Happy Reading
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎Mungkin bagi setiap orang, memiliki keluarga yang sempurna adalah hal yang sangat di impikan, terlebih bagi mereka yang berasal dari keluarga broken home. Istilah itu seringkali digunakan untuk anak-anak yang keluarganya hancur atau tidak utuh. Banyak luka disana, banyak tangis, dan rasa trauma yang seakan menarik mereka untuk tetap pada zona kesakitan. Sakit tapi tak berdarah adalah kalimat yang tepat untuk mereka.
Gadis berseragam sekolah abu-abu itu meremas buku yang sedang ia baca diatas meja, meremasnya dengan kuat seiring air matanya yang jatuh membasahi buku. Buku itu ia campakkan dengan gusar menjauh darinya.“Buku gak guna.” umpat gadis itu menatap tajam tajam buku itu.
Memang dia sangat senang membaca, tapi kenapa harus ada buku yang seperti itu pikirnya. Perlahan dia menghapus air matanya yang semakin deras bilamana mengingat kejadian-kejadian yang membuatnya harus bisa bertahan sampai sejauh ini.
Gadis itu tersenyum, lalu mengelus tangannya sendiri agar dia tenang kembali. Hanya dengan cara itu, rasa sakit dan traumanya berkurang.
Di rasa sudah agak tenang, dia ingin keluar dari perpustakaan tersebut. Belum sampai di depan pintu, langkahnya terhenti tak kala tangan yang agak besar menahan lengannya.
“Cilla? Benar itu nama lo?” suara berat itu memanggil nama gadis dihadapannya.
Gadis belabel nama Cilla itu mengernyitkan keningnya, dengan cepat juga dia melepas tangan pria dihadapannya. Gadis itu sedikit memberikan jarak diantara keduanya, takut kalau ada niat jahat dari pria itu seperti kasus yang sering dia lihat didalam televisi.
“Lah, gue bukan penjahat kali sampai muka lo takut gitu. Gue kan nanya nama lo Cilla bukan? Budek apa gimana ni bocah!” terpasang muka kesal dari wajah pria itu saat Cilla menganggapnya seperti penjahat kelas kakap.
Cilla sedikit tak yakin, namun dilihat dari penampilannya sepertinya pria itu juga masih duduk di bangku SMA sama seperti dirinya.
“Daripada gue makin emosi liat muka lo yang kayak tai, buku yang lo pinjam itu harus lo ganti. Enak aja main pergi setelah lo rusak, ganti!” Pria itu menarik tangan Cilla hingga ketempat Cilla membaca tadi.
Cilla terpaksa ikut dengan wajah kesal. Bukan bagaimana, tapi ini sangat mendadak dan sedikit kasar pada dirinya.
Saat kembali ditempat tadi, ternyata memang benar buku tadi masih berada disitu. Cilla sedikit kaget karena ternyata buku yang dia baca robek. Dengan pelan, Cilla mengambilnya dan memastikan kalau itu memang ulahnya.
“Memang dasar gak tau di untung anak zaman sekarang, udah dipinjam tapi malah dirusak. Udah tau belum kalau sekarang buku itu pada langka karena anak-anak seperti kalian dengan seenak jidat merusak buku. Jangan pura-pura begok, lihat noh siapa penjahat sebenarnya.”
Pria itu mengeluarkan androidnya dari balik saku celananya dan memperlihatkan video yang sudah dia rekam tadi.
Cilla sesekali mendumel dalam hati karena omongan yang telalu blak-blakkan dari pria di depannya. Padahal dia sama seperti anak SMA pada umumnya, tapi omongannya seperti bapak-bapak yang sering dia jumpai dijalan sepulang sekolah.
Ternyata memang Cilla pelakunya. Cilla yang dari tadi diam langsung membawa buku itu ditempat tukang penjaga perpus. Daripada harus berlama-lama mendengar ocehan tidak berguna, Cilla memilih menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CILLA (Slow Update)
Teen Fiction💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎 (On Going) Kalau tertawa adalah kesedihan yang tertunda, lebih baik tidak bahagia daripada setiap detik menderita karena bahagia itu sendiri ___Semoga suka___