006

918 136 0
                                    

Warning sensitive content.

Back to Jennie's childhood, when she was a kid.

Seorang gadis kecil tengah menatap anak-anak seusianya yang sedang menyantap es krim stroberi diseberang sana. Dirinya tak mempunyai uang untuk membeli es krim yang sama, dan tak berani untuk meminta pada Ibunya. Ia hanya bisa memerhatikan dari jauh.

"Dasar anak nakal, gak punya sopan santun." satu cubitan mendarat di lengan kanan gadis itu hingga kulitnya memerah.

"Ibu... Sakit," gadis kecil itu merintih kesakitan. Namun sang Ibu tak memedulikannya.

"Jennie, kamu ini gak tau malu ngeliatin orang lain makan. Malu-maluin Ibu ya kamu!"

Gadis bernama Jennie itu tak mampu menahan tangisnya. "Ibu, sakit." sang Ibu mencubitnya untuk kedua kalinya.

"Dasar anak gak tau malu. Ayo pulang!" dengan paksa tangan Jennie ditarik untuk kembali ke rumah.

Sesampainya dirumah, Jennie masih tetap dimarahi dan dipukul kakinya. Sang Ibu bak kerasukan, karena tak mengacuhkan rintihan sang anak.

"Ibu, sakit. Badan Jennie sakit."

"Kamu ngeliatin anak tadi makan es krim kan? Kamu pengen?"

"Jennie, cuma ngeliatin aja kok Bu. Enggak mau beli." jawab Jennie kecil dengan penuh tangis.

"Pembohong! Makanya kamu harus punya uang. Gak ada yang gratis didunia ini."

"Maafin Jennie Bu, Jennie janji gak akan ngeliatin orang lain lagi." ujar Jennie sambil memegang lengan Ibunya.

"Ingat Jen kalau kamu ingin Ibu sayang sama kamu, kamu harus punya banyak uang. Kita ini gak punya apa-apa."

"I-ya Bu, Jennie kalau sudah besar pasti cari uang."

***

Hari ini Jennie dan Ibunya sudah bersiap untuk pergi ke taman bermain. Tumben sekali sang Ibu mengajaknya jalan-jalan. Namun Jennie merasa sangat gembira, karena ia bisa bermain diluar rumah.

"Kamu udah siap?" tanya sang Ibu

Jennie tersenyum dan mengganguk, kemudian menggandeng tangan Ibunya.

"Kita berangkat sekarang."



Sesampainya ditempat tujuan Jennie tak berhenti tersenyum, melihat banyak jajanan lucu dan berwarna-warni. Juga macam-macam permainan yang bisa ia mainkan.

"Kamu suka disini?" tanya sang Ibu

Jennie buru-buru menganggukan kepalanya tanpa ragu, "Aku suka banget Bu. Makasih ya udah ajak Jennie main kesini. Jennie sayang Ibu." ujar gadis kecil itu lalu ia memeluk Ibunya.


"Jennie, kamu tunggu dulu disini ya? Ibu mau kesana beli es krim buat kamu. Jangan kemana-mana, tetap disini sampai Ibu kembali."

"Iya Bu, jangan lama-lama ya."

Satu jam berlalu, tidak ada tanda-tanda Ibu Jennie kembali. Jennie mulai gelisah karena Ibunya tak kunjung datang. Tapi ia mengingat kata-kata sang Ibu untuk tak pergi kemanapun. Ia memutuskan duduk didekat taman yang mulai sepi.



Tiga jam berlalu, hari mulai mendung seperti akan turun hujan. Orang-orang yang tadi begitu ramai tiba-tiba berhamburan pergi ke tempat lain.

"Ibu kemana ya? Belum datang juga. Jennie lapar, dan takut sendirian."

"Mau pulang, takut." teriak Jennie ketika melihat sekelilingnya sepi tanpa seorang pun.

Cuaca mendung membuatnya semakin gelisah, ia takut tak bisa pulang dan tersesat sendirian ditempat yang asing. Karena ini pertama kalinya Jennie datang kemari.

Hidden Track [Jennie X Juyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang