Chapter 7.

9 4 3
                                    

Happy reading Friends🧡


Lili masuk kedalam kelas langsung berjalan menuju tempat duduk nya, Lili bahkan tidak menoleh sedikit pun kearah teman-teman nya yang sedang bergosip. Lili menyimpulkan tangan dan menempelkan kepala dimeja lalu memejamkan mata. Rasa ngantuk yang masih ada membuat dirinya harus seperti itu.

Semalaman Lili tidak bisa tidur nyenyak karena seluruh lampu diruangan kamar nya mati. Ditambah lagi, dengan perubahan sikap Alam pada dirinya semalam.

Billa, dan yang lain pun menyadari jika ada yang aneh pada Lili. "Tuh bocah kenapa dah?" tanya Billa bingung pada teman-temannya.

Cani mengangkat bahunya. pertanda, jika dia juga tidak tau apa-apa." Meneketehe"

Billa duduk disamping Lili. "Woy, Liliput! Masih pagi juga, udah mau molor lagi lo. Ayam samping rumah gue aja udah bangun, gak lama besoknya meninggoy." tugur Billa

"Berisik banget sih, Bil." Ujar Lili membuka sedikit matanya. "Temen macam apaan Lo, ngedoain gue meninggoy."

"Yee ni bocah dikasih tau bandel."

"Abis begadang lo ya?" tebak Dania.

Lili hanya bergumam saja. "Lebih tepatnya gue gak bisa tidur, jadi biarkan gue tidur sebentar aja."

"Kalau guru masuk, bangunkan gue ya." pesan Lili kembali tidur.

Billa menggelengkan kepalanya. Sudah tidak heran lagi jika Lili seperti itu. "Punya dosa apa gue. Sampai-sampai punya temen kayak, Liliput."

"Seng sabar." ujar Ayla mengelus pundak Billa.

"Punya temen kok gak ada yang beres." kata Billa menghela nafas. "Termasuk lo." balas Cani, Dania, Ayla, dan Sindy bersamaan.

"Santuy dong." ujar Billa tidak terima.

"Mau gue cocol pake cabe tuh mulut? Berisik banget." kata Rangga menghampiri mereka bersama dengan Alam.

"Kok lo yang sewot? Coba aja kalau lo berani." tantang Billa. "Lo beneran nantang, Rangga? Yang ada tuh bibir lo yang doer makin doer." bisik Ayla yang masih didengar oleh mereka termasuk Rangga.

"Enak aja lo bilang, bibir gue tuh seksi." ujar Billa tidak terima jika bibir nya dikatakan doer, sudah jelas kalau bibirnya itu yang paling seksi dikelas.

"Ck, bibir gak ada bagus-bagus nya lo bilang seksi." ujar Rangga menahan tawa.

"Ga, tuh roti nganggur kan? Sini! Biar gue makan." kata Cani menunjuk roti yang berada ditangan Rangga.

"Lo lagi, tau aja kalau ada makanan nganggur." ketus Rangga tetap memberikan roti yang baru saja Ia beli dari kantin.

"Lagian siapa suruh lo pegang tapi gak lo makan, Kan mubazir" jawab Cani langsung memakan roti.

"Eh! ada, Eneng Sindy." ujar Rangga mengedipkan matanya untuk menggoda Sindy. "Kangen ya sama, Abang."

Sindy menunjukkan ekspresi ingin muntah didepan Rangga dan dibalas Rangga yang mencolek dagu Sindy. "Mau gue tabok ya, Lo?" ujar Sindy membuat yang lain nya tertawa.

"Jangan main tabok dong, mending kasih Kiss aja." goda Rangga memberikan kiss jarak jauh.

Cani, Billa, Ayla, Dan Dania langsung tertawa ngakak melihat ekspresi agresif Rangga saat menggoda Sindy. Kapan lagi mereka tertawa saat masih pagi begini.

"Tanggung banget, Rang. Langsung gas lah" saut Gilang dari meja nya saat mendengar percakapan mereka.

"Iya. Lo yang gue gas." balas Rangga.

Lili (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang