EPS-3

84 5 0
                                    

Perpustakaan, itu adalah tempat dimana Joy berada sekarang. Jam istirahat ia habiskan di ruang perpustakaan dibandingkan ke kantin untuk mengisi perut nya kenapa Joy bisa demikian? Ia sedang menghindari seorang laki-laki yang bernama Vino, kenapa Joy bisa percaya bahwa Vino tidak akan menemukanya jika di perpustakaan? Karena Vino tau bahwa Joy tidak terlalu suka membaca maka dari itu ia memilih perpustakaan sebagai tempat persembunyiannya.

"Hanya untuk sementara Joy kamu di perpustakaan, dan tahan rasa lapar mu ini anggap saja kamu sedang diet"' Batin Joy, ia meyakinkan dirinya untuk menahan semua apa yang tidak dia sukai.

Joy sekarang memang sedang di perpustakaan tapi, dia sama sekali tidak menyentuh buku apalagi membacanya dia lebih suka menonton vidio. Ia bersembunyi di pojok ruangan dan yang tertutup rak buku menurut nya itu adalah tempat persembunyian yang paling aman.

JAYDEN POV:
Bel waktu istirahat sudah berbunyi karena aku sedang diet jadi aku tidak pergi ke kantin melainkan pergi ke perpustakaan, itu adalah salah satu tempat yang aku suka. Membaca, salah satu hobi ku dengan hati senang aku mencari buku yang ingin aku baca sudah beberapa rak buku yang ku periksa tapi masih saja aku tidak menemukan buku tersebut karena takut waktu istirahat habis jadi, aku bertanya kepada teman yang ku kenal yang kebetulan sedang ada di perpustakaan, dan ternyata buku yang ku cari ada di pojok ruangan bahkan aku tidak menyadari bahwa disitu masih ada rak buku yang belum ku periksa. Setelah aku sampai di pojok ruangan aku di kejutkan oleh sesosok gadis eh salah maksudnya seorang gadis yang ku kenal dan gadis yang selalu membuat ku kesal setiap berurusan dengan nya.
"Hey" Panggil ku.
"Hey" Panggil ku lagi
"Hey, hey, hey" Sudah berkali-kali aku memanggilnya tapi tidak ada jawaban darinya, lalu aku menghampiri dia setelah ku perhatikan ternyata ia memakai earphone pantas saja ia tak mendengar suara ku, karena geram aku menepuk pelan pundaknya barulah ia melihat diriku.

"Eh, lo? Kok bisa ada disini. " Tanya nya kebingungan

"Ya bisalah kan ini perpustakaan milik sekolah bukan milik lo! eh bentar tadi lo kok nggak bilang kakak ke gue!"
"Oh iya lo kan emang nggak punya sopan santun." Sindir ku

"Em-itu" Ujarnya gugup

"Itu itu apa. "

"Maaf." Ia terlihat merasa bersalah

Ia hanya melontarkan 1 kata yang bahkan membuat ku bingung harus menjawab seperti apa

"Iya" Jawabku, entah kenapa aku malah merasa tidak enak.
"Kamu kan di perpustakaan kenapa nggak baca buku?" Tanyaku pelan

"Em-itu" Ia terlihat begitu gugup

"Kamu dari tadi itu itu mulu kenapa hem? " Tanya ku hati-hati

Joy menghela nafasnya
"Kak sebelumnya aku mau minta maaf, maaf kata-kata aku ini tidak sopan padahal kakak lebih tua dari pada aku."

Mendengar hal itu aku berpikir sejenak,
"Oke, kakak maafin kamu."

"Iya saya akan usahakan untuk tidak mengulanginya lagi, tapi untuk sekarang saya ingin sendiri jadi tolong sekali untuk orang yang lebih tua silahkan anda meninggalkan saya sendiri disini. Kepergian anda dipersilahkan." Ia menunduk lalu tangan nya mengisyaratkan aku untuk pergi darinya.

"Baru aja gue maafin lo sekarang malah kek gini, nggak bener banget emang lo ya."

"Oh iya sekalian kalo misalnya ada orang yang nyari saya tolong jangan di kasih tau ya kak, khususnya seorang lelaki yang terlihat seumuran dengan ku." Ia tersenyum tipis
Ia benar-benar tak menghiraukan ku lagi sekarang, wajahnya datar, matanya hanya fokus kepada benda pipih yang ia pegang sedari tadi, Ia melakukan apa yang dia ingin lakukan. Aku memutar bola mataku ku malas, rasa kesal ini hanya pergi sesaat sekarang sudah datang kembali. 'Membalas' bila memungkinkan aku akan melakukan. Dengan terpaksa aku pergi meninggalkan dia sendirian bahkan aku sampai melupakan buku yang ingin ku baca.

My Love RideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang