"Key—jijik ya..?" seru Aldo menatap gadis nya itu yang mundur beberapa langkah darinya. Membuat Aldo merasa sedikit—hampa?

Key menggeleng sambil tersenyum, membuat Aldo bingung. Ada apa dengan Key-nya ini? Apa Key sekarang sudah terbiasa dengan dara-darah yang familiar dengan Aldo? Karena dimana ada Aldo, pasti ada darah. "Kalo Key jijik sama Aldo, gak mungkin Key meluk Aldo. Key sayang sama Aldo, meski Aldo kotor—Key tetep suka!"

Tidak bisa menahan rasa senang yang sedang menggebu-gebu di dalam dadanya. Aldo langsung menarik Key ke dalam pelukannya, membuat gadis yang sedang mengenakan seragam sekolah itu menabrak dada bidang Aldo. Salah-satu tempat favorit Key-Nya. Ia juga selalu merawat bagian dada bidang nya, tidak hanya dada dan punggung nya. Tapi, Aldo merawat semua tubuhnya demi Key-Nya. Kesayangannya yang selalu menurut padanya.

"Aldo makin sayang ama Key!" ujar Aldo mengecup puncak kepala Key dengan mesra.

"Aa—key pengen lihat guru jahat itu, dia jahat, orang jahat harus dibunuh!" seru key membuat Aldo terkekeh. Aldo melepaskan pelukannya pada Key, namun tidak melepaskan genggeman tangan mereka. Ia tetap menggenggam tangan hangat gadis di samping nya. Sangat berbeda sekali dengan tangannya yang dingin dan tidak pernah terasa hangat—kecuali dengan Key.

"Aa, Key mau lihat mata nya yang natap Key tajam, boleh?" ujar Key memasang puppy eyes nya pada Aldo. Membuat Aldo tidak tahan, ia mengecup kedua bola mata Key dengan sayang.

"Boleh, jangan masang wajah kayak gitu ya. Nanti Aa gak tahan loh, bisa-bisa nya nanti kita langsung pergi dari sini!"

Key malu-malu kucing sambil menyembunyikan wajah nya di dada Aldo. Aa Key memang selalu bisa membuat wajah Key memerah dan memanas. Tidak hanya itu, hati Key juga sering berdebar jika mereka sedang bercumbu dan melakukan itu saat Aldo mau. Namun Aldo nya selalu membuat Key tertawa bahagia dan merasa nyaman. Sungguh Aldo milik Key yang paling menggemaskan.

"Kamu gak mau lihat boma mata nya guru kamu lagi Key? Kalo kamu sembunyi terus sama Aa, bisa-bisa nya nanti Aa bawa kamu pergi!"

"Aa...!" ujar Key dengan suara malu-malu kucing nya. Namun teringat dengan tujuannya, Key lalu melepaskan pelukannya pada Aldo dan menatap guru nya itu. Tangan nya terulur untuk mendorong kening lelaki itu yang tertunduk, Key mendorong jari telunjuk nya pada kening lelaki itu. Membuat kepala nya terlihat jelas di mata Key. Namun bibir Key langsung mengerucut, membuat Aldo bertanya-tanya apa yang membaut gadis nya itu tidak senang.

"Ada apa Key? Kok kamu gak senang sih?" ujar Aldo kalut, ia bingung dengan ekspresi Key yang sering berubah-ubah.

"Jari Key kotor Aa,Key jijik!" isak Key pelan saat menatap jari telunjukkan di nodai oleh darah. Key jijik dengan darah yang mengotori badannya. Ia tidak bisa melihat darah di tangannya. Kata mama Key, dia itu alergi sama darah. Tapi tidak tau apa alasan Key phobia darah sampai sekarang. Aldo langung menarik jari telunjuk Key dan menjilatnya. Menghisap darah dari tangan Key.

The Last Weird (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang