"Hai."
Sapaan merdu yang terasa kaku itu membuat Jaehyun menoleh dan meninggalkan pekerjaannya sejenak demi fokus pada Tanisha. Istrinya berdiri tepat di belakang, jadi Jaehyun memutar kursi dan duduk menghadap Tanisha yang tampak canggung di depannya. Jaehyun sadar betul dengan hal itu saat Tanisha memainkan jemarinya dengan tidak tenang, ingin memberi tahu sesuatu, tetapi ada yang menahan hingga sang istri hanya bungkam cukup lama sambil memberanikan diri untuk menatapnya. Tanisha berdeham setelah merasa siap untuk bicara, ingin meluruskan sesuatu yang membuat hubungan mereka jauh lagi.
"Apa kamu bahagia sama aku?"
Jaehyun terpegun beberapa detik, lalu mengerjap dua kali setelah berhasil mencerna pertanyaan Tanisha. Tidak butuh waktu lama untuk Jaehyun menjawab pertanyaan yang sederhana, tetapi anehnya sempat membuatnya sesak untuk beberapa saat.
"Aku bahagia sama kamu, Sha. Kalau nggak, aku nggak mungkin bisa bertahan sampai sekarang, 'kan? Kamu juga ... tahu gimana perasaan aku sama kamu. Dengan perasaan yang nggak perlu aku jabarin, udah cukup bikin aku bahagia, Sha."
Tanisha tersenyum, tetapi hanya bertahan beberapa detik sebelum akhirnya lenyap tanpa sisa. Seakan yang diucapkan Jaehyun tidak terlalu menghibur, sementara ucapan orang lain menjadi belati yang menancapnya satu per satu hingga meninggalkan luka yang berbekas. Sadar Tanisha tidak menunjukkan gelagat gembira, Jaehyun lantas berdiri dan mendekati istrinya yang masih bergeming di posisi sama.
Jaehyun mengusap puncak kepala Tanisha, beberapa kali hingga membuat sang istri sedikit tenang dengan sentuhan lembutnya. Dari posisinya sekarang, Jaehyun tidak dapat melihat ekspresi Tanisha dengan jelas karena istrinya menunduk, sengaja menyembunyikan raut wajah sendu yang terlalu pedih untuk dilihat.
"Jangan diingat-ingat lagi soal yang dibilang mamanya Davin, ya. Kamu nggak pernah salah, Sha."
"Kalau kayak gitu, kenapa kamu ngehindarin aku selama dua hari?"
Jaehyun berhasil bungkam hingga nyaris tidak bisa mengendalikan ekspresinya. Jantung Jaehyun berdepar cepat seakan baru berlari marathon, padahal sebenarnya dia cemas karena rupanya Tanisha bisa mengetahui sesuatu yang berusaha Jaehyun sikapi secara biasa. Ya, Jaehyun akui bahwa dia memang menhindari Tanisha setelah mendengar cerita istrinya di masa lampau.
Jaehyun menghindar bukan karena dia tidak menerima fakta bahwa penyebab mantan pacar Tanisha kecelakaan saat akan bertemu dengan istrinya, apalagi sampai berpikir sama bahwa sebenarnya Tanisha-lah orang bersalah sebenarnya atas kejadian yang menimpa Davin. Jaehyun tidak berpikir sedangkal itu. Hanya saja, hatinya tidak nyaman seakan ada yang mengganjal setiap kali melihat Tanisha dalam jarak dekat dan waktu yang lama.
Jaehyun tentu sadar kalau dia harus berada di pihak Tanisha yang selalu disalahkan. Namun, dia juga perlu tahu keseluruhan cerita karena menurutnya masih ada bagian yang hilang hingga Jaehyun belum mampu menyikapi secara bijak. Jaehyun mengembuskan napas pelan, mulai dilingkupi perasaan bersalah saat Tanisha menyadari perubahan dirinya selama dua hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)
FanficOPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS 15-22 SEPTEMBER Kisah klise tentang dua insan yang menikah karena perjodohan. Sejak awal, Jaehyun sudah menyukai Tanisha dan menyetujui apa yang telah ditetapkan untuknya. Namun, Jaehyun sadar bahwa Tanisha tidak menga...