myself

36 5 0
                                    

.

Selamat membaca

.

Dduk dduk dduk ...

.

.

Terdengar suara langkah sepatu seorang wanita cantik yang bisa di perkirakan umurnya sudah tidak layak di katakan remaja , tua juga bukan , tetapi dewasa , wanita ini berjalan dengan santai dan fokus melihat ke arah kiri dan kanan seperti sedang mencari sesuatu , ya wanita ini sedang mencari seorang gadis remaja , wanita ini berada di sebuah sekolah elit yang bisa di katakan hanya orang yang mampu saja yang bisa bersekolah di sini berbakat tetapi tidak ada biaya juga tidak bisa masuk dan menjadi siswa di sekolahan ini .

Wanita itu seketika tersenyum dan berhenti melangkah ketika melihat seorang gadis remaja yang sedang menggunakan seragam putih abu abu berada tepat di depan nya dan menatap nya sangat dingin

"Apa kau menunggu lama? Maaf tadi ada urusan di kantor" wanita dewasa itu bertanya sembari memegang pipi gadis tersebut dan tak lupa kedua sudut bibir wanita dewasa itu sudah membentuk bulan sabit

Senyuman itu Indah , cantik , dewasa , anggun sangat - sangat sempurna dan sangat istimewa

"tidak terlalu lama" gadis itu melepaskan tangan wanita dewasa itu dari pipi nya , tersenyum sangat tipis "masuk saja ke dalam aku mau ke kantin dulu" singkat gadis itu dan langsung pergi meninggal kan kakak nya di depan ruang guru

Dalam perjalanan ke kantin zee selalu saja merasa ada yang ganjal di dalam pikiran nya tetapi dia tetap fokus ke arah depan

"hei"

Seketika langkah kaki nya terhenti karena
Bahu nya terasa di pegang olah orang yang baru saja memanggil nya . Dia pun menoleh ke arah orang tersebut tanpa ber-ekspresi sedikit pun

"Datar sekali seperti nenek lampir , mau ke kantin? Ayo sekalian" lelaki itu seketika merangkul zee dan tersenyum . Zee hanya bisa diam dan mengikuti kemauan teman nya itu

Dito dan zee duduk di kursi yang telah di sediakan kantin.

"siapa yang mau pesan makanannya?" tanya dito sembari melihat ekspresi wajah zee yang sangat2 tidak enak di pandang

"aku? Yasudah" zee pun berdiri dari duduk nya , dito yang belum menjawab apapun kekeh melihat tingkah zee yang sangat - sangat tidak bisa di tebak . Sambil menunggu zee kembali dito tidak sengaja melihat notifikasi dari hp zee

Notifikasi : dari derren

Nanti setelah kau pulang sekolah bisa temankan aku beli sesuatu? Kata ibu .....

Hanya setengah notifikasi saja , dito sangat - sangat penasaran dengan isi pesan dari derren itu tidak sadar zee teryata sudah balik dengan membawa 2 es jeruk yang dia pesan tadi

"Ini" zee meletakkan es jeruk itu ke meja dan dia kembali duduk dengan posisi berhadapan , zee melihat ke arah layar hp nya yang timbul notifikasi dari teman sd nya itu , dia membuka hp nya dan melihat isi pesan dari derren .

kak Derren :

Nanti malam bisa temankan aku beli sesuatu?
Kata ibu kau harus ikut karna kalau tidak aku akan asal - asalan mengambil nya

Jawab :
Iya nanti pulang sekolah akan aku temankan

Zee mematikan layar hp nya dan seketika kaget karna dito sudah tidak berada di depan nya , zee melihat ke arah kiri dan kanan mencari keberadaan dito dan akhir nya ketemu , dia melihat dito sedang mengantri membeli makanan dan zee kembali manatap ke arah lain dan melamun , dia kembali memikirkan sesuatu hal yang mengganjal di dalam hati

Dia pun menghela nafas panjang dan sedikit menunduk sesekali memejamkan mata dan mengelus - elus jidat nya agar dia bisa tau hal apa yang sedang ada di dalam pikiran nya itu

"Jangan mikirin sesuatu yang tidak penting"

Zee yang kaget langsung menoleh ke arah depan nya dan reflek memegang dada nya sendiri

"Iya , aku tidak memikirkan sesuatu yang tidak penting , aku tidak seperti dirimu "

Dito tertawa kecil dan hanya mengangguk - angguk iya saja , dia menyodorkan makanan yang iya bawa tadi ke pada zee "ni di makan dulu makanan nya aku tau kau lapar"

Zee melihat ke arah makanan yang di sodor kan dito teman sekelas nya itu , dia kembali menatap dito dan sedikit tersenyum
"Terimakasih" zee mengambil sendok dan garpu dan melahap makanan itu

Dito yang melihat zee hanya bisa tersenyum dan menghelakan nafas nya pelan , dia juga ikut melahap makanan yang ia beli tadi


.


"Apa kau yakin bisa bertahan dengan sikap anak itu , anak itu sangat cuek dengan mu semoga saja dia mau memaafkan mu"

"Aku yakin bisa tahan dan aku yakin dia bisa memaafkan kesalahan ku"

"yasudah selamat berjuang"

Perempuan itu menutup percakapan dan langsung bergegas melangkah pergi ke arah luar sekolahan , tetapi seketika langkah nya terhenti dan melihat kearah pohon besar , dia melihat seorang gadis yang sedang duduk sambil memainkan handphone nya wanita ini kembali melangkah kan kaki nya dan berjalan ke arah gadis itu

"Tidak mau ikut pulang?" tanya wanita ini sambil tersenyum manis

Gadis itu melihat ke arah wanita yang baru saja bertanya ke pada nya "tidak aku pulang nanti sore , aku mau ke rumah darren dulu" jawab gadis itu dan kembali memainkan handphone nya

Wanita itu hanya diam dan kembali melangkah kan kaki nya lagi ke arah mobil mewah nya itu , dia hanya bisa berpikir bagaimama cara agar adik nya itu bisa memaafkan nya , dia sudah melakukan berbagai cara agar adik nya itu mau memaafkan nya tapi sampai sekarang adiknya masih saja tidak mau memaafkan nya , dia berfikir apakah sudah tidak ada kata maaf atau dia sudah melakukan hal yang sangat - sangat fatal?

"ahh sudahlah , aku sangat pusing memikirkan nya"

Wanita itu masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan sekolah itu

.

Apa aku keterlaluan? Apa aku terlalu cuek? Apa aku harus memaafkan nya?

Batin nya , Zee kembali melamun dia tidak tau mengapa selalu saja memikirkan hal ini , dia menunduk dan menatap kedua ujung sepatu nya sedikit menggerak - gerak kan kaki nya

"tapi dia sangat keterlaluan"

Seketika satu tetesan air keluar dari mata indah nya itu , dia tidak sadar kenapa bisa mata nya tiba tiba mengeluarkan air mata , reflek dia mengusap mata nya dan menenangkan diri nya sendiri dia menutup mata dan menyandarkan punggungnya .

Kenapa ini sangat sulit kenapa semua nya sangat sulit , aku harus bagaimana hati ku berkata tidak tetapi mulut ku ingin mengatakan iya , otak ku tidak mau ikut campur dalam hal ini , aku sangat - sangat bingung dengan keadaan

Selamat menunggu kelanjutan

.

.

.

myself , me and i Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang