Seorang pemuda cantik sedang duduk di bangku taman.
Dudu pov's"Huft bagaimana ini aku di pecat dari pekerjaan ku,semangat dudu kau harus segera mencari pekerjaan lain"
Melihat waktu sudah mulai gelap dudu pun bangkit dari duduk nya dan pulang menuju panti sambil memikirkan apa yang harus ia katakan ada ibu kalau ia dipecat, ah mengingat bahwa ia di pecat salahkan saja bos nya yang sangat genit sudah dibilang ia tidak suka tapi malah tetap saja mendekati dan berakhirlah ia di pecat. Di tengah perjalanan ia melihat seseorang sedang sibuk dengan mobil nya
Sepertinya ia sedang kesusahan, "Hai tuan apa yang sedang kau lakukan?"
"Kau tidak lihat aku sedang bingung? "
"Emm maaf tuan aku hanya bertanya"Kenapa tuan inj begitu galak?"Hei bocah apakah kamu tau bengkel terdekat disini?"
"Sudah mau malam begini mana ada bengkel yang buka tuan,tuan harus menunggu sampai besok pagi""Hah besok pagi,gila saja mau tidur dimana aku apa tidak ada bengkel lain?"
"Maaf tuan di desa panti"ti ini mana ada bengkel lain nya kalaupun ada kau harus keluar desa.
"Argghh kenapa lokasi proyek ada di desa ini sihh""Kalau tuan mau tuan bisa bermalam di panti tempat ku tinggal"
Linchen berfikir sejenak"Ahh ternyata pemuda ini tinggal di panti, apa aku lebih baik menerima tawarannua saja.
"Emm baikalah tapi apa tidak merepotkanmu?""Tidak ko tuan lagian ibu panti ku sangat baik, ayo tuan nanti keburu malam semakin larut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
RomanceAku sungguh beruntung mempunyai seseorang yang menyayangiku- Dudu Aku sangat menyayanginya tapi aku bingung harus memilih siapa diantara kalian berdua- Linchen