"Hufft aku bosan.." Gulf merebahkan dirinya di sofa sambil memeluk Sam.
"Sam apa kau tidak bosan?" Tanya Gulf pada bonekanya. Ia pun mengubah posisinya sambil memindahkan channel TV itu.
"Film-film ini membosankan." Gulf mematikan televisi itu dengan remote control.
Sudah satu Minggu Gulf tinggal di apartemen teman kakaknya. Semenjak Mew pergi bekerja, Gulf tidak diizinkan untuk pergi keluar dari apartemen.
Ia hanya duduk di ruang tengah mendekap erat bonekanya dengan cemberut.
"Ini benar-benar membosankan!"
Gulf mematikan televisi di depannya. Ia berbalik melihat jam dinding yang berdetak disana menunjukkan pukul 20.00,
"Hmm dua jam lagi Uncle akan pulang. Aku akan memasak saja hihi."
Gulf bangkit dan berjalan ke arah dapur. Ia mengambil bahannya terlebih dahulu. Lelaki manis itu hendak memakai apron di tubuhnya begitu pula dengan Sam.
"Sam, kau harus memakai apron kecil ini. Kalau tidak nanti kotor." Ucap Gulf. Sebenarnya yang ia bawa bukan apron kecil, melainkan serbet yang ia temui di wastafel tadi.
"Nah selesai, yeayyyy ayo kita memasak." Gulf memulai kegiatannya dengan semangat.
Menu yang akan ia masak yaitu :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Huhh, akhirnya selesai juga hihi." Gulf mengusap peluh yang sedikit bercucuran di keningnya.
Anak manis itu pun membawa makanan yang ia masak tadi ke depan meja makan dan menyimpannya disana.
Ia melepas apron yang masih ia pakai di tubuhnya kemudian berjalan meninggalkan dapur.
"Ahh ternyata tadi aku hanya memasak selama 30 menit." Ucapnya setelah melihat jam dinding disana.
"Kalau begitu aku akan menunggu di depan pintu saja, semoga Uncle tidak pulang larut malam hihi." Gulf mengambil bantal sofa yang berada di ruang tamu lalu ia bawa ke depan pintu apartemen.
"Eh? Sepertinya aku meninggalkan sesuatu.." anak manis itu menggaruk kecil kepalanya berpikir.
"Ah iya! Sam!!! Dimana kau? Temani aku!!!!" Gulf melempar bantal sofa itu sejenak dan berlari ke arah dapur.
***
Mew mengunci pintu cafenya terlebih dahulu sebelum meninggal cafenya. Setelah selesai ia pergi ke tempat parkir dimana mobil miliknya ada disana. Baru saja beberapa langkah tiba-tiba seseorang menepuk pundak belakang Mew.
Yang merasa di tepuk menoleh ke belakang.
"Hai Phi Mew." Ucapnya sambil melambai kecil ke arah pria itu.