00

27 3 0
                                    

Happy Reading🌂

Chenle berjalan santai dengan menenteng kresek hitam berisikan alat-alat yang tadi ia beli difotocopian.
"Anjir si renjun,masa gue disuruh beli ginian.mana pake kresek lagi kalo paperbag kan enakan dikit lah ini"dengus kesalnya.

Tepat diperbelokan ia tak sengaja menabrak seseorang yang membuatnya bertubrukan dengan badan mungil seorang gadis.

"Akhh"ringis gadis itu ketika dengkul nya bersapa ria dengan lantai keramik itu.

"Astaga...sial amat si gua hari ini!"ucap chenle mengusap kasar wajahnya. Lalu, "Lagian lo ngapain si berdiri dibelokan udah tau bakal ada yang lewat."

"Ini juga rambut lo,acak-acakan banget. Sini gue bantu"ucapnya menjulurkan tangan ke gadis tersebut.

Gadis itu menerima uluran tangan chenle,dengan kepalanya yang dari tadi menunduk.

"Lo gapapa kan?,"tanya chenle mengangkat kedua alis nya.

"Yaampun,kaki lo berdarah,yaudah yuk gue bantuin keUKS"gadis itu hanya menggeleng kan kepala pertanda ia tak mau.

"Kaki lo tu luka,udah sini gue bantu."kata chenle hendak menggapai tangan sang gadis,tapi malah gadis itu menjauhkan diri darinya.

"Gausah,aku bisa sendiri."ucapnya meninggalkan chenle, "Makasih."ucapnya tanpa membalikan badan.

"Aneh."gumam chenle lalu melanjutkan langkahnya.

<-------------------------------------------------------------->

Bruk.

"Gue kan udah bilang guanlin!"kata seseorang menarik rambut orang didepannya.

"Akhhk"erang sang lawan ketika rambutnya dijambak kuat.

"Sekali lagi gue liat lo berduaan sama guanlin,habis lo sama gue."ucapnya melepaskan jambakannya lalu beranjak pergi,tapi sebelum itu ia menendang sekali lagi kaki wanita tersebut.

"Hiks..."tangisnya meratapi nasib.

"Kenapa....padahal aku tak ada kesalahan apapun dengannya. Aku hanya berteman dengan guanlin....tidak lebih."batin nya.

Lagi-lagi dia tidak bisa melakukan apapun.beranjak dari duduknya wanita itu menatap sebuah pintu bercermin yang ada pantulan dirinya.

Bergegas pergi dari tempat tersebut gadis itu menabrak seseorang.

Bug.

"Akhh."ringisnya memangdang kakinya yang sudah berdarah dari tadi.

"Astaga...sial amat si gua hari ini!"ucap seorang lelaki mengusap kasar wajahnya. Lalu melanjutkan ucapnya, "Lagian lo ngapain si berdiri dibelokan udah tau bakal ada yang lewat."

Tak ada jawaban dari gadis itu.ia hanya menundukan wajah tak berani menatap seseorang dihadapannya.

"Ini juga rambut lo,acak-acakan banget. Sini gue bantu"ucap lelaki itu menjulurkan tangan ke gadis tersebut.

Gadis itu menerima uluran tangan seserang didepannya,dengan kepalanya yang dari tadi menunduk.

"Lo gapapa kan?"tanya lelaki itu.

"Yaampun,kaki lo berdarah,yaudah yuk gue bantuin keUKS"gadis itu hanya menggelengkan kepala pertanda ia tak mau.

"Kaki lo tu luka,udah sini gue bantu."kata lelaki itu hendak menggapai tangan sang gadis,tetapi gadis itu malah menjauhkan  diri darinya.

"Gausah,aku bisa sendiri."ucapnya meninggalkan orang itu,tapi menghentikan langkahnya, "Makasih."ucapnya tanpa membalikan badan..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY RICH BOYFRIEND || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang