Sisi, gadis berambut sebahu dengan tinggi badan 150cm dan berat badan yang tidak proposional, berkulit sawo matang hampir gelap dan pipi yang ngalahin bapau.
Pagi ini Sisi duduk termenung diatas kursi yang menghadap kolam ikan dihalaman depan rumahnya. Hari ini Sisi memikirkan nasibnya yang akan dijodohkan dengan laki laki yang pernah membully nya. Laki laki yang Sisi coba hindari sejak TK namun berakhir sekelas sampai lulus SMA dan tetap satu kampus walau dengan jurusan yang beda.
SUGA empat huruf yang Sisi sangat benci susunannya. Laki laki yang tinggal bersebrangan dengan rumah Sisi. Tinggi, Tampan, Berbadan Atletis dan KAYA! Siapa yang tidak mau dengannya? Hanya Sisi, tapi itu juga kayaknya.
"Mah, aku tuh benci banget sama Suga." lirih Sisi saat melihat Yuli sang mamah menghampirinya.
"Ga boleh gitu, Suga orang baik kok, mamah juga kenal Suga dari kecil, jadi mamah bisa percayain kamu ke Suga" balas Yuli sambil menyandarkan tubuh Sisi ke pelukannya.
"Mamah taukan aku sama dia ga pernah akur? Dia tuh suka bully aku dari TK mah, mamah bisa bayangin ga kalo aku hidup sama dia? Masa aku mau dibully seumur hidup."
"Mama yakin Suga sayang kok sama kamu. Lagian bukannya tokoh yang kamu suka di novel How Come itu namanya Suga ya?"
"Bukan. Itu Jimin!" jawab Sisi ketus sambil menghentakan kakinya.
"Loh, yang suka kamu baca itu loh, yang ada Suga nya."
"Itu Sepucuk Halu mahhhhhh" Sisi yang mulai kesal melepaskan pelukan sang mamah.
"Yaudah, anggap aja halu kamu jadi kenyataan." Yuli tersenyum meledek sambil berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah.
"Mamah ihhhhhhh"
***
Bel rumah tanda ada orang datang berbunyi, Sisi yang sebenarnya enggan beranjak pun mau tidak mau harus mau, sebelum mamanya berteriak.
"Lo ngapain pagi pagi kesini?" Sisi sangat kesal ketika melihat yang datang adalah Suga "tau gitu ga gua bukain pintu!".
"Pagi? Udah jam 11 kali!" Suga melangkah masuk seolah tidak peduli dengan kekesalan Sisi.
"Suga lo ga boleh masuk!"
Suga terus berjalan masuk tak memperdulikan teriakan Sisi.
"Ehh kok udah dateng?" Tanya Yuli yang sedang turun dari lantai 2.
"Iya tante biar ga kesorean pulangnya." Jawab Suga dengan sangat lembut dan sopan, jelas sangat berbeda saat dengan Sisi.
"Sisinya mana?"
"Disini." Jawab Sisi yang baru saja sampai diambang pintu.
"Kok belum mandi? Buruan mandi, siap siap, kasian Suga nya nunggu kelamaan nanti."
"Emang mau kemana?"
"Kan mau fitting baju, gimana sih kamu! Udah cepet sana, mama mau siapin minum dulu buat Suga, biar ga jamuran nunggu kamu." Yuli pergi menuju dapur.
Melihat Sisi yang berjalan malas melewatinya, Suga tersenyum mengejek.
"Lo jelek banget sih. Pendek, gendut, kumel lagi."
Sisi tidak menghiraukan ucapan Suga, dia terus berjalan menuju kamarnya.
Sampai di kamar, Sisi langsung menuju kaca full body nya, memperhatikan bentuk tubuhnya."Iya ya, emang udah pendek, pake acara gendut plus kumel lagi. Tapi ga perlu di perjelas juga kali Sugaaaaa huaaaaaa"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisinya Suga || END
General Fiction"Kamu harus sadar kalo ucapan kita kadang nyakitin oranglain padahal kita ga maksud kayak gitu. Kalo ngambek, dibilang baperan, padahal yang biasa aja menurut kita, belum tentu biasa aja menurut oranglain." -Sisinya Suga