✨🌿 Bagian delapan

32 18 4
                                    

꒰ ˑ𖦆 ۫ ᳝♡゙ ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ ˑ𖦆 ۫ ᳝♡゙ ꒱

Hari pun berganti lagi, Sera tengah berjalan dengan Minho yang ada di sampingnya setelah mereka tadi makan bersama tadi di kantin. Walaupun kadang yang banyak bicara itu Minho karena Sera sama sekali tidak bicara dan hanya diam. Mereka tengah berjalan bersebelahan menuju ke kelas. Tidak ada yang bicara sama sekali membuat keadaan menjadi agak canggung.

Minho tetap menatap ke depan sementara Sera hanya celingak celinguk seperti orang yang kebingungan.

Tiba tiba ada bunyi suara notifikasi. Minho menghentikan langkahnya sebentar begitu pun dengan Sera, dia memandang Minho agak bingung. Minho mengambil ponselnya di jaket seragamnya, lalu mengeceknya sebentar. Setelah melihat ponselnya Minho langsung mendesah kesal sambil memutar bola matanya.

Sera memandangnya bingung. "Ada apaan Ho?"

Minho menoleh. "Gue harus ngambil kertas tugas di ruang guru, disuruh Bangchan."

Sera hanya ber-oh ria.

"Lu ga mau ikut?"

Sera mengerjapkan matanya agak terkejut. "Haruskah?"

Minho hanya tersenyum simpul. "Ikut saja deh."

Tiba tiba dia menarik lengan bawah Sera dan berjalan cepat yang membuat Sera melotot dan tubuhnya tertarik.

"Heh! Ho!"


___

Sekarang mereka tengah berada di ruang guru. Sera dan Minho berdiri bersampingan di sebelah bangku Pak Minho, atau nama lengkapnya Lee Min Ho. Guru yang namanya sama dengan Minho namun berbeda umur. Pak Minho tengah mencari sesuatu di laci mejanya. Setelah ketemu, dia mengeluarkannya dan memberikannya pada Sera dan tentu saja Sera langsung menerimanya. Sera pun langsung membaca kertas tersebut.

Selembar kertas yang diisi oleh tulisan Bu Go Eun, guru sosial. Ternyata isinya tentang tugas yang akan dikerjakan nanti karena dia tengah tidak bisa mengajar.

"Udah saya kasih tugasnya, sekarang pergi." Pak Minho mengibas ngibaskan tangannya seperti mengusir.

Sera hendak pergi namun tangannya malah dicekal Minho. Dia menoleh bingung.

"Pak, pak, Apa Pak Minho berpacaran dengan Bu Go Eun?" Minho malah berusaha mengerjai guru yang namanya sama itu. Dia tersenyum lebar. Terkadang Minho juga sering menjahili entah guru ataupun teman.

Pak Minho sontak menoleh lagi dan menatap Minho tajam. "Apa lagi itu ya ampun. Udah sana pergi Lee Min."

"Pak nama saya Minho!"

[✓] 𝐓eman Khayalan | Han Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang