*****Ucapan Almero terpotong saat Odetee malah memeluknya sangat erat dengan masih terisak malah menangis semakin kencang membuat Almero mematung bingung.
*****
Odetee masih terisak diceruk leher Almero, pria itu dengan sabar dan penuh kelembutan mengusap surai hitam istrinya, "Maafkan aku Sayang, aku tidak bermaksud mengecewakanmu" ucapnya penuh penyesalan.
Odetee menggeleng kuat, "Aku hanya, aku--
dengan tidak sabaran Almero menautkan alisnya menatap Odetee penuh tanya, "Aku hanya baru kali ini merasa sangat istimewa, ternyata Kau begitu menginginkanku" ucapan yang tidak diduga sama sekali oleh Almero. Odetee terkekeh dengan sisa-sisa air matanya, membuat Almero tersenyum simpul dan memalingkan wajahnya sejenak tidak kuasa melihat betapa lucu dan menggemaskannya Odetee saat ini."Rupanya istriku memiliki tingkat kepercayaan diri yang tidak terbatas" ledeknya menggoda.
"Dasar pria tua menyebalkannn!" Odetee hendak mencubit pinggang Almero, tapi gerakan tangan lelaki itu lebih cepat, tangan mungil Odetee diremasnya seiring rahang Almero yang sedikit mengetat menahan sesuatu. Almero mengusap lembut pipi Odetee lalu membawa wajahnya mendekat, sepersekian detik kemudian bibir mungil itu kembali Almero rasakan, bibir berwarna pink alami yang kini mulai memerah saat Almero terus melumat dan menghisapnya lembut.
Odetee memejamkan matanya membiarkan Almero menguasai bibirnya "Enghhh" lenguhan halus meluncur dari mulut yang tengah bertukar saliva itu. Almero menggeram tertahan saat Odetee menyambutnya dengan sebuah gigitan kecil dibibir tipisnya.
Kembali saling membelit bahkan Almero terus menekan tengkuk Odetee seakan ingin mencapai yang terdalam sampai Odetee kesulitan bernapas, menyadari hal itu buru-buru Almero menyudahi ciuman. Keduanya saling bertatapan dengan nafas memburu dan akhirnya tertawa bersama.
Almero meraih surai halus dipipi Odetee dan menyelipkannya ditelinga, menatap penuh kelembutan, "Ayo kita pulang" ajaknya seraya terus mengusap pipi istri kecilnya itu,
Odetee pun hanya menurut tidak lupa Almero merapikan sisa pekerjaan Odetee lalu mereka pun berjalan beriringan menuju lobi dan rupanya di luar tengah turun hujan begitu deras."Sepertinya akan lama" gumam Odetee memandangi hujan yang turun semakin deras.
"Tunggu sebentar. Aku ambil payung di meja resepsionis" Almero setengah berlari mengambil payung tidak membutuhkan waktu lama dia sudah kembali namun dia dikejutkan oleh kelakuan istrinya yang malah asyik berlari menerobos hujan padahal begitu deras.
Perempuan itu melambai-lambaikan tangannya dan berteriak memanggil Almero,
"CEPAT KEMARIII!" Almero tersenyum simpul gemas lalu meletakkan payungnya begitu saja bergegas mengejar Odetee.Mereka berlarian layaknya anak kecil sampai tidak terasa mereka sudah tiba di depan pintu apartemen. Odetee tidak henti-hentinya tertawa, rona bahagia terpancar dari wajahnya meskipun terlihat pucat karena kedinginan. Almero bergegas membawa Odetee ke kamar mandi membiarkan tubuh mereka diguyur air hangat dari shower. Odetee mendongak dan memejamkan mata saat air hangat mulai mengguyur tubuhnya, perlahan Almero melepaskan satu persatu kancing kemeja yang dikenakan istrinya, Odetee terkejut pada awalnya tapi ia hanya mematung memperhatikan gerakan lincah tangan besar Almero saat membuka kancing kemejanya.
Setelah berhasil meloloskan bajunya tidak butuh waktu lama rok span Odetee pun sudah luruh di lantai, Odetee berpegangan pada pundak Almero yang kini setengah berjongkok saat kaki-kakinya bergantian untuk lepas dari roknya yang ketat.
Indah, itulah yang ada didalam kepala Almero, dia masih tidak menyangka gadis idamannya itu benar-benar berdiri di hadapannya. Kini tubuh itu hanya terbungkus celana dalam dan bra dengan warna hitam senada semakin mempertegas keindahan tubuhnya. Almero berdiri melepaskan kemeja lalu celana yang dia kenakan dan kini hanya menyisakan boxer hitamnya, seketika Odetee terbelalak saat melihat sesuatu menonjol dibalik kain tipis itu, seketika dia membayangkan ukuran-ukuran lobak dan terong ungu di dapurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Old Husband (THE END) ✓
General FictionWARNING!! YANG MASIH DI BAWAH UMUR JANGAN BACA PLEASE! Michaela Odetee. jika dicari perempuan paling beruntung di dunia ini mungkin aku akan mengajukan diriku diurutan pertama. Ini adalah kisahku dalam menemukan teman hidup.