+1 Much More

5.5K 522 73
                                    

"Loh, udah pulang?"

Jaehyun menaikkan alis saat irisnya beradu tatap dengan Jiyeon ketika wanita itu memutar posisi.

"Baruuu aja." jawab Jiyeon lemas meski tetap memaksakan senyum tipisnya pada Jaehyun. "Maaf ya Mas, jadi ditinggal seharian."

Jaehyun terkekeh kecil dan mengangguk dua kali. Salah satu tangannya masih sibuk mengusak rambut yang sudah setengah kering dengan handuk berukuran sedang. Jiyeon memperhatikannya yang berjalan menuju lemari, membuka handuk yang melilit pinggang hingga menyisakan boxer Calvin Klein yang memang biasa ia gunakan, lalu meraih sebuah t-shirt hitam—kalau dipikir-pikir, hampir semua t-shirt Jaehyun memang berwarna hitam—dan meloloskannya dari atas kepala.

"Udah makan?" suara Jaehyun mengudara bersamaan dengan langkahnya yang menghilang menuju kamar mandi untuk mengembalikan handuk yang lembap pada tempatnya.

"Udah, Mas. Tadi sekalian dibeliin Nina." Jiyeon menjawab sembari menyusul langkah Jaehyun menuju kamar mandi. Meletakkan ponselnya di atas tempat tidur, wanita itu meraih make up remover untuk membersihkan kulit wajah yang tampak tak karu-karuan setelah seharian berada di luar rumah. "Mas udah makan, belum?"

"Belum. Tadinya nungguin kamu balik."

Jiyeon bisa merasakan bagaimana jemari Jaehyun bekerja untuk mengumpulkan anak rambutnya yang berantakan lalu menguncinya dengan sebuah jeday ketika ia menunduk pada wastafel guna menyingkirkan busa sisa facial wash.

"Aku pesenin makan malam, ya? Lagi capek banget.."

Jiyeon memutar tubuh, semula berniat meminta izin untuk tidak perlu repot memasak malam ini. Namun yang ia temukan justru Jaehyun yang sudah bersandar pada dinding kamar mandi, memegangi handuk kecil untuknya mengusap wajah yang masih berselimutkan air.

"Aku pesen sendiri aja. Tapi temenin aku makan, ya?"

Jiyeon mengangguk patuh, membuat Jaehyun tertawa ringan dan mengusap puncak kepalanya lembut. "Kamu bisa mandi dulu." ujar pria itu melanjutkan.

Butuh hampir tiga puluh menit untuk Jiyeon melangkah keluar dari kamar mandi. Masih mengusap rambut panjangnya yang setengah kering, Jiyeon tidak lagi menemukan Jaehyun di dalam kamar. Dengan piyama navy polos dan rambut panjang yang tidak repot-repot ia keringkan dengan hairdryer, wanita itu melangkah menuju meja makan.

Jaehyun tampak mondar-mandir memindahkan makanan yang ia pesan ke dalam piring dan mangkuk. Bunyi 'biip!' membuat lelaki itu beralih membuka tutup microwave dan mengeluarkan kemasan dari dalamnya. Gerakannya tampak tegas. Punggung lelaki itu terlihat tegap dari tempat Jiyeon berdiri. Seketika saja, perasaan rindu menyerbu dada Jiyeon hingga membuatnya mengerucutkan bibir bawah—mengeluh pada diri sendiri.

Harusnya hari ini adalah akhir pekan yang bisa mereka nikmati berdua. Jaehyun sudah merencanakan banyak hal untuknya. Salah satunya adalah menonton seri superhero terbaru kesayangan Jiyeon yang tengah tayang di Netflix. Tapi rencana hanya sebatas rencana.

Pagi ini setelah selesai sarapan bersama dan membersikan sudut rumah, Jiyeon mendapat panggilan telepon dari Ayla yang terdengar menangis terisak. Seketika saja, Jaehyun yang saat itu berdiri di ujung sofa memegangi mesin penyedot debu menghentikan kegiatannya lalu iris keduanya beradu memancarkan kebingungan yang kental.

"Kenapa Ay?" tanya Jiyeon bingung juga sarat akan nada khawatir.

"Ji.. hiks.. aku boleh nginep di rumah kamu nggak?"

Jiyeon mengerjap beberapa kali untuk mencerna pertanyaan Ayla. Menginap. Kata-kata itu terdengar sangat asing terlebih untuk ukuran Jiyeon yang sudah menikah. Karena.. siapa pula yang mau menginap di rumahnya saat ada Jaehyun di sini? Menginap di rumah orang lain yang sudah berumah tangga—tidak perduli seberapa dekat pun sebuah pertemanan—adalah hal yang sedikit.. tidak pantas? Jiyeon bingung memikirkan kata yang lebih baik daripada itu. Benar. Tidak pantas. Kecuali jika ia yang menawarkan diri agar temannya datang. Itu menurut pandangan pribadi Jiyeon, sih. Jadi ketika Ayla tiba-tiba berkata bahwa ia ingin menginap, benak Jiyeon sudah dipenuhi oleh berbagai macam alasan untuk menolak. Sampai akhirnya, ia menemukan iris Jaehyun yang masih menatapnya penasaran bersama dengan kedua alis yang menukuk naik.

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang