Hugs and Kisses

07

Sorry late update hehehe curcol dikit bolehlah ya hehehe

Aku udah mau up beberapa hari terakhir ini tapi aku dapet musibah dan moodku mau update hilang begitu saja jadi butuh beberapa hari untuk membuat hatiku kembali lagi kesini :( kalian ada yang pernah ketipu gak(?) disuruh TF ratusan ribu sampai jutaan(?) Aku mengalami itu dan hilang beberapa juta bikin aku linglung dan aku kaget waktu  liat nominal yang aku punya ternyata tinggal dikit :( so kalian hati" ya kalau lagi mau beli sesuatu entah online atau ada telfon gak di kenal jangan di terima begitu saja apalagi kalau udah sebut nama itu bahaya banget :( bisa kena hipnotis secara gak langsung :((
Buat pelajaran juga untuk diriku agar lebih berhati-hati lagi :)

.
.
.
.

So enjoy reading ... 🤗

Area BxB bagi yang tidak suka tidak perlu baca 😊

Saya tidak menuntut kok hehehe ...

Alur tidak sesuai dan berantakan maaf hehe

Enjoy for reading..

Hope u like it...

..........

"MWO" Ucap ketiganya terkejut mendengar penuturan Lucas.

"Kau tidak hahh hah hamilkan??"

"Tidak! Kata dokter aku kena maag itu saja, kenapa hyung berpikiran yang tidak tidak sih." Protes Jaemin tidak terima.

"Habisnya kau kan ti---!" Jaemin membekap mulut tak berakhlak milik Lucas.

"Hyung diam ya! Aku tidak hamil issh." Lucas hanya merengut kesal. "Hyung kembali ke kelas sana, sebentar lagi juga bel." Usir Jaemin secara halus.

"Ah bocah ini mengusirku." Ucap Lucas dan meninggalkan Jaemin yang masih memerah wajahnya.

"UKS ramai juga ternyata." Ucap Taeil dan terkekeh melihat para murid" berkumpul di uks. "Perutmu sudah lebih baik?"

"Lumayan dokter, ah daddy pulang kemarin."

"Kok tidak memberitahuku?" Jaemin menggeleng tanda tidak mengerti dan hanya tersenyum.

"Ingin memberi kejutan mungkin, Renjun terima kasih." Ucap Jaemin ketika melihat Renjun sudah membawa ponsel milik Jaemin.

"Kau lucky fans ya, bisa foto berdua dengan Luhan." Jaemin hanya tersenyum.

"Aku juga lucky fans." Ucap Haechan memberi tahu soal dirinya yang foto bersama dengan Luhan.

"Eii, aku iri sekali." Ucap Renjun. "Kau akan ijin pulang?"

"Untuk apa iri sih." Ucap Jaemin setelah beberapa saat mengirim pesan pada Sehun untuk menjemputnya.

"Haechan?"