..
Ouuuu... dinginn.
Aku kembali ke alam mimpi, dan jelas sekarang tempat aku berada sudah sangat berbeda.
Yang sebelumnya langit biru dengan rumput hijau, sekarang berubah menjadi hamparan es yang luas. Tepatnya danau yang sudah membeku. Aku sedikit sedih karena tidak memimpikan hal yang sama, tapi ada sebuah sosok anak kecil yang sedang bermain di atas danau itu.
Aku berjalan mendekat, dan melihatnya bermain ice skating dengan lincah dan gerakannya sangat elegan. Aku mengamati anak itu.. dan ia mendadak berjalan mendekatiku.
"Kakak, mau ikut bermain?"
Ucapnya,Aku mengangguk. Ajakannya terlalu imut untukku tolak. Ia pergi mengambil sepasang sepatu untuk bermain ice skating, aku tidak tau asalnya darimana tapi ini sangat pas dengan ukuran kakiku. Tangan kecilnya menggenggam tanganku dan mengajakku berjalan dengan pelan.
Awalnya aku kesulitan menjaga keseimbangan, tapi anak kecil itu sangat sabar mengajariku.Aku mulai bisa, dan kulihat ia tersenyum lebar. Astaga, senyum itu hampir sama dengan senyum dari pria di mimpiku sebelumnya. Jantungku mulai berdetak, bahkan detakannya dapat terdengar jelas oleh telingaku. Perasaan aneh itu muncul lagi.
"Kakak, kalau kulepas tanganku, apakah kakak bisa berjalan sendiri?" Ucapnya lagi,
Aku menggelengkan kepala, "Mana mungkin aku berani, kalau aku terjatuh dan tiba-tiba es ini retak gimana? Tenggelam? Mati deng."
Anak itu kembali terkekeh... oh, ada yang harus aku tanyakan padanya.
"Siapa namamu?" Tanyaku.Ia melepaskan sepatunya dan menunjukkan sebuah ukiran nama di bawah sepatunya itu.
"Park Sunghoon, itu namaku."
...
PITTTTTT PITTTTTTT!!!!!!!
DING DONG DING DONGGG
Aku terbangun karena suara bising ini. Hah... terpaksa aku berjalan keluar untuk menghentikannya.
"APE SEHHHH ORANG MASIH MAU TIDOK-... astagah."
Aku terkejut melihat ada Heeseung, Sunoo, Jake, dan Jay yang berdiri di depan rumahku. Untuk apa sih sepagi ini datang ke rumah orang padahal ini hari sabtu uga. Padahal kukira cuma Sunoo...
Sunoo sedari tadi memencet bel, Jay yang mengklakson mobil, Jake tukang nelpon, dan Heeseung ketok pintu. Ga cukup apa satu org aja yg bunyiin, ntar tetangga gw juga bs keluar nih.
Tapi aku baru sadar... AKU BELUM MANDI MANA BARU BANGUN PENAMPILAN KAYAK GEMBEL GINI
AAAAAAAAAAAAAAAAAAA
BRAKKKKKKK
Kubanting kembali pintu rumahku dan cepat berlari ke kamar,
Tinggg
Heeseung mengirim pesan padaku,
'Cepat mandi, kami tunggu.'.
.
.
Kini ruang tamuku jadi amat berantakan. Katanya datang buat kerpok, tapi malah jadi nobar. Semua serasa di rumah sendiri dah, apalagi tuh si Sunoo sampe bawa segala perlengkapan hidup sejenis sikat gigi ke sini :v
"Aigoo... Jay bukannya di rumahmu game itu udah lengkap kenapa harus main di rumahku? Terus Jake juga kenapa belajar di rumahku padahal rumahmu punya perpus pribadi? Sunoo juga di rumahnya banyak saudara sepupu dll kenapa main di rumahku? Dan Heeseung, bukannya kamu sibuk olimpiade?" Ucapku panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream of U • Park Sunghoon
FanfictionHidupku sudah hampir sempurna... tapi siapa sangka setiap kali aku bermimpi, aku selalu dipertemukan dengan sesosok lelaki asing. Apakah ia akan membawa kebahagian atau kehancuran? [Cerita ini hanyalah karangan fiksi. Nama tokoh, sifat tokoh, dan pe...