28. Mungkin Memang Takdir Tuhan
"Jadi kesibukan lo sekarang apa?" tanya Zefa mencoba bersikap biasa saja setelah hampir 12 tahun mereka tidak bertemu.
Ya, saat ini Yeza dan Zefa sedang berada dikantin rumah sakit. Awalnya Zefa menolak untuk menerima ajakan Yeza makan siang karena Zefa sudah makan siang sebelumnya namun karena Yeza memohon akhirnya di-iyakan oleh Zefa.
"Gue ngajar di universitas yang ada di Jakarta, cuma untuk sekarang karena kakek gue habis lo operasi yah terpaksa gue ngelanjutin perusahaannya yang ada di Jakarta selagi gak ngeganggu pekerjaan utama gue." jawab Yeza.
"Jadi lo udah jadi dosen, beh hebat banget." puji Zefa.
Yeza tersenyum kecil. "Lo juga hebat, lo berhasil jadi dokter." balas Yeza.
"Gue kaget ternyata lo wali pasien yang barusan gue operasi, setau gue kemaren pas kakek lo dibawa kesini yang jadi wali pasiennya tuh cewek." kata Zefa.
Yeza mengangguk. "Ah itu adek gue yang kuliah disini, kebetulan karena gue belum sampai di Jogja jadi dia yang temani kakek gue," ucap Yeza.
Zefa mengangguk. "Eh bentar," kata Zefa karena terdengar suara panggilan masuk dari ponsel miliknya.
"Halo mas?" tanya Zefa.
“...”
"Eh halo Ayesha, kenapa hm? mama masih di rumah sakit nih bentar lagi pulang kok."
Tubuh Yeza mematung. "Mama?" kata Yeza dalam hati.
"Iya nak, nanti mama bawain es krim kesukaan mu, udah ya mama matiin dulu telfonnya bye," Panggilan telfon itupun berakhir.
"Yeza, gue duluan ya soalnya ada urusan dirumah."
"Eh iya, btw titip salam buat.... anak lo." kata Yeza namun diakhir kalimat ia ucap dengan nada lirih.
Zefa mengangguk. "Oke."
Mata Yeza terus memandang tubuh Zefa yang mulai menjauh dari pandangannya. Yeza sangat shock ketika mengetahui jika ternyata Zefa sudah memiliki anak dan dengan bodohnya ia menunggu Zefa untuk selama ini bahkan sampai rela tak menjalin hubungan dengan siapapun.
Sebenarnya Yeza sudah mengetahui bahwa Zefa adalah dokter yang menangani kakeknya sebab Farah selaku sang adik yang memberitahukan sehingga dengan segera Yeza berangkat dari Jakarta ke Jogja menggunakan jalur darat demi bertemu dengan Zefa.
Tetapi malah sakit hati yang Yeza dapatkan.'Halo Al," kata Yeza yang memilih untuk menelfon Alna. "Zefa udah nikah." lirih Yeza.
***
Mobil Zefa tiba dihalaman rumahnya dan sosok wanita didepan pintu rumahnya membuat Zefa segera turun dari mobil.
"ALNAAA!" teriak Zefa lalu memeluk wanita itu.
"Anjir pelan-pelan dong bu dokter, gue gak bisa napas nih!" kata Alna.
"Gue kangen banget sama lo tau gak! lagian sih lo udah lama gak nyusulin gue kesini."
"Yah kan gue lagi sibuk, ibu dokter yang terhormat." jawab Alna.
Zefa mengangguk. "Yaudah ayo masuk, Ayesha udah nunggu es krimnya nih di dalam." kata Zefa.
Alna mengangguk juga lalu mengikuti Zefa.
"Duduk dulu lo, gue panggilin Ayesha dulu sekalian bikinin lo minuman terenak yang ada dirumah ini." kata Zefa lalu masuk kedalam.
"Okey." teriak Alna.
Tak lama kemudian, Zefa datang bersama Ayesha digendongannya yang sedang asik melahap eskrim. "Aunty Anaa," sapa Ayesha.
"Hai Ayesha, long time no see. How are u baby?"
"Ayesha baik-baik aja kok aunty." jawab Ayesha lalu duduk disamping Alna begitu juga Zefa yang turut duduk namun di sofa yang bersebrangan dengan Alna beserta Ayesha setelah sebelumnya kembali untuk membawakan Alna air minum.
"Tadi gue ketemu Yeza, Al." kata Zefa.
"Nih orangnya nelfon, mungkin emang takdir tuhan." balas Alna.
"Halo." kata Alna
“...”
"Hah yang bener lo?" tanya Alna mencoba menahan tawanya. "Yaudah lo yang sabar ya. Sorry gue gak bisa dengerin lo sekarang soalnya gue lagi sibuk nih." lanjutnya
“...”
"Oke dah," Panggilan itupun berakhir.
Zefa menaikan satu alisnya. "Kenapa dia?" tanya Zefa.
Alna malah tertawa terbahak-bahak bahkan Ayesha sampai kaget. "Masa dia bilang gini, Zefa udah nikah, terus dia pake nada sedih dong haha." jawab Alna.
"Beneran?" tanya Zefa.
"Iya0 mungkin dia ngira lo udah nikah kali ya, emang gara-gara apa sih sampai dia kira lo udah nikah?" tanya Alna.
Zefa tampak berfikir. "Oh itu tadi kan pas gue lagi ngobrol sama dia dikantin rumah sakit tiba-tiba si Alaska nelfon eh ternyata itu Ayesha. Ayesha minta dibelikan es krim terus gua jawab iya nak nanti mama belika es krim nah mungkin karena itu dia ngira gue udah nikah kali ya," jelas Zefa. "Terus pas gue mau pulang dia bilang nitip salam buat anak lo, gituu." lanjut Zefa.
"Sumpah gue ngakak banget cuy, lagian lo sih biarin Ayesha manggil lo mama. Kan lo bukan..,"
"Alna mulut lo!" tegur Zefa. "Ayesha sayang, makannya didalam aja ya. Mama mau ngobrol dulu sama aunty Alna." kata Zefa.
Ayesha mengangguk lalu pergi dan masuk kedalam.
"Anjir sorry gue lupa, lagian kenapa sih lo biarin anak si Alaska manggil lo mama? ntar orang salah paham." kata Alna.
Zefa mendengus pelan. "Ya mau gimana lagi, bapaknya tuh anak maksa gue jadi mama pura-puranya Ayesha terus karna kasian ya gue iyain ajalah hitung-hitung nambah pahala." jawa Zefa.
"Tapi ada bagusnya juga sih ya, si Yeza sampai galau banget tuh."
"Bagus dari hongkong!" tukas Zefa.
"Coba lo ceritain lah awal kisah lo bisa jadi ibu pura-puranya Ayesha." pinta Alna.
"Jadi gini, 3 tahun yang lalu Alaska cerai sama istrinya dan disitu Ayesha masih 4 tahun. Awalnya tuhkan gue masih ngekost di daerah malioboro tiba-tiba si Alaska datang bawa Ayesha ke gue. Dia minta gue buat jadi ibu asuhnya Ayesha supaya Ayesha gak kekurangan kasih sayang seorang ibu. Tapi awalnya gue nolak karena lo taulahkan keseharian dokter kayak gimana ditambah lagi gue pas itu baru selesai ambil speasialis dan masih sibuk-sibuknya jadi gue tolak lah cuma ada waktu dimana si Alaska harus terbang ke new york dan Ayesha dititipin ditempat penitipan dan ternyata saat itu Ayesha lagi demam tinggi hingga terpaksa gue bawa dia pulang dan gue rawat. Semenjak haritu itu gue iyain lah permintaan bapak Alaska terhormat dan sebagai hadiahnya gue dibeliin nih rumah." jelas Zefa.
"Gila-gila keren banget tuh anak, btw masih dingin aja gak tu orang?" tanya Alna.
Zefa mengangguk. "Pernah haritu dia marah ke anaknya sampai si Ayesha di diemin selama 1 minggu cuma karna Ayesha gak sengaja muntahin obat ke bajunya. Gila kan tuh orang!"
"Gila."
"Gak capek ghibahin gue?" tanya Alaska yang tiba-tiba datang.
***
Jangan lupa vote, komen dan follow.
Thanks, all.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...