3

1.5K 112 4
                                    

Linchen dan dudu sudah di dalam kamar,dudu yang sedang sibuk mengganti seprai,ya karna malam ini tuan tampan tersebut akan tidur di kamar ia. jadi dudu sebagai tuan rumah harus membersihkan nya agar sang tamu pun nyaman.Sedangkan linchen ia sedang berkutat dengan ponsel nya. Ia lupa mengabari sang kekasih sudah di pastikan wanita yang menyandang sebagai tunangan nya itu akan mengomel karna linchen tak memberi kabar.

Dudu memberikan kaos longgar dan celana boxer miliknya. "Tuan ini pakaian ku kau bisa mengganti nya maaf kalau baju ku jelek."

Linchen yang sedang asik dengan ponsel nya pun menengok dan tersenyum. "Ah ia terimakasih. Oh iyaa kau tak perlu seformal itu memanggil ku tuan panggil nama ku saja oke.dan satu lagi umur ku tak setua itu sampai kau memanggil ku tuan."

"Tidak apa-apa tuan aku lebih suka memanggil tuan saja"ucap dudu sopan. Linchen pun memutar bola mata nya malas "apa aku terlihat sudah tua?aku ini masih muda kalau kau mau tahu.

"Maaf tuan bukan maksud ku seperti itu tapi aku harus bersikap sopan.

Linchen menghembuskan nafas "Yasudah terserah kau saja lah mau memanggilku apa"

"Tuan bagaimana kalau aku memanggilmu gege saja". kata dudu sambil tersenyum

Linchen pun tersenyum sambil menjentikkan jari nya "Nah begini lebih bagus, yasudah aku pinjam kamar mandi mu ya".

Melihat senyum manis dari wajah tampan itu jantung dudu berdetak kencang lalu dudu bergumam"Kenapa tiba-tiba jantung ku berdetak apa aku mempunyai penyakit jantung" Dudu pun beranjak dari ranjang menuju kamar mandi di luar.

Setelah selesai mandi dudu kembali ke kamar nya. Dan dia melihat linchen sedang bermain ponsel "Apa pria ini tidak bosan bermain ponsel terus"
Dudu pun menghampiri linchen"Ge ayok ikut aku makan malam aku sudah menyiapkan nya".
Linchen pun langsung menengok ke arah dudu."Ahh tidak usah aku sudah kenyang kau saja yang makan".Dudu mengernyitkan kening nya heran. "Kau kenyang makan apa tuan sejak tadi kau hanya memainkan benda persegi itu".
Linchen mengacak rambutnya frustasi dan memegang pundak dudu"Apa kau bilang tadi? Tuan astaga dudu kau ini kan sudah ku bilang jangan panggil tuan.
Dudu tersentak karna perlakuan linchen perlakuan apa coba padahal linchen cuma menyentuh pundak nya saja ahh dasar dudu baperan "Ehh tu- gege iya maafkan aku yasudah sekarang kita makan dulu terus setelah selesai kau langsung tidur.







HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang