—————
•Love by Accident•--
»Happy reading
And sorry for typo!«
--Suzy memandang Myungsoo yang sedang duduk di kursi pemain cadangan. Posisi duduknya tidak sembrono dan bermartabat. Wajahnya tenang dan tampak serius mengamati gerak-gerik setiap pemain di lapangan. Sesekali, dia akan mengerutkan kening ketika mendapatkan sesuatu yang aneh atau menipiskan bibir ketika salah satu lawan pemain itu berhasil melakukan shoot dengan three point.
Disetiap waktu yang telah dihabiskan oleh laju permainan itu, Suzy tidak pernah melepaskan pandangannya. Hanya dua atau tiga kali jika Myungsoo mengambil gerakan lebih seperti memeriksa dan memperhatikan penonton di tribun.
"Apakah dia melihatku? Apakah dia mencari keberadaanku? Atau mencari orang lain? Ah, bagaimana ini?" Suzy terus meracau dalam hati setiap kali Myungsoo mengambil gerakan dalam memeriksa tribun dan itu sangat membuat Suzy gugup setengah mati.
Papan waktu menunjukkan bahwa quarter pertama telah selesai. Setelah istirahat sejenak, quarter kedua akhirnya dimulai dan saat itulah Myungsoo akhirnya masuk mengambil posisi utama sebagai forkward¹.
Peluit wasit segera menggema dalam ruangan dan permainan basket dimulai. Myungsoo terlihat sangat keren di mata Suzy ketika pria itu menggiring bola dan memantulkannya. Dia juga akan melakukan tipuan pada lawan ketika dihadang dan dijaga ketat. Sesekali akan mengoper bola ke salah satu anggota timnya dan menangkap bola sampai akhirnya berhasil mencetak poin.
Suara riuh dan sorakan semangat itu tidak bisa membuat Suzy menyelamatkan telinganya. Bahkan, di tempat barisannya sendiri, walaupun sudah dipisahkan dengan Hyuna, suara Ji Hyu dan Jung Ji juga terdengar dan sangat keras.
Suzy mengakui bahwa kegilaan mereka pada Myungsoo sangat ekstrem.
Ketika Myungsoo kembali mencetak angka, Suzy bertepuk tangan dengan bahagia diam-diam. Kadang kala, dia akan melirik satu departemennya karena pemain basket dari Fakultas Musik kehilangan poin dan memiliki angka yang jauh dari Fakultas Ilmu Hukum. Di wajah mereka tampak terlihat kecewa, namun mayoritas kaum hawa terlihat sangat bersemangat. Mata mereka tidak bisa menyembunyikan bintang-bintang yang berseri-seri memandang Idola Kampus.
Suzy merasa, mereka menginjak harga diri pemain Fakultas Musik sampai ke intergritas terendah tanpa sadar. Kasihan sekali karena lawan mereka adalah Fakultas Ilmu Hukum, terutama karena adanya Kim Myungsoo.
Sepuluh menit berlalu, quarter dua selesai dan mereka kembali beristirahat. Suzy meremas tangannya dan memperhatikan wajah Myungsoo yang dibasahi oleh keringat. Tidak ada raut kelelahan di sana bahkan jika dia sudah berlari sekuat tenaga dan menghadang beberapa orang ketika ingin merebut bola.
Sebenarnya, Suzy ingin mencari bekas jahit akibat kecelakaan yang dialami Myungsoo, namun sejak tiga puluh menit berlalu, tidak ada apapun yang dia temukan di kedua kaki pria itu.
"Hyuna, bukankah katamu Senior Kim memiliki jahitan di kaki kirinya. Saat aku memperhatikannya, bekas jahitan itu tidak ada," bisik Suzy pelan.
Hyuna memperhatikan kaki Myungsoo, sedikit sulit melihat kaki kirinya karena dihalangi oleh kaki kanan. Tapi ketika visinya tanpa sengaja melihat lutut yang seharusnya memiliki luka di kaki kiri Myungsoo, dia segera memikirkan sesuatu.
"Sepertinya bekas jahitan itu sudah tidak terlihat."
Suzy menatapnya bingung. Bisakah bekas jahitan itu hilang dengan cepat? Jika Myungsoo menggunakan obat penghilang bekas luka atau sesuatu yang lainnya, seharusnya bekas jahitan itu sudah tidak nampak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident [COMPLETED]
Fiksi PenggemarKendalanya adalah, itu insiden yang terlalu berbahaya di pagi hari. Di jalan kecil-jalan beraspal yang sering digunakan oleh mahasiswa berkendara setiap harinya-insiden yang dialami Bae Suzy-mahasiswa semester empat Fakultas Musik-ada tiga kesialan...