Paling tidak...
Aku pernah menggilaimu diantara ratusan bahkan ribuan kasat mata dibumi ini.
Menjadikanmu matahari tempat rinduku berotasi.
Hingga hanya namamu yg menggema diatas langit" do'a.
Selepas pergimu,
Aku hanya akan sibuk meram dan do'a terbaik untukmu. Sebab rinduku telah ku lucuti laluku makamkan diatas pusara potret kita.
Ia tidak lagi menemaniku,
Aku enggan menjadi pendosa ulung yg terus merinduimu.
Hanya tuhan yg mampu menjawab pertanyaanku perihal kepergianmu.
Suatu saat akan ada utusannya bernama waktu.
Aku percaya
Waktu adalah kendaraan yg tak pernah bisa dihentikan.
Mampu melukai namun juga mampu mengobati
Mampu mengukir namun juga mampu menghapus. Jika saat ini waktu menghampiriku lalu menggoreskan luka
Aku hanya perlu menepi sejenak
Menunggu waktu kembali untuk mengobati.
Kemudian menghapus bekasnya.
Mungkin aku bukanlah seseorang yg ahli bermain" dengan penantian, tapi aku tau untuk memenangkannya kita perlu bersabar.
Meskipun selama prosesnya kita akan menemukan jalan" yg berliku dab tidak sesuai dengan harapan.
Namun ituh adalah cara waktu untuk mengujiku.
Memang seperti ituh kan??
Jika ingin naik kelas
Harus ada ujian yg mungkin melelahkan.
Ingin menjadi pintar harus banyak" belajar.
Ingin bisa berjalan harus banyak" terjatuh.
Untukmu seseorang yg pernah senada dalam satu janji. Akan ada masanya aku berhenti menggilai dan tak terkulai dalam luka. Ketika hari ituh tiba,
Jika namamu tidak ku tasbikan.
Aku akan biasa" sajaRR_