SIMFONI

1K 122 22
                                    

♪ Playlist; Monster - EXO
♪ Sixth Sense - Brown Eyed Girls 

♪ Playlist; Monster - EXO♪ Sixth Sense - Brown Eyed Girls 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kecup cepat bibir tebal Bara. Angin duselkan wajahnya pada dada bidang sang kekasih.

Dada bidang yang selalu berikan rasa hangat dan kenyamanan. Mampu berikan rasa cinta yang menjalar keseluruh sel-sel dalam tubuhnya. Bara peluk Angin dengan erat, ciumi puncak kepalanya berkali-kali.

Bara raih ponsel yang ada disaku celananya hati-hati, ketik beberapa digit angka dan dekatkan benda mahal keluaran limited edition pada telinga perinya

"Periksa setiap penjuru Cctv yang menuju perumahan kekasihku!"

"Baik. Segera laksanakan komandan."

"Segera! berikan rekamannya padaku, Kamal!."

"Iya caplang tenanglah."

Kamal hafal apa yang akan Bara sampaikan selanjutnya buru-buru matikan panggilan sepihak. Sebelum Bara sempat caci maki dan lafalkan rumus-rumus nama binatang untuk sumpah serapahi seseorang diseberang sana.

Bara emosi, siapa orang yang dengan beraninya ganggu si manis. Mencari mati kah mereka? seseorang yang mereka ganggu adalah alam semestanya; pusat hidup Bara Lakeswara Gumilar.

"Siapapun yang berani menyentuh alam semesta ku, akan ku bunuh kalian dengan tanganku sendiri" hembusan nafas mengudara, "Persetan dengan jenis kelaminnya, seorang wanita sekalipun. Had no effect anything on me."

Angin yang merasa tidur nya terganggu menggeliat lucu. Sangat menggemaskan dimata Tuan muda Gumilar

Bara eratkan pelukannya, seolah jika dilepas kekasihnya akan pergi. Bara hanya takut. Takut semestanya pergi jika ia lepaskan pelukannya "Shtt... Ada aku disini, tidak apa-apa sayang. Semua akan baik-baik saja. Kau akan selalu aman bersamaku. Karena aku tak akan membiarkanmu terluka meski hanya seujung kuku sekalipun." Bara senantiasa terjaga, tidak bisa tidur dalam keadaan seperti ini.

Mata runcingnya yang tajam telisik tiap sudut kamar. Manik sehitam kacang kedelai nya terhenti pada jendela yang terbuka, Bara yakin seseorang terlihat mengintip dari sana

Namun Bara tak mau hiraukan, karena orang kepercayaan nya sudah menyebar keseluruh kawasan tempat kekasihnya tinggal. Seseorang itu tak akan lama lagi dapat hirup udara bebas. Ia bersmirik seperti dewa Hades

"Apapun akan aku lakukan demi seseorang yang ku cintai. Apalagi Angin adalah alam semestaku, pusat hidupku, jiwa dan ragaku, seluruh hidupku" kecup lembut permukaan wajah Angin, elus punggung kekasihnya penuh kasih sayang

Berbeda dengan Bara yang masih bersikap santai. Ditempat lain seorang wanita cantik terlihat sangat murka, "Ck! Bagaimana bisa pelacur rendahan itu tidak mati?"

Voltage : ChanSoo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang