Mereka mendorong pintu itu, suara decitan terdengar menyilukan menandakan bahwa besi yang menyusun pintu itu sudah berkarat. Begitu mereka membuka pintu itu, tidak ada yang terjadi, lalu langkah kaki mereka terdengar di dalam ruangan kosong itu. Ruangan itu luas, terdapat tangga yang berada di sudut ruangan untuk menuju ke lantai atas. Alice masih berada bersama dengan Xander kemana pun lelaki itu melangkah. Alice menatap rumah itu, dan tatapannya tertuju pada lantai di sebrang tangga itu. Ia berjalan berbeda dengan jalur yang berbeda dengan Xander.
"Rumah ini benar-benar tidak ada yang memasukinya!" seru Logan saat menerawang ruangan itu. Benar-benar tidak ada aura negatif sama-sekali. Benar-benar terasa di lindungi oleh aura yang sangat berbeda namun terasa pernah Logan rasakan. Ia lalu mengubah matanya kembali menjadi normal, energy nya terasa lebih cepat berkurang saat ia tidak memegang Alice maupun Xander saat menggunakan kekuatannya. Sebenarnya tidak hanya dia, Xander pun jika menggunakan kekutan nya akan sangat lelah. Bahkan lebih lelah darinya, karena kekuatan Xander adalah teleportase. Dan Alice sering pingsan jika menggunakan kekuatan yang terlalu besar.
"Kau baru saja memakai elemen mu itu?" ujar Alice berjalan mendekati Logan yang bertumpu pada meja di belakang nya.
"Ya, untuk memastikan saja bahwa ruangan ini benar-benar aman. Maksud ku tidak ada mahluk halus di sini!" seru Logan
Mizuki berjalan bersama dengan Tristan, sesekali ia menatap isi ruangan itu. Mereka memasuki wilayah dapur, dari segi arsitektur nya. Ruangan ini termasuk cukup mewah dan begitu elegan. Namun sayang nya semua benda-benda termasuk lantai dari ruangan itu berdebu. Di dapur, tidak terlalu banyak benda-benda. Hanya ada beberapa bahan dapur biasanya.
"Apa kau tidak bisa merasakan dimana benda itu berada?" ujar Tristan menatap Mizuki yang bersamanya. Tristan bahkan baru sadar bahwa gadis dengan poni yang menutupi wajah nya itu mengikutinya berjalan ke arah daput. Tristan memang senagaj menuju kea rah dapur terlebih dahulu. Karena kemungkinan mereka menyimpan benda itu di dapur dengan barang-barang lainnya untuk menyamarkannya. Namun saat ia dan gadis di sebelahnya ini sudah membuka setiap lemari di dapur. Tak satu pun yang menunjukkan adanya tanda-tanda keberadaan benda kefanaan itu.
Xander melangkah menuju sebuah ruangan yang sedikit menarik perhatiannya. Karena rumah ini memang tidak terdapat aura negatif, jadi Xander percaya bahwa meskipun mereka berpencar kemungkinan terburuk adalah kecil. Namun suara langkah yang mendekat padanya membuat tangan Xander yang sudah hampir naik untuk membuka knop pintu itu menjadi urung. Alice dan Logan berjalan mendekatinya.
"Kau ingin memeriksa di dalam?" seru Alice
"Ya, aku sedikit tertarik dengan ruangan ini!" jawab Xander
"Ruangan ini memang terkesan berbeda dari ruangan lainnya. Lihat lah warna nya yang sedikit gelap dari pintu-pintu lainnya!" ujar Logan mengamati warna itu. Memang benar, warna pintu di depan mereka memang lebih gelap dari warna pintu lainnya yang lebih cerah. Itu sebab nya Logan juga tertarik dengan pintu yang berada di depan mereka saat ini.
Klik—Pintu terbuka saat Xander memutar knop pintu itu. Suara dari pintu di depan mereka tidak terlalu menarik perhatian, karena memang tidak terdengar suara sama-sekali ketika Xander membukanya. Mereka menatap ruangan yang sangat minim penerangan itu. Tangan Xander mencari saklar lampu, dibantu dengan lampu senter dari handpone Alice yang juga ikut masuk lebih dulu. Klikk—ruangan itu seketika terang-benderang saat Xander menekan saklar lampu yang berada tidak jauh dari lampu.
"Wahhh!" ujar Alice, Logan dan Xander. Mereka bahkan hanya mampu mengucapkan kata-kata itu untuk mendeskripsikan ruangan itu. Ruangan putih dengan rak putih yang berjejer di ding-ding dengan berbagai jenis cairan yang ada di sana. Mungkin bagi Alice dan Xander, benda-benda itu adalah bagian yang akrab dengan mereka. Logan juga cukup mengenal cairan-cairan yang ada di dalam botol-botol kaca itu. Namun ia tidak terlalu menyukai nya, karena dulu ia sangat kesulitan untuk menghapalkan nama-nama cairan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Misteri / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...