The Last Weird (TAMAT)

Bagian 57 || rencana baru||

            Mereka langsung keluar dari dalam rumah itu, namun begitu keluar mereka terkejut saat mendapati sosok seseorang yang sedang menunggu mereka di depan mobil yang terparkir di luar. Duduk di atas jok depan sambil menatap mereka satu persatu. Logan seketika memegang Alice, Xander juga mendekat pada Alice. Logan menatap Xander yang juga menatapnya. Membuat Logan dengan segera menutup matanya dan warna matanya berubah menjadi putih. Ia lalu melepaskan tangannya dari Alice setelah mengubah kembali warna matanya.

"Tidak ada orang, kecuali dia!" ujar Logan menatap Xander yang menunggu jawaban darinya.

"Mengapa lelaki itu datang kemari?" guman Tristan menatap kesal lelaki yang membuat amarahnya seketika meningkat itu. Tristan menatap Xander yang menahan kepergiannya, ia memang hendak menyampari lelaki itu. Namun urung karena Xander menahannya.

"Biar aku saja Tristan, aku rasa dia ingin berbicara padaku!" ujar Xander lalu berjalan mendekati mobil nya, dimana sosok itu langsung berdiri dan menatap Xander. Xander berjalan melewati gerbang, ia menatap Oliver yang masih menatapnya. Namun Xander sadar bahwa tatapan lelaki itu tidak hanya tertuju padanya. Namun juga pada orang yang berada di belakang nya. Dan dari perkiraan Xander, Oliver pasti sedang menatap Alice yang bersama dengan Logan di belakangnya.

"Ada apa Oliver?" ujar Xander setelah ia berdiri tepat di depan lelaki itu

Oliver, lelaki itu memang duduk di atas jok mobil Xander. Ketika melintas dari daerah ini, Oliver tidak sengaja melihat mobil hitam yang begitu ia kenal. Mobil MBW keluaran terbaru milk keluarga Erick, ia tahu bahwa semua koleksi mobil di rumah itu sama saja. Dan siapa pun yang memakainya, langsung diketahui. Namun Oliver tidak menyangkan bahwa yang mengendarai itu adalah Xander dan semua orang yang keluar dari rumah aneh itu. Oliver memang tidak tahu menahu mengenai rumah itu, karena dari kabar yang ia dapat dari anak buahnya. Rumah itu adalah salah-satu rumah yang memiliki mistis. Bahkan Oliver sendiri tidak mampu untuk memasuki rumah itu.

"Aku tidak menyangka bahwa kau lah yang akan kutemui hari ini. Aku pikir aku akan bertemu dengan pria tua Bangka yang menjadi ayah mu itu.!" Kekeh Oliver

"Jaga ucapan mu Oliver, aku tidak tau apa yang kau katakan kemarin itu sebuah fakta atau hanya kebohongan saja!" ujar Xander tenang

Oliver terkekeh "Hahahhahahha, aku sama dengan mu Xander. Dulu, ketika ada orang yang menjelek-jelek kan Erick. Aku juga marah seperti mu dan tentu saja tdak terima dengan apa yang mereka katakan. Namun ketika aku sudah tau sendiri seperti apa perbuatan lelaki tua Bangka itu. Akhirnya aku sadar bahwa selama ini dia hanya memanfaatkan ku. Lalu—mengapa kau ada di sini hmm? Apa dia juga memberi mu tugas?"

"Apa yang kau ingin kan dari ku Oliver? Jika tidak ada, menyingkir lah dari hadapan ku!"

"Ohwwww—kau sudah berani berkata seperti itu rupanya. Baiklah, apa Tristan juga ikut mempengaruhi mu adik?" kekeh Oliver lalu menjauh dari mereka. Namun sebelum pergi Oliver mendekat pada Xander "Jika kau tau seperti apa busuk nya mereka berdua. Maka tangan ku akan selalu terbuka untuk mu Xander—karena aku selalu menganggap mu sebagai adik sejak dulu!"

Xander tetap diam meski Oliver menepuk bahu nya dan berbisik pelan di kata-kata terakhirnya. Lelaki itu sudah pergi, namun Xander bisa tau bahwa tatapan nya masih tertuju pada Alice dan Logan. Xander menarik nafas nya pelan, ia lalu menatap Tristan yang menatap Oliver dengan tajam. Ia lalu menghela nafas nya, ia masih belum bisa memastikan kemarahan Oliver. Atau apakah apa yang dikatakan oleh lelaki itu memang benar adanya atau tidak.

"Ada apa Xander? Apa yang dia katakana pada mu?"

Xander menatap Alice yang sudah berada di sampingnya, ia juga menatap Logan yang menggenggam tangan Alice. Namun Xander tau bahwa Logan sedang memakai kekuatannya lagi. Mata Logan berwarna putih membuat Xander sedikit penasaran dengan apa yang dilihat oleh lelaki itu kali ini. Xander lalu menatap Alice "Tidak ada, aku akan memberitahunya nanti saja!" ujar Xander