Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!
.
.
.
.
.
." Huft.. "
.....
" Ayo, ceritalah. Kami akan mendengarkan mu.. "
" Baik lah..
" Kemarin.. Timor keracunan.. " Nesia memulai ceritanya.
" Keracunan?! " Semua sepupu Nesia yang berada di kamar tersebut terkejut.
" Iya.. " Nesia melirik ke arah jendela. Terlihat bulan purnama yang cantik dan tetang benderang.
" Lalu, bagaimana kabarnya? " Bali bertanya.
" ...... Dia.. Koma.. "
Semua provinsi kembali terkejut, sudah keracunan, lalu koma?
" Lalu? Kenapa kamu disini? Bukannya kamu harus menemani Timor disana? Atau kami juga bisa membantu mu merawatnya. " NTT bertanya kepada Nesia.
" Haih.. Bukan itu.. Kalau itu aku juga mau merawat Timor. Tapi.. "
Kata-kata Nesia terhenti disana, membuat sepupunya penasaran.
" Tapi apa lagi? Berceritalah dengan jelas! " NTB nge gas (:v)
" Dia.. Keracunan sianida, dan.. "
Tes
Air mata Nesia jatuh kembali.
" Dan.. Papa serta saudara ku yang lain menemukan sebuah botol di kamar ku.. hiks "
" Botol? Apa isi nya? " Kalsel yang baru datang di pintu ikutan nimbrung.
" Racun sianida itu.. Lalu.. Hiks.. Mereka menjadikan aku tersangka dari penyebab keracunan Timor.. "
Sontak semua provinsi terkejut, Nesia pelakunya?
Mereka rasa tidak mungkin, Nesia sangat sayang kepada adiknya. Terlebih lagi setelah ayahnya meninggal.
" La.. Lalu.. Bagaimana seterusnya? " Sumsel bertanya
" .. Papa.. Mau memenjarakan ku.. Huaaa " Tangisan Nesia makin keras.
Sepupu Nesia berusaha menenangkan Nesia.
" Kalau begitu.. Kau pasti berhasil kabur sebelum di tangkap kan? " Jateng bertanya.
Nesia hanya mengangguk pelan.
" Wah.. Bahaya dong, bisa saja Kak Nesia jadi buronan mereka.. " Kep. Riau ber.. (Apaan?)
Yang lain mengangguk.
" Berarti Nes, kamu nggak bisa keluar rumah kalau begitu. Nanti mereka bisa melihat mu kalau kamu keluar rumah. Nanti kamu malah ditangkap sama mereka. " - Sulteng
" Iya juga.. Kau benar.. " Nesia menghela napasnya.
" Itu artinya kau nggak akan pergi ke sekolah besok kan? " Lampung bertanya kepada Nesia.
Nesia kembali mengangguk. Akan sangat bahaya baginya jika dia pergi sekolah besok. Resiko tertangkapnya bakal lebih tinggi dibanding disini.
" Jadi.. Kurasa aku akan tinggal sementara disini, nggak apa kan? " Nesia bertanya kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 TR(US)T 」
Fiksi Penggemar"Jagalah Dia sebelum Dia jatuh ke tangan orang yang salah.." Semua orang tua akan mempercayai anaknya, kan? Apakah aku orang tua yang seperti itu? Orang tua juga harus selalu melindungi anaknya kan? Tapi aku merasa tidak bisa memenuhinya. Aku mera...