PROLOG

6 1 0
                                    


"Happy birthday to me... Happy birthday to me... Happy birthday... Happy birthday, happy birthday to me."

Dear Semesta,

Tepat di hari ulang tahunku yang ke 17 ini tak banyak yang aku harapkan. Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuaku, pelukan dan rangkulan dari mereka sangatlah aku nantikan. Beri sedikit waktu untuk mereka agar bisa menghabiskan waktu bersamaku.

Semesta..

Aku tau mereka sibuk mencari uang untuk aku, tapi bisakah kau mengerti di sini aku sangatlah merindukan mereka. Ingin sekali rasanya bertemu, dan memeluk mereka begitu erat. Bercerita tentang bagaimana hari-hariku tanpa mereka. Aku hidup sendirian tanpa ada nya pengawasan dari orang tua.

Semesta..

Aku iri pada teman-temanku yang bisa menghabiskan waktunya bersama keluarganya. Kenapa kamu membiarkan aku sendirian? Kamu ingin aku terlihat dewasa dan mandiri? Tapi bagiku ini sangat menyiksa. Hidup sendirian selama belasan tahun tidaklah mudah. Di umurku yang ke-17 inilah aku menentukan, akankah aku melanjutkan hidupku atau tidak.

Gadis itu pun menutup notebook nya. Ya, dia adalah Anantasya Firdha Ayudia, sosok gadis yang kurang akan kasih sayang orang tuanya. Ia dirawat dan dibesarkan oleh neneknya sejak usia 3 tahun. Tapi disaat umurnya yang ke 13 tahun neneknya meninggal, dan menyebabkan dia harus tinggal sendirian. Orang tua nya bekerja di luar kota, jarang sekali pulang ke rumah atau bahkan tidak pernah sama sekali? Dia selalu menyalahkan dirinya terus menerus. Dia pernah berniat untuk bunuh diri, namun niatnya itu ia urungkan dan akan ia ingat di saat umurnya 17 tahun. Sekarang umurnya sudah tepat bukan? Maka saat inilah keputusannya, bertahan atau mengakhiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku, Dia dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang