Hari ini adalah hari Senin.
Aurora sengaja bangun pagi karna dia selalu ingin menyiapkan makanan untuk Alano,ya walaupun Alano mungkin membuangnya tapi Aurora tak peduli.Setelah bersiap-siap Aurora berangkat kesekolahnya,dia diantar oleh Supir pribadi keluarganya,karna Aurora masih duduk dibangku kelas 11 dan dia juga belum memiliki KTP jadi dia tidak diizinkan membawa mobil oleh kedua orangtuanya.
Seperti biasa Aurora selalu menyimpan bekal itu diloker milik Alano,setelah menyimpan itu Aurora memilih pergi ke kelasnya.
Aurora berada dikelas 11 IPS 3 dan Alano berada dikelas 11 IPA 4 kelas mereka jauh,jadi jika Aurora ingin bertemu Alano Aurora harus berjalan dan menaiki tangga.
Perintah untuk segera ke lapangan telah terdengar,Aurora pun memilih pergi kelapangan untuk melaksanakan upacara bendera.
"Aurora!"
"Caca!"
Caca adalah sahabat Aurora sejak mereka masuk dibangku SMP.
Aurora dengan Caca bersahabat dengan sangat baik,bahkan banyak orang yang menginginkan persahabatan seperti Aurora dengan Caca.
"Lo pagi banget ke sekolah."
"Demi nyimpen bekel buat Alan,Ca."
"Yaudah,kita kelapangan sekarang."
"Yuk."
Upacara dimulai,Aurora selalu memilih berada dibarisan paling depan,karena Alano selalu menjadi pemimpin upacara,jadi Aurora bisa leluasa melihat Alano.
Pandangan mata Aurora tak teralihkan sama sekali,dia sangat fokus kepada Alano bahkan ketika Upacara akan diakhiri Aurora masih setia memperhatikan Alano.
Caca menepuk pundak Aurora,"Ra! Sadar."
"Iya?"
"Upacaranya udah mau selesai,lo malah liatin si Alan."
"Hehe."
Caca hanya menghembuskan nafas berat ketika melihat sahabatnya yang tergila-gila dengan lelaki yang bernama lengkap Michael Alano Pratama.
Namun dimata Caca lelaki itu sangat biasa saja,sikapnya yang sok dingin membuat Caca ilfil kepada laki-laki itu.
♡♡♡
Bel istirahat sudah berdering,semua siswa dan siswi SMA Taruna Bangsa berburu menuju kantin dan juga ada yang ketengah lapangan hanya untuk bermain bola ataupun basket.
"Caca ke kantin yuk."
"Yuk."
Aurora berjalan bersama dengan Caca untuk menuju kantin,namun siapa sangka jika Aurora bertabrakan dengan Alano.
Sudah jelas Alano langsung pergi dan menghindar namun Aurora menahan Alano.
"Alan,roti yang Aurora buat udah diliat?"
"Udah gue buang."
Aurora mengangguk,"Oke,nanti Alan mau gak temenin Aurora?"
"GAK!"
Alano memilih pergi,dia sangat membenci wanita yang mengejarnya,dia sangat tidak suka,ketika melihat Aurora Alano selalu malas karna sikap Aurora yang selalu berlebihan padahal Alano tidak pernah peduli kepadanya.
Caca menarik lengan sahabatnya itu dan membawanya masuk kedalam kantin dan memesan makanan yang biasa Aurora dengan Caca pesan.
Setelah selesai Caca membawa Aurora ke meja tempat mereka biasa makan,"nih."
"Ca,emang gue salah ya?"
"Apa?"
"Kok Alan kaya yang benci gitu ke gue."
"Lo gak salah,dianya aja yang buta,cewek cantik kaya lo dicampak-in."
"Tapi-"
"Ah udah gausah bahas dia! Males gue,apalagi liat lo digituin sama dia."
"Gapapa lah Ca,Cinta butuh perjuangan bukan cuman omongan."
"Iya si,tapi ya dia keterlaluan banget sih."
"Yang penting ganteng."
"Terserah lo deh Aurora."
"Emang menurut lo Alan gak ganteng?"
"Kagak! Dia bukan selera gue."
"Yaudah,berarti Gue gak terlalu berat saingannya,kalo lo juga suka gue kalah,lo lebih cantik dari gue."
"Yang intinya sekarang lo tau kan dia bukan type gue!"
"Iya Caca."
Setelah selesai makan,mereka memilih kembali kekelas mereka dan melanjutkan berbicara dikelas sembari menunggu bel masuk berdering.
"Ca,kemaren rapat osis ngapain?"
"Ouh itu,kita bakal ada acara Pensi."
"Beneran?"
"Iya,nanti lo bantuin gue nulis ya,gila emang si Alano kalo ngasih tugas."
"Alan yang ngasih tugas?"
"Iya,mentang-mentang gue ketua sekretaris osis dia cuman mempekerjakan gue doang sedangkan wakil sekretaris dia biarin,katanya proposal harus siap 2 hari lagi,padahal acara pensi masih sekitar 2 minggu."
"Yaudah nanti gue bantuin deh kalau suruhan Alan."
"Yeay makasih Aurora."
"Iya sama-sama."
♡Alano♡
Mon maap kalo banyak typo
Jangan lupa vote and komen yah❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANO [ON GOING]
Teen Fiction"Alan ngertiin Aurora sekali aja bisa gak? "Gak." "Alan!" "Apaansi!" "Ngertiin Aurora ya,sekali aja." "Lo siapanya gue?" "Bukan siapa-siapa." "Sadar diri deh." Aurora mengangguk lalu memilih pergi meninggalkan Alano sendirian. Sebuah kisah yang menc...