2. pawang hujan

55 20 7
                                    

27th of February, 2021
kalo kamu baca ini, Happy Birthday ya!!:))
















"lin, lo kangen sekolah gak sih?"

"hah? kenapa tiba-tiba nanyain sekolah?"

"kita kan udah cuti sekolah seminggu nih semenjak dikasih tau bakal ada misi besar, lo gak kangen belajar gitu? atau kangen pas kita ngumpul sama anak-anak dance?"

"gak, tuh. lagian selama kita masih digaji ya gak masalah."

"lin, lo gak kangen nasi gorengnya bu jihyo apa? gue kangen banget, loh."

"hmm, suka-suka lo."

"lin--"

"APA LAGI SAMSUDIN?!"

lino dari tadi sedang fokus melatih kekuatannya, jadi wajar saja emosinya meledak saat sam terus-terusan mengganggunya.

"ih! jangan panggil samsudin, kalino!"

"bisa diam tidak? gue lagi fokus latian. lo beneran mau gue panggang?!"

padahal sam hanya sedang gabut karena ia sudah selesai menyelesaikan latihannya kemarin dan tidak ada lagi yang bisa ia ajak bicara, selain lino.

curiga dengan sam yang sejak tadi tidak membalas perkataannya, lino menatap takut-takut pada sam yang ternyata sedang menyiapkan ancang-ancang untuk mengeluarkan kekuatannya.

"sam? lo... gapapa, kan?"








DUAAAAR

"ASU! KAGET GOBLOK!", lino terkejut mendengar petir buatan sam di siang bolong.

ini anak ngajak gue duel apa begimana?, batin lino.

pelakunya hanya diam sambil mencebikkan bibirnya. sam sedang dalam mode ngambek.

"dih! lo kalo ngambek yang bener aja dong! mau gue kubur pake tanah?! lagian siapa suruh berisik? gue kan udah bilang kalo mau ikut gue latihan jangan ganggu!"

saat lino berpamitan untuk pergi latihan tadi, sam tiba-tiba memaksa untuk ikut dengan alasan bosan di markas. lagi pula, sam sudah menyelesaikan latihannya kemarin.

karena lino membutuhkan tanah sebagai media latihannya, mereka sekarang berada di kebun jeruk milik bintang yang letaknya lumayan jauh dari rumah, tapi masih dalam satu rumah. maklum, rumah sultan memang terlalu luas. mereka harus naik sepeda untuk sampai ke kebun yang berada di belakang rumah saking jauhnya.

"sori, gue emosi tadi lo panggil begitu."

lino memutar bola matanya malas, "masih aja sensi tiap dipanggil samsudin. kenapa, sih? itu kan nama pemberian orang tua lo."

"gue pernah dibully abis-abisan waktu sd. dikatain udin lah, bimoli lah. padahal bibir gue seksi gini. masa disamain sama minyak goreng?!"

"HAHAHAHAH ANJIR, BIMOLI CENAH!"

lino sebenarnya merasa kasihan, namun ia tidak bisa menyembunyikan tawanya.

sam mendelik tajam. lino pun berhenti tertawa.

"apa liat-liat?!"

sam bergidik ngeri. walaupun ia sudah tidak setakut itu kepada lino, tetapi seorang kalino tetaplah kalino. makhluk tuhan paling galak, menurut sam. apalagi dengan kekuatan geokinesis miliknya, lino bisa saja mengubur sam hidup-hidup tanpa diketahui siapapun.

omong-omong soal kekuatan, sam jadi ingat sesuatu.

"lin, lo beneran udah bisa ngendaliin lunarkinesis lo kan?", tanya sam hati-hati.

lino terdiam sejenak.

"udah, kok. lo gak usah khawatir gitu ah."

sam terlihat khawatir, "beneran? gue cuma mastiin aja. kata asa kemampuan lo yang satu itu kalo bisa gak usah dipake."

"brisik! lama-lama gue jejelin tisu juga nih ke mulut lo!"

lino teringat kembali ke waktu saat mereka menjalankan misi pertama mereka bersama. saat itu ia baru tahu bahwa ia memiliki kekuatan lain, selain geokinesis miliknya.

masalahnya, kekuatan lain miliknya ini terlalu bahaya jika digunakan terlalu sering. apalagi, ia sebetulnya belum benar-benar bisa mengendalikannya.

"lin, gue gak mau kejadian dulu keulang lagi. plis banget lo gak usah ngide-ngide lagi ngeluarin lunarkinesis lo ya?", pinta sam.

"iya, bacot."

"yeee.. dikasih tau malah ngeyel."

lino memutar bola matanya malas, "daripada bacot, mending lo latihan lagi deh. kurang menggelegar tuh tadi petirnya."

"dijaga ya, lambenya! itu gue emang sengaja gak ngasih full power biar lo gak ikut kesetrum, tau.", elak sam.

"ntar kalo kita udah pensiun, lo jadi pawang ujan aja. dijamin sukses!", canda lino.

sam ini sejak dulu memang sering mereka sebut sebagai pawang hujan. itu semua karena atmokinesis yang dimilikinya. kekuatannya mengendalikan cuaca itu memang kadang agak sedikit mengganggu. jadi, sam selalu berlatih sendiri saat yang lainnya sudah tidur.

sam ikut membalas, "oh, kalo gitu lo cocok dong jadi tukang kuli. pas banget tuh gali-menggalinya udah terlatih sejak dini."

lino mendelik kesal, "lo beneran mau gue panggang di air fryer, ya?!"

"hah? jangan dong, lin. ntar gue jadi crispy, lagi.", balasnya sambil tertawa kecil.

lino hanya mendelikkan matanya kesal.

kalo bareng dia mulu ntar gue bisa mati muda, batin sam.

"ngomong apa lo?!", sentak lino.

"hah?"

"walaupun gue bukan asa yang bisa baca pikiran orang, gue tau ya lo ngedumel dalem hati.", jelas lino.

anjir, kalo soal beginian aja peka mata batinnya.

"jangan ngomongin gue dalem hati, sam!"

sam yang tersentak langsung ketakutan. setiap bareng lino, jantungnya pasti langsung breakdance. ngeri, katanya.

"udah ah, balik. kalo di sini terus bisa-bisa gue khilaf terus ngubur lo bareng pohon-pohon jeruk.", ucap lino sambil bersiap membawa sepeda miliknya.

"eh, lin! tungguin gue!", teriak sam sambil menyusul lino.

cepet banget perginya si kampret. gue ditinggalin, kan.































notes

geokinesis: kemampuan mengendalikan tanah, seperti membuat tanah bergerak dan membentuk tanah.

lunarkinesis: kekuatan untuk mengendalikan gelap atau cahaya.

atmokinesis: kemampuan mengendalikan cuaca.









a.n

stay, inget kata hyunjin kan?

"stay, don't go anywhere. you have to stay by our side. we'll be stray kids who make you proud." -hyunjin

so, i won't leave them until the last step out!

stay, kita bareng-bareng terus sama stray kids yaa!! semangaat^^

btw, jype u can go f urself😭 dahlah capek akutuh sama jype:(

extraordinary eight | skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang